XV

2.6K 294 9
                                    

Hai Hai, ayo vote comments ya😁

Buat author semangat dikit yok, kasih saran kritik atau masukan, supaya lebih baik lagi😁

Selamat membaca ya~

~~~~




Sore hari, Giselle dan Ryujin berkunjung ke rumah Karina dan Winter.

Bukan hanya mereka, ada Ningning dan Yeji juga yang berkunjung untuk sekedar bermain PS bersama.

Pukul 6 sore di hari minggu, cowok cowok kece yang sudah beristri kecuali Giselle ini sedang asik main ps di ruang tamu.


Sedangkan Ningning dan Winter duduk berdua di pantry sambil berhadapan. Keduanya hanya terdiam dengan pikiran masing masing.

Ningning beberapa kali terlihat menatap kearah Winter lalu beralih pada Jimin yang terlihat seru bermain PS dengan tiga sahabat lain.

Begitu juga Winter yang sejak tadi menatap Karina yang fokus dengan PSnya.







"Minjeong, gue mau bicara soal Jimin sama lo" bisik Ningning.

"Ayo ke kamar! kita bicarain disana" kata Winter namun dijawab gelengan kepala oleh Ningning.

"Kita keluar aja, cari cafe bakery buat bicarain ini. Gue takut mereka denger" kata Ningning pelan.






Winter mengangguk kepala lalu bersiap pergi bersama Ningning. Keduanya berjalan pelan kearah pintu..

"Ning? mau kemana?"

Suara berat terdengar. Bukan suara Karina, tapi suara Giselle.

"Hehe mau ke bakery sebentar. Mau beli cake, kalian lanjut aja hehe" jawab Ningning yang dijawab anggukan oleh Winter.

"Hmm aku anter ya, Ning? " tambah Giselle beranjak berdiri namun ditahan oleh Ningning.

"Gausah! Lanjut aja hehe" kata Ningning pada Giselle sambil memberi kode soal Karina.



Giselle yang mengerti akhirnya mengangguk dan kembali duduk.




"Kita pergi ya, Jimin aku pergi" kata Winter pada suaminya yang sedari tadi menatapnya. Winter dan Ningning berbalik bersiap pergi hingga..






"Minjeong!"

Winter berbalik dan menatap Karina yang memanggilnya.

"Hmm?"

"Hati hati ya, kabarin saya kalau ada apa apa"




°°°








Di cafe, Winter duduk sendirian sambil menunggu pesanannya yang dipesankan oleh Ningning.



Mengapa?







Entahlah, Winter juga bingung mengapa sahabat suaminya ini jadi protektif pada dirinya yang sedang hamil.

Beberapa menit menunggu, Ningning membawa segelas Caramel Machiato dan segelas orange juice.

Hal itu cukup membuat Winter kebingungan.

"Loh Ning, gue kan pesen cafe latte, kok datengnya machiato?" tanya Winter dengan tangan yang bergerak mengambil machiato.




Plak!




"Aduhh kenapa sih?" tanya Winter saat tangannya digeplak oleh Ningning.

It's You (너라서)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang