Vommentsnya jangan lupa ya😁
Selamat membaca~~
~~~~
Melahirkan, tidak semudah yang Karina pikirkan. Laki laki itu masih bergerak memegangi pinggang Winter membantu Winter berjalan.
Kata dokter berjalan dapet membantu proses melahirkan. Sudah 10 jam menunggu, Karina masih setia menemani Winter.
Jujur, untuk pertama kalinya laki laki itu menunjukkan rasa takutnya pada sesuatu. Bahkan Irene dan Seulgi juga Yeji Jisu yang sempat menemani merasakan hal itu.
Karina terlihat sangat ketakutan dan panik setiap melihat Winter meringis. Satu persatu kontraksi dan bukaan terjadi membuat Karina langsung menekan tombol perawat.
Bahkan ringisan kecil, Karina akan terus memanggil perawat karena saking paniknya
Setau Karina melahirkan adalah proses hidup dan mati, dan jujur Karina ketakutan kehilangan Winter atau calon anak di kandungan Winter.
Memang bukan anaknya, tapi Karina berjanji akan mencintai anak itu. Tidak hanya pada Winter, namun pada dirinya sendiri dan Tuhannya karena itulah isi doa Karina setiap harinya.
Karina terus berada di tepi ranjang, menyatukan tangannya sambil berdoa untuk Winter. Tidak henti henti Karina terus menemani Winter bahkan laki laki itu tidak pergi makan atau sekedar pergi ke toilet.
Saking inginnya bersama Winter, laki laki itu bahkan tidak membuka ponselnya sama sekali atau tertidur sedikitpun.
Karina terus berdoa hingga ia rasakan seseorang membelai rambutnya membuat Karina mendongak dan menatap Winter yang tersenyum padanya.
Karina ambil tangan Winter dan ia cium punggung tangan itu yang lalu ia arahkan ke pipinya.
"Jangan takut dong, aku gapapa. Katanya mau jadi papa, kok takut sih" kata Winter pada Karina.
"Saya tidak takut pada apapun di dunia ini, bahkan saya tidak takut pada kematian saya sendiri. Tapi saat itu tentang kamu, saya takut kehilangan kamu" jawab Karina.
Winter tersenyum tipis mendengar kata kata manis Karina. Entah mengapa, rasa dihatinya cukup merasa bersalah.
Andai saja, anak yang akan lahir ini adalah anak biologis Karina, pasti akan lebih membahagiakan untuk mereka.
"Enghh" lenguhan Winter langsung membuat Karina refleks menekan tombol darurat perawat.
Perawat datang dan memeriksa bukaan.
"Sedikit lagi, pembukaan sudah akan penuh. kami akan siapkan semuanya saat ini, mohon anda selalu memberikan semangat pada istri anda, ya?" kata perawat pada Karina.
Karina menganggukan kepala lalu berusaha menenangkan Winter yang perlahan lahan tenang.
Karina lalu pijat pelan kaki dan tubuh Winter berusaha memberikan rasa nyaman dan tenang pada wanita itu.
"Jimin.."
"Hmm?"
"Kamu sudah siapkan nama buat anak ini?" tanya Winter.
"Saya sudah siapakan nama untuk anak kita" jawab Karina lembut lanjut memijat pelan Winter.
Selama di pijat, Karina tidak menyadari Winter ternyata mulai menangis. Menahan rasa sakit, lelah dan ingin menyerah, perasaan bersalah dan kesal semua menyatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You (너라서)
Fiksi PenggemarYoo Jimin CEO 32 tahun yang di jodohkan dengan anak kuliahan tukang buat onar, Kim Minjeong 20 tahun.. (GenderBender!) Warning! author amatiran saya tuh😄 Karina - Top Winter - Bot Tengkyu~
