XI

3.3K 340 6
                                        

Jangan lupa vote and comments nya ya readers😁

Selamat membaca~


~~~~


Winter berjalan masuk kerumah nya. Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, dan ia langsung bergerak menuju dapur.

Winter terdiam, jantungnya berdetak kencang saat ini. Bukan karena berdebar, tapi ketakutan benar benar menyelimuti hatinya.

Bagaimana dia bisa bicara pada keluarganya? Bagaimana respon ayahnya? Bagaimana respon suaminya? apalagi respon mertuanya





Winter benar benar tidak bisa membayangkan bagaimana respon mereka.


Winter letakan tasnya diatas meja, lalu ia keluarkan nanas muda dari tasnya. Winter juga keluarkan sebuah kapsul dari tasnya.

"Maafin Tuhan, maafin" gumam Winter langsung memotong buah buah itu dan ia masukan kedalam blender, tak lupa ia keluarkan isi bubuk kapsul masukan kedalam blender.




Setelah jadi Winter tatap jus itu, entah mengapa dirinya merasa tidak tega saat ini. Air mata jatuh membasahi pipinya.

Dengan segera Winter jepit hidungnya lalu dengan perlahan ia minum. Namun entah kenapa, hatinya seperti tidak tega dan tidak rela.

Winter telan minuman itu, namun seakan dirinya menolak, Winter langsung letakan sisa minumannya dan berlari cepat menuju kamar mandi sebelah dapur.






Winter muntahkan isi perutnya sambil menangis. Dirinya benar benar putus asa saat ini...

Winter muntahkan semua isi perutnya, hingga sebuah tepukan lembut terasa di punggungnya.



"Pelan pelan saja"




Winter muntahkan pelan hingga dirinya langsung bergerak menutup tutup toilet dan menekan tombol siram pada toilet itu.

Winter mengelap wajahnya sambil menangis, tidak kuat menahan emosinya di hadapan Karina.





"Minjeong, kamu kenapa?" tanya Karina pada Winter.

Winter tidak menjawab dan hanya lanjut menangis.


"Kita istirahat ya, ayo saya gendong"


Karina lalu menggendong Winter di depan berjalan menuju kamar mereka. Dan benar saja, Winter menangis di pelukan Karina dengan keras.

Karina tidak bertanya apa apa, hanya menunggu saat Winter siap untuk bercerita dengannya. Karina hanya menepuk punggung Winter lembut, membiarkan kemejanya basah dengan air mata Winter.



Winter menangis sekitar satu jam hingga akhirnya gadis itu lelah dan perlahan tertidur di pelukan Karina.

Karina yang merasakan nafas halus langsung bergerak membaringkan Winter di ranjang mereka dan menyelimuti wanita itu.

"Saya gak tau apa yang terjadi sama kamu, tapi kamu harus tau, kamu adalah tanggung jawab saya..."















Saat Winter tidur, Karina memanfaatkan waktu untuk mandi dan menyiapkan makanan untuk Winter.

Laki laki itu mandi lalu masak makan malam hangat untuk Winter. Hanya sup ayam dan nasi hangat, tapi Karina benar benar menaruh harapan agar Winter lebih baik saat memasak.

Di sela sela memasak, Jimin lihat minuman di blender dan mendapati kulit nanas muda berserakan.

"Nanas? dia mau diet?" gumam Karina lalu membersihkan sisa nanas itu dan memungut sampah hingga dia menemukan bungkus obat.


It's You (너라서)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang