"Can i just have you forever?"
Kisah cinta dari putri Heleizah, awalnya mereka baik-baik saja tetapi setelah semua terungkap, hubungan mereka sangat sulit untuk dijalani.
Haruto x Wonyoung
•noted ga nentu jadwal updatenya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heleizah as Wonyoung & Arthur as Haruto
Heleizah adalah seorang putri bangsawan yang akan menjadi penerus kerajaan, dia adalah anak tunggal dari pasangan raja Aldrich dan ratu Malgareth.
Heleizah definisi perempuan yang sempurna.
Dia pintar, sangat cantik, mempunyai mata yang bersinar, sangat anggun, bahkan berbicara dengan sangat lembut dan sopan.
Ratu Malgareth sudah meninggal ketika melahirkan Heleizah, seketika itu raja Aldrich tidak ingin menikah lagi semenjak ratu Malgareth meninggal.
Saat ini Heleizah merasa sedih dengan kata-kata ayahnya barusan. "Nak, kamu siap kan memimpin kerajaan ini? Ayah yakin kamu bakalan jadi pemimpin yang bijaksana" ayahnya berkata.
Putri itu menangis di dalam kamarnya, tetapi memang benar perkataan ayahnya dia harus menjadi pemimpin yang baik seperti raja Aldrich.
Walaupun dia wanita tetapi raja Aldrich punya kepercayaan penuh pada Heleizah, tapi mengapa ayah berkata seperti itu?
Memang sekarang raja Aldrich keadaanya sedang tidak membaik, karna usianya juga yang rentan makin tua padahal Heleizah masih berumur 19 tahun. Dia tidak ingin ayahnya cepat meninggalkan Heleizah, dia masih sangat membutuhkan orang tuanya.
Arthur mengetukan pintu di kamarnya Heleizah, dia sangat khawatir pada wanita itu. Karna sejak tadi sore dia tidak mau keluar dari kamar.
"Heleizah, ini aku Arthur kamu baik-baik aja kan?" Tanya nya.
Belum ada respon sama sekali, tapi setelah ditunggu-tunggu dibuka juga pintu kamarnya Heleizah.
"Ya, aku baik-baik aja" bagaimana Arthur percaya kalau Heleizah baik-baik aja, air matanya yang basah masih terlihat dipipinya.
"Maaf kalo misalnya aku ganggu kamu--" Arthur terkejut tiba-tiba Heleizah memeluknya dan melanjutkan menangis.
"Arthur aku gak bisa lihat wajah ayah, rasanya sakit sekali saat melihat wajahnya. Aku takut kehilangan dia"
"Aku mengerti perasaan kamu, tapi bukanya lebih baik jika kamu menghabiskan waktu dengan Raja Aldrich? Itu akan membuat perasaanya jadi lebih baik"
Benar apa yang dikatakan Arthur, ayah sangat menderita melihat Heleizah sedih dan terus menyendiri di dalam kamar?
Heleizah menghapus air matanya memakai telapak tangan, tapi Arthur menahan tangan Heleizah, dia langsung mengeluarkan sapu tangan yang ada disaku celana.
Arthur inisiatif menghapus air matanya Heleizah, wajah mereka sangat dekat bahkan mata Heleizah tidak berhenti menatap Arthur dihadapanya.
"Sudah" tangan Arthur bergetar, dia sangat gugup saat Heleizah menatapnya.
"Aku berterima kasih padamu karena sudah membuatku tenang dan merubah pikiranku"
"Itu bukan apa-apa" senyuman lelaki itu pada Heleizah.
Arthur adalah sahabatnya Heleizah dari kecil, dia diangkat menjadi kepercayaan raja Aldrich, mungkin karna Heleizah sudah lama berteman dengan Arthur maka dari itu ayahnya Heleizah mempercayai Arthur.
Raja Aldrich juga berpikir jika dia sudah tiada nanti, ada Arthur yang menjaga Heleizah.
Semua pengawal dan pelayan pada menundukan badanya ketika Heleizah ingin menuruni tangga, Heleizah dengan anggunya tetap memberikan senyuman kepada pelayan dan pengawal tersebut.
-Beberapa saat kemudian makan malam selesai, suasana seperti ada rasa kesedihan.
"Heleizah, besok kamu berkeliling memakai kereta kuda kerajaan untuk diperkenalkan jadi penerus tahta kerajaan ini" ucap raja Aldrich.
"Ayah apa bakalan ikut?" raja Aldrich tersenyum kepada Heleizah, tapi tidak bisa ditebak apa artinya.
"Tidak, kamu akan ditemani dengan Arthur. Untuk hari esok ayah tidak bisa menemani kamu karena ayah harus ke luar kota"
"Ah padahal aku berharap ayah menemani aku"
"Heleizah tidak usah khawatir, lain kali ayah yang akan mendampingimu buat berkeliling, rakyat akan menyukaimu"
"Terima kasih ayah"
- Heleizah menuju ke perpustakaan kerajaan, dia disana ingin mempelajari lebih jauh tentang kerajaan dan menjadi ratu walaupun dia juga sudah pintar dengan hal ini.
Apalagi dia juga menjadi Heleizah ke-2 dari ratu Heleizah pertama, dia masih khawatir tentang hal ini.
Rakyat-rakyat sangat membenci ratu Heleizah pertama karena perlakuanya kepada rakyat sangat tidak adil.
Ia takut jika rakyat akan membencinya juga, walaupun itu dia harus tetap berusaha agar rakyat mencintai dan menyayanginya.
