Menunggu

63 4 2
                                    

Raja Aldrich sudah menunggu Heleizah di depan istana tapi putrinya itu belum kunjung turun ke bawah juga, apa dia marah dengannya?

"Tolong siapapun panggil Heleizah"

Arthur karena ada di sampingnya raja Aldrich dia ingin menghampiri Heleizah tapi tangannya ditahan sama raja Aldrich. "Biar dia saja" Ucap raja sembari menunjuk pelayan wanita itu.

Arthur hanya mengangguk, pelayan wanita menuju ke kamar Heleizah.

Dia mendengar ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.  "Tuan putri, raja menunggumu"

Heleizah langsung bergegas cepat ke bawah, dia tidak ingin mendengar ocehan ayahnya lagi. Sebenarnya Heleizah masih sedikit marah pada ayahnya.

Sudah sampai di depan istana dia melihat ada Arthur di samping ayahnya, mata mereka tertuju pada Heleizah tapi mata Heleizah tetap fokus pada Arthur.

Mereka berdua saling tersenyum, ayahnya melihat itu. "Kita harus cepat" Ucap ayahnya yang menyuruhnya segera masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil pun mata Heleizah tidak bisa lepas dari Arthur, cinta mereka sama sama besar..

Heleizah sampai di Bruston kingdom, mereka semua menyambut kedatangan Heleizah dengan mewah bahkan rakyat-rakyat juga menunggu kedatangannya.

Saat Heleizah keluar dari dalam mobil, Mason sangat terpukau melihat Heleizah. "Wah" seketika dia mengatakan hal itu.

"Selamat datang di Bruston kingdom, saya senang bertemu Anda dan putri Heleizah lagi" Ucap ayahnya Mason

Raja William dan juga raja Aldrich terus berbincang-bincang, mereka masuk ke dalam dan bertemu  banyak orang, Mason hanya ingin waktu berdua dengan Heleizah, waktu mereka juga sangat singkat.

"Ayah aku ingin berbicara hanya berdua dengan Heleizah" Bisik Mason pada ayahnya.

"Iya tapi kalian harus cepat kesini lagi, banyak yang ingin berbicara dengan kalian berdua"

Mason dan Heleizah ke balkon lantai 2, disana hening dan tidak ada orang. Sebenarnya Mason tidak enak hati dengan Heleizah, ayahnya terlalu banyak membawa orang untuk memperkenalkan dirinya dan Heleizah.

"Wah sangat indah" Heleizah melihat ada banyak cahaya dibawah, dan itu terlihat sangat indah.

"Iya indah" tapi wajah Mason malah ke arah Heleizah, wanita itu hanya tertawa kecil melihat Mason.

"Mason, apa ayahmu juga bilang untuk cepat?"

"Iya, aku juga belum mengobrol dengan setiap orang, waktu kita terbatas, jadi.. "

"Karena itu, kamu mau mengobrol dengan tiap orang?"

"Tidak. Hanya mengobrol denganmu" lagi lagi Mason berhasil membuat Heleizah tertawa, Mason hanya ingin bersama Heleizah dan tidak ada yang mengganggu mereka.

"Kalau tidak berbagi cerita sekarang nanti aku bisa menyesal, aku penasaran tentangmu"

"Kamu mencoba merayuku?" Heleizah mengatakannya sembari dengan tertawa kecilnya.

"Aku benar benar penasaran tentangmu"

"Ini perasaan pertama pada wanita yang pernah kurasakan selama hidupku, entah apa ada hal yang lebih baik dari ini"  ucap Mason.

"Sungguh?"

"Ya"

"Kamu pasti tidak mau berakhir kan?"

"Iya, aku berharap ini tidak pernah berakhir" Mason terus menatap Heleizah dengan senyumannya, Mason sangat menyukainya.

"Heleizah" Dia menggenggam tangan Heleizah, mereka berdua saling berhadapan.

"Hm?"

"Melihatmu dari dekat bola matamu sangat indah, bola mata yang besar dan juga cokelat"

"Ah begitukah?"

"Iya, kamu juga memiliki pesona yang murni serasa tanpa riasan"

"Makasih Mason" dia tersenyum manis.

Mason mengelus pipi Heleizah dengan lembut, dia mendekatkan wajahnya dan ingin mencium bibir Heleizah, tapi dengan refleks Heleizah mundur dan menjadi canggung.

"Maaf Mason"

"G-gapapa, maafkan aku membuatmu tidak nyaman"

- sedangkan Arthur di dalam kamarnya dan tidak bisa tidur sama sekali, dia menuju ke bawah untuk menemui Leo.

"Ah akhirnya aku ketemu kamu" Mereka berada di taman dan bersantai disana.

"Kenapa? Kenapa tuan Arthur belum tidur?"

"Aku gak bisa tidur"

"Kenapa?"

"Aku ga ngantuk" Leo tertawa meledek Arthur.

"Karena khawatir?" Leo tau pasti Arthur cemburu karena Heleizah pergi ke kerajaan Bruston untuk menemui Mason.

"Aku sama sekali ga bisa tidur, aku nungguin Heleizah pulang dari sana.. Raja selalu memisahkanku dengan Heleizah, dan Heleizah bersama Mason"

"Gak ada yang bisa aku lakukan dan gak ada yang mencariku disini, aku selalu terbaring sendirian"

Leo bisa merasakan Arthur sangat menyukai Heleizah. "Memang berat, entah kenapa aku merasa yakin jika putri Heleizah juga menyukaimu"

"Kenapa?"

"Kamu ingat pesta kembang api kemarin? Dia ikut denganmu, jika dia tidak menyukaimu mungkin dia tidak akan mau kalau kamu mengajaknya, padahal jika dia ketahuan pergi kesana resikonya berat lho"

Arthur pikir-pikir ada benarnya juga, seenggaknya ada yang mendengar uneg-unegnya selama ini.

Maaf sekali baru update, selamat tahun baru guys❣️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story In CasentinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang