Kembang Api

42 9 0
                                    

Heleizah berjalan disekitaran perpustakaan, entahlah hari ini dia merasa sangat bosan. Ya bagaimana tidak bosan, setiap hari selalu di dalam istana.

"Heleizah" panggil Arthur yang menghampirinya.

"Iyaa?"

Tubuhnya mulai mendekat ke Heleizah dan membisikan sesuatu. "Nanti malam kamu mau ikut aku?" tanyanya.

Heleizah bertanya dengan wajah bingung, menakutkan bukan jika Heleizah keluar malam-malam dan bisa ketauan para pengawal lainya.

"Fireworks party" bisik Arthur.

Wajah Heleizah langsung exited, dia tadinya merasa gelisah ketika Arthur mengajaknya untuk keluar tetapi kalau keluarnya karna ini, tidak dia pikirkan dua kali.

"Jam berapa?"

"Aku akan memberikan isyarat, jika aku bersiul melewati kamarmu berarti kamu udah boleh keluar okey?" Heleizah mengangguk mengerti.

Tiba pun dijam 21.00, Heleizah sudah rapih memakai pakaian serba tertutup.

Dia memakai jubah dan juga memakai cadar putihnya, agar tidak ada yang mengenalinya.

Heleizah terus berdiri di depan pintu berharap Arthur bersiul secepatnya, telinganya dia dekatkan di depan pintunya.

"Sssss" akhirnya Heleizah mendengar siulan dan dengan pelan-pelan membuka pintu.

"Wow, kalau begini orang-orang gak bakalan ada yang kenal kamu"

"Iyakah? Bagus deh"

Arthur tersenyum, walaupun Heleizah hanya mata saja yang terlihat tapi kecantikanya tetap ada.

Orang-orang memang tidak akan mengenalnya, tapi Arthur hanya dengan melihat matanya saja pun ia sudah mengenali ini Heleizah.

Mereka berjalan secara perlahan dan terus bersembunyi ketika pengawal berkeliaran dimana-mana, sampai digerbang istana ada banyak pengawal termasuk ada Leo disana.

"Kamu tunggu disini ya? Aku mau ngalihin perhatian mereka dulu"

Arthur berjalan ke arah gerbang. "Aku ingin mengatakan sesuatu ke kalian" mereka jadi mengerubungi Arthur.

Ketika mereka mendengarkan penjelasan Arthur, Heleizah dengan cepat berlari ke arah gerbang yang terbuka lebar, bersembunyi lagi deh dia dibalik pohon.

"Huh.. hampir aja"

Untungnya Arthur sangat pandai berbicara, dia memberikan saran pada mereka-mereka semua, ya walaupun ada sedikit bohongnya.

Arthur keluar dengan kudanya, setelah gerbang istana tertutup Arthur mencari Heleizah.

"Heleizah, kamu dimana?" Heleizah pun keluar dari persembunyianya.

Wanita itu menghampiri Arthur dan menaiki atas kuda. "Hati-hati" ucap Arthur.

"Pegang erat-erat nanti kamu jatuh"

Heleizah memeluk Arthur, jantung lelaki itu tentu saja langsung berdegup kencang bahkan ketika Heleizah memeluknya dia menarik napas panjang.

Dengan cepat kuda itu berjalan, ya sangat cepat tapi Arthur sudah mahir mengendarai kuda jadi tidak usah khawatir, hanya Heleizah sedikit takut karna itu sangat cepat.

Akhirnya sampai, disini sangat ramai mungkin karna ini juga hari terakhir dari pesta itu?

"Aku mau ikat kuda ini dulu ya?"

"Iyaa"

Heleizah ke depan sana nunggu Arthur aja deh, apalagi ramai banget bisa-bisa dia gak ketemu sama Arthur nanti.

Love Story In CasentinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang