Opera

33 8 0
                                    

"Karna kamu memang pantas untuk melihat hal indah itu semua"

"Kenapa kamu tidak membalas terima kasih dariku? Kamu juga pantas kok dapat ucapan itu"

"Iyaa sama-sama" tersenyum lebar.

"Good night dan mimpi yang indah. Aku harus balik kesana lagi untuk mengurus pesta itu" sambungnya.

"Semangat Arthur, jangan terlalu capek ya? Kalau capek pulang ke rumah jangan dipaksain"

Arthur mengangguk dengan senyuman yang tersipu malu, dia tidak bisa mendapatkan kata-kata semangat seperti ini dari Heleizah.

Heleizah dengan wajah tersenyum menatap bintang-bintang di langit, dia berada di balkon masih memikirkan moment-moment di pesta kembang api.

Dia menulis sebuah puisi, ini sesuai dengan seluruh perasaan dan hatinya.

Heleizah akan selalu membuat puisi jika suasana hatinya sedang baik, karna kebawa moodnya juga makanya dia mencurahkan isi hatinya di dalam puisi.

"Can i just have you forever?" Kata-kata terakhir dari isi puisinya.

Di pagi harinya ibu Arthur melihat anaknya tertidur disofa ruang tamu, dia mengelus rambut Arthur dengan lembut.

"Sudah lama dia tidak istirahat di rumah ini" ibunya sangat rindu dengan anaknya yang sehari-sehari selalu di rumah.

"Bangunkan dia, ini udah pagi hari" ucap ayahnya yang tiba-tiba menyalakan lampu ruang tamu.

"Biarkanlah dia istirahat, dia pasti sangat lelah karna semalaman harus mengurus pesta itu"

Ini padahal masih jam 05.00 pagi dan Arthur kembali dari sana jam 03.00, dia baru tidur 2 jam.

"Seorang laki-laki harus bertanggung jawab dan berguna" sambung ayahnya lagi.

"Arthur pria yang bertanggung jawab, kau tidak perlu khawatir dengan hal itu, kita membesarkannya dengan baik"

Setelah akhirnya sudah jam 06.00, keluarga Madeline sarapan pagi dimeja makannya. Suasana hatinya Madeline masih buruk, terlihat dari raut wajahnya.

"Kamu tadi malam kenapa kembali ke rumah?" tanya ibunya, apa ayah belum menceritakan ke ibu?

"Aku sedikit pusing"

"Padahal kamu sangat exited dengan pesta itu dan ada Arthur juga disana" jelas ayahnya.

"Ya aku tau memang ada Arthur di pesta itu, ah sudahlah tidak usah dibahas. Aku ingin kembali ke dalam kamar"

Ayahnya bingung, ada apa dengan Madeline? Tidak seperti biasanya dia seperti ini.

Madeline mengingat malam tadi ketika dia menunggu Arthur, padahal dia sudah exited Arthur menjemputnya.

Dia sampai menunggu diluar rumahnya malam-malam hanya karna Arthur.

"Dimana Arthur?" Sudah di jam 21.10 tapi tidak ada keberadaanya dia juga, apa Arthur tidak jadi menjemputnya?

"Madeline, ngapain kamu sendirian diluar? Nunggu siapa? Sama ayah aja kesananya"

"Apa gak mau nunggu beberapa menit lagi? Aku yakin pasti Arthur sebentar lagi kesini"

"Arthur pasti mengurus pesta itu semua, kamu yakin ingin menunggunya?"

"Huh.. yaudah aku pergi sama ayah"

Itu menyebalkan, apalagi saat Madeline melihat Arthur bersama perempuan disana. "Siapa dia?" Dia sangat penasaran dengan perempuan itu.

Sementara Arthur juga sudah terbangun, keluarganya juga sarapan pagi. Sudah lama mereka tidak berkumpul dan makan bersama.

Love Story In CasentinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang