Prince

75 7 2
                                    

Heleizah mulai ke depan sana dengan bajunya yang berwarna merah muda berkilau, semua yang ada disana mata mereka jadi tertuju pada Heleizah.

Mereka semua menyukai ekspresi Heleizah saat menari, Arthur yang melihatnya tentu saja bangga dengan Heleizah.

Tiba-tiba saja ia tidak sengaja terpeleset ke lantai dan membuat dengkulnya berlumuran darah, semua orang disana panik, tapi Heleizah perfesional dan dia tetap melanjutkan tarianya dan bahkan senyumanya tidak hilang.

Setelah semua selesai Heleizah buru-buru dibawa ke ruanganya untuk diobatkan.

"Tuan putri ada yang mencarimu"

"Iya? Suruh dia masuk aja"

Heleizah berharap itu Arthur, tapi yang datang adalah seorang pangeran.

Itu adalah prince Mason dari Bruston kingdom, dia membawa kotak p3k untuk mengobati luka Heleizah.

Dia menghampiri Heleizah dan berlutut untuk mengobatinya. "Sepanjang kamu menari aku terus memperhatikanmu, apakah sakit?" Tanyanya.

"Ah iyakah? Wah makasih udah memperhatikanku walaupun tadi ada accident kecil, agak sedikit perih. Aku bisa membersihkan luka ini sendiri, aku tidak ingin ngerepotin orang lain"

Saat Heleizah ingin mengambil kapasnya tapi tanganya malah ditahan sama Mason.

"Kamu gak ngerepotin siapapun, ini karena kemauanku sendiri"

Sebelum Heleizah dipanggil, Mason juga terlihat tidak tertarik dengan putri-putri lainnya, tapi pandanganya saat Heleizah mulai menari berbeda.

Dia terus memandangi Heleizah, bahkan dia juga khawatir dengan kakinya Heleizah sepanjang menari ballet.

Sepertinya Mason jatuh cinta dengan Heleizah, dia tidak akan memberikan perhatian lebih selain dengan perempuan yang ia suka.

"Sudah selesai" ucapnya melihat Heleizah dengan senyumannya.

"Terima kasih"

Ada laki-laki dari pintu yang terus memandangi kalian berdua..

Benar aja itu Arthur yang juga membawa kotak p3knya, dia keduluan dengan Mason. "Huh.." hembusan napasnya yang terlihat sakit hati.

"Iya sama-sama"

Pengawal dari Mason masuk. "Yang mulia pangeran Mason, kamu harus kembali"

Mason sebenarnya masih ingin lama-lama dengan Heleizah. "Aku harus kembali" pandanganya masih belum lepas dengan Heleizah.

"Ah iya, sekali lagi terima kasih banyak" Mason tersenyum manis dihadapan Heleizah.

Mason keluar dari ruanganya Heleizah, Carlotte terkejut saat Mason baru saja keluar dari ruanganya Heleizah.

Carlotte ingin ke ruangan Heleizah karena dia juga khawatir dengan keadaanya.

"Heleizah.. bagaimana dengan keadaanmu? Apa masih sakit?"

"Udah gak lagi, ini baru aja diobatin" Carlotte melihat dengkulnya Heleizah sudah diperban dengan kapas dan plester.

"Aaaah aku tau, sama Arthur ya?"

"Arthur?"

"Kamu kenapa bingung? Padahal tadi saat aku ingin kesini, dia pergi gitu aja bawa kotak p3k"

Apa jangan-jangan Arthur tadi sempat melihat Heleizah lagi diobatin sama Mason? Perasaan dia jadi gak enak banget, terus kepikiran sama Arthur.

"Terus kalo bukan Arthur siapa dong? Apa pangeran Mason? Yang baru aja keluar dari ruangan kamu?"

Love Story In CasentinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang