"Heleizah, kenapa kamu belum tidur? Para pelayan dan pengawal pada mencarimu" tanya raja Aldrich yang tiba-tiba saja menghampirinya ke dalam perpustakaan.
"Aku hanya ingin mempelajari buku-buku disini, apa ada suatu hal?"
"Benar, kamu harus mempelajarinya karena disini banyak sekali ilmu untuk kamu nanti. Tidak ada, hanya tadi pelayan mengetuk pintu kamarmu tapi tidak ada jawaban"
Raja Aldrich berdiri sembari melihat-lihat buku yang tersusun rapih dan amat sangat banyak itu.
"Aku sama denganmu Heleizah, saat dulu ketika aku mendengar kabar itu membuatku sangat gugup dan terlalu banyak berpikir yang buruk, tapi dengan kepercayaan diri sendiri itu akan membuatku jadi lebih baik"
"Ya itu benar, karena ayah juga hebat"
"Heleizah kamu juga hebat, aku jadi teringat ibumu ketika mendengar hal ini dia adalah wanita yang hebat dan bijaksana, dia selalu memikirkan rakyat tidak menyukainya padahal dia sudah cukup lebih memberi semua pada rakyat"
"Kenapa ibu berpikir begitu?"
"Itu hanya pikiranya, semua rakyat sangat menyukai ibumu bahkan jika tidak ada yang menyukainya dia tetap bersikap baik"
"Itu alasan ayah sangat mencintai ibu bukan?" Raja Aldrich tersenyum.
"Benar, kembali ke dalam kamarmu. Kamu harus bersiap-siap untuk esok"
Heleizah mengiyakan apa kata ayahnya dan kembali ke kamar, dia sangat khawatir sekaligus exited untuk esok hari. Dia sebenarnya belum siap dengan hal ini, tetapi dia harus berjuang untuk melakukan hal terbaik.
-Di dalam perpustakaan Arthur ingin membaca buku, disana juga ada para pelayan yang sedang membersihkan perpustakaanya.
"Ah ini shawl punya Putri Heleizah?" Saat pelayan itu ingin meninggalkan perpustakaan, dia dipanggil kembali sama Arthur.
"Biar saya saja yang kasih ini ke nyonya Heleizah"
Baru aja Heleizah ingin mematikan lampu kamar, malah ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.
Dia berpikir siapa yang mengetuk, udah malam pelayan atau pengawal juga tidak akan berani mengetuk pintu kamar Heleizah.
"Arthur? Ada apa?" tanya Heleizah.
Dia memberikan shawl itu ke Heleizah. "Cuman mau kasih ini aja, maaf ganggu" Arthur ingin pergi tapi tanganya ditahan sama Heleizah.
Dia menghadap ke arah Heleizah. "Terima kasih" ucap perempuan itu.
Arthur hanya mengangguk dan melanjutkan jalannya lagi, Arthur dari dulu kenapa cuek banget si? Padahal sebelumnya bicara dengan lembut bahkan sampai memeluk Heleizah.
Dan juga mereka dari kecil bersama tapi kenapa Arthur saat dewasa jadi cuek banget?! Heleizah juga bingung.
Heleizah menggelengkan kepalanya, tapi dishawlnya ada sekertas yang diselipkan disana.
"Semangat nyonya, gugup gpp itu normal kok dan selamat berjuang untuk esok hari. Good night" -Arthur.
Heleizah tersenyum ketika membaca tulisan kertas itu, Arthur walaupun cuek dia sangat perhatian pada Heleizah.
-Di pagi hari yang cerah Heleizah mulai bersiap-siap dengan para 4 pelayanya yang sedang memakaikan Heleizah gaun, hanya memakai sebuah gaun pun sangat rumit bahkan Heleizah hampir tidak bisa bergerak cuman ya.. dia udah terbiasa.
"Udah selesai nyonya" Heleizah melihat ke arah cermin.
"Wah nyonya sangat cantik" puji para pelayan, Heleizah memang cantik setiap harinya, tetapi hari ini dia sangat cantik.
"Terima kasih"
Banyak pelayan yang menyukai Heleizah, dia sopan kepada semua orang dan tidak memandang gelar ataupun pekerjaan.
Gaun birunya yang sangat cantik dan juga berkilau, mahkota yang berada dikepalanya pun tak kalah cantik.
*example
Saat ingin ke arah tangga, tiba aja ada Arthur disana menunggunya. "Ah beruntung ada kamu, jadi aku tidak gugup" ucap Heleizah.
Heleizah langsung melingkarkan tanganya dilengan Arthur, ini malah Arthur yang gugup bukan Heleizahnya.
"Kamu sangat cantik" kata Arthur yang masih fokus melihat ke arah depan, dia mengatakan hal itu tapi tidak menghadap ke arah Heleizah.
Haii untuk chapter ke-2 semoga kalian suka ya^^.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In Casentino
Fantasy"Can i just have you forever?" Kisah cinta dari putri Heleizah, awalnya mereka baik-baik saja tetapi setelah semua terungkap, hubungan mereka sangat sulit untuk dijalani. Haruto x Wonyoung •noted ga nentu jadwal updatenya