Hevadal

53 7 0
                                    

Akhirnya menuju Hevadal, memang agak sangat jauh untuk pergi perjalanan kesana.

Hevadal semacam tempat perjamuan dan mereka akan rapat membicarakan tentang kesejahteraan para rakyat.

Sejujurnya baru kali ini Heleizah ke Hevadal, karena hanya ayahnya saja yang sering kesana, mungkin karena Heleizah juga akan menjadi ratu makanya dia diajak kesini.

Dan mungkin dulu Heleizah adalah anak yang masih remaja, maka dari itu ayahnya tidak terlalu fokuskan Heleizah pada urusan kerajaan.

Mereka makan sembari membicarakan tentang rakyat, tapi Heleizah tidak terlalu mendengarkan hanya fokus pada makananya, menurutnya ini sangat bosan tapi ya bagaimana? Dia harus tetap sopan dan perfesional.

"Nyonya Heleizah, bagaimana pendapatmu?" Heleizah saat ditanyakan seperti itu jadi bingung dan tidak tau apa-apa.

"Maaf sebelumnya, pendapat apa mr. Ederson?" Arthur hanya tertawa kecil saat Heleizah kebingungan, dia tau pasti Heleizah tidak mendengarkan.

"Ah nyonya ternyata fokus makan ya? Lanjutkan saja makan" ucap mr. Ederson, tapi memang benar Heleizah tidak bisa kalau berbicara sembari makan.

Raja Aldirch tau itu, biasanya juga ayahnya kalau ingin berbicara setelah makan selesai.

"Saya baru pertama kali melihat putrimu, dia sangat cantik lebih dari difoto yang pernah kamu tunjukkan" puji Ederson.

"Heleizah difoto maupun aslinya dia tetap cantik seperti ibunya" Ayahnya selalu memuji Heleizah, senyumnya juga tulus ketika mengatakan itu.

"Terima kasih mr. Ederson dan ayah atas pujianmu" dia membungkukan badanya.

"Ya, bagaimana jika anakku Edgar berkenalan denganmu? Kalian berdua sepertinya cocok" Heleizah hanya tersenyum kecil.

"Ah bukannya kita disini untuk membicarakan tentang kesejahteraan rakyat mr. Ederson?" sambung Arthur tiba-tiba.

"Itu benar tuan Arthur, maafkan saya"

Setelah hal yang membosankan itu, Heleizah keluar sejenak dari sana untuk melihat pemandangan disekitar sini, Hevadal sangat indah cuman saat masuk ke ruangan perjamuan tidak sama sekali bikin tertarik.

"Huh.. akhirnya ya bisa keluar juga dari sana" ucap Heleizah sembari menghirup udara-udara.

"Gimana tadi?" tanya Arthur, sepertinya Arthur ingin meledek Heleizah.

"Gimana apanya? Tadi itu bosen banget"

"Tuan putri ini baru hari pertama, gimana sama hari seterusnya? Kamu bakalan kabur?"

"Mungkin" sarkasnya.

Arthur hanya pergi begitu aja, tidak tahu sebenarnya ingin kemana mending Heleizah ikutin aja deh.

"Arthur tunggu!"

Ini indah dari segala yang terindah, mereka ke sebuah hutan yang ada banyak batu-batu tinggi dan pantai.

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Dmitry Zaviyalov

"Woah, ini sangat indah" ucap Heleizah terkagum-kagum.

"Yakin mau kabur?" Tanya Arthur sembari menaikan alisnya.

Heleizah masih belum berbicara apa-apa dia masih terkagum sama tempat ini.

"Aku akan pikirkan 2 kali untuk ini" ucapnya yang masih fokus melihat pemandangan itu, Arthur terus menatapi Heleizah dengan senyumanya.

"Cuman kamu yang indah" batin Arthur.

"Sudah kuduga, padahal di istana pun sama indahnya tapi kenapa kamu melihat ini seperti belum pernah keluar?"

"Kamu tidak mengerti perbedaanya? Istana aku sering melihatnya, dan disini aku baru pertama kali lihat"

"Ya.. ya" Dia malah jalan lagi aja menuju pantai, sinis sekali kamu Arthur tapi hati mah beda ya.

"Dasar menyebalkan" ucap Heleizah.

Mungkin raja Aldrich masih lama perjamuanya, jadi Heleizah bisa bermain dulu disini. Sama aja seperti kecil dulu, mereka bermain kejar-kejaran.

"Arthur jangan lari cepat-cepat"

Heleizah terjatuh gara-gara gaunya terinjak kakinya, untung saja itu semua pasir jadi tidak terlalu sakit, Arthur langsung menghampiri Heleizah.

"Kamu gpp kan?" tanya nya khawatir, dia sampai ikutan duduk juga.

"Kena" telunjuk Heleizah mengenai tanganya Arthur, padahal dia udah jatuh masih aja main-main.

Arthur malah tertawa melihat tingkah Heleizah, dia sangat lucu sampai Arthur tidak bisa menahan kegemesanya.

"Heleizah, kamu ini abis jatuh masih aja bercanda"

Haii!! Semoga kalian tambah suka dan exited sama chapter selanjutnya, see you <3.

Love Story In CasentinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang