37. Tetesan Darah Berharga.

2.1K 125 10
                                    

Manusia cantik itu adalah manusia satu-satunya yang membuat dirinya jatuh cinta, bahkan hingga membuatnya gila. Apa yang ada dalam diri manusia itu hingga dirinya rela menaruhkan ribuan pengikut juga keluarga? Menaruhkan keselamatan dan keabadian mereka.

Kini, Leviathan membawa Zaheera ke istana pribadinya. Ia tahu jika Crishtoff sedang mencari keberadaannya. Pangeran iblis itu akan terus berlari dari kejaran Crishtoff, asalkan Zaheera terus berada di tangan maka dirinya merasa tenang.

"Kau akan menyesal, Leviathan," jerit Zaheera merasa muak kepada pangeran iblis itu.

"Aku melakukan ini karena aku mencintaimu dan ingin memilikimu, Ratu," balas Leviathan seraya mengunci Zaheera di kamar yang kedap suara.

"Aaa!" Zaheera berteriak sembari mengacak rambut frustasi. Kenapa kehidupan ini tak pernah tenang? Kenapa Tuhan terus mengujinya?

"TUHAN, ZAHEERA LELAH, ZAHEERA TIDAK KUAT." Zaheera berteriak sembari mengadahkan kepala ke atas, berharap Tuhan mendengar ucapannya.

Langkah putri berbadan kecil itu gontai menuju kursi panjang dekat jendela kaca. Setetes air keluar dari mata indahnya. Sesak seketika menyergap hati diikuti tangis sesenggukan. Crishtoff adalah harapannya, semoga saja ia dapat ditemukan oleh raja iblis itu.

****

Seorang wanita berjalan mendekati wanita yang tengah berdiri di balkon kamar. Ia merasa iba dengan apa yang wanita itu alami.

"Kenapa kau datang kemari?" tanya wanita itu ketus.

"Aku hanya ingin menemanimu saja, Veela," jawab Khanzab.

"Apa yang kurang dariku, Khanzab? Kenapa raja Crishtoff tak pernah sekalipun memperhatikanku? Kenapa dia tak pernah melihat ketulusan cintaku? Aku sudah lama menginginkannya bahkan saat dia masih bersama Lamia, tapi kenapa sekarang dia malah menikah dan mencintai manusia yang jelas-jelas telah membunuh keluarganya? Aku melakukan semua itu karena aku mencintainya, aku buntu, aku tak tahu harus melakukan apa lagi untuk dapat memilikinya. Aku ... aku buntu, Khanzab." Tangisan Veela pecah setelah mengungkapkan semua yang ada di hati.

Khanzab memeluk Veela dan ikut menangis. Ia dapat merasakan apa yang Veela rasakan. Putri iblis berkulit hitam itu pun mencintai Crishtoff, rasanya memang sakit saat mengetahui jika Crishtoff menikah lagi dengan manusia. Ia pun ingin memiliki raja iblis tampan itu, tetapi dirinya sadar bahwa sulit mendapatkannya.

"Aku mencintainya, Khanzab," rintih Veela semakin mengencangkan tangisnya.

"Aku tahu, tapi harus bagaimana lagi, raja tidak menginginkanmu, kan?"

"Aku mencintainya." Ulang Veela.

****

Tampak seorang pria berjubah hitam tengah berdiri menatap istana besar di hadapannya. Aroma ini begitu menyengat. Tandanya orang yang sedang dicarinya berada di sini.

Brakkk!

Crishtoff menghancurkan gerbang istana  hingga membuat penjaganya ketakutan. Kemudian Crishtoff mendekati mereka dan bertanya kebaradaan Zaheera dengan ancaman kematian jika mereka berkata dusta. 

"Ratu. Ratu di ... dalam," ucap salah satu dari mereka sembari menunduk takut.

Crishtoff tersenyum miring. "Pergilah ke kerajaanku, mintalah darah rusa putih suci pada perdana menteriku." Crishtoff berucap seraya berjalan masuk.

****

Seorang pengawal berlari dengan tergopoh-gopoh menyusuri lorong istana. Kemudian ia berbelok ke ruang singgasana pangerannya. Tampak seorang pria tengah meminum darah sembari menyaksikan para pelayan wanita tengah menari. Gegas pengawal itu berjalan mendekati pria itu.

The King Of Devils(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang