22. Flashback#2

2K 142 6
                                    

Sebuah cermin memantulkan bayangan pria tampan menyeramkan yang tengah didandani oleh para pelayannya. Pria pemilik mata bening itu didandani semenyeramkan mungkin. Mahkota bertanduk rusa hitam bertengger di kepalanya, jubah hitam menjuntai ke bawah.

"Sudah siap, Rajaku," ucap seorang pelayan menyudahi aktivitasnya.

Crishtoff menyuruh pelayan itu pergi dengan isyarat tubuh.

Crishtoff memperhatikan dirinya dengan saksama. Setelah pernikahan ini dirinya akan menyiksa putri cantik itu lebih parah dan lebih kejam lagi, bahkan putri pemilik nama Zaheera itu tak segan-segan akan dijadikan budak seks untuk para iblis yang kehausan akan gadis yang masih segar.

"Lamia sayang, aku akan membalas perbuatan reinkarnasi Dandelion dengan pedih," ucap Crishtoff bersamaan dengan pecahnya kaca di kamar luas menyeramkan itu.

"Kematianmu berada di tangan iblis yang mencintai manusia berharga."

Crishtoff memperlebar langkahnya meninggalkan wanita cantik yang tengah dirantai.

"KAU AKAN MATI DI TANGANNYA, CAMKAN UCAPANKU, SUATU SAAT KAU AKAN MENEMUKAN IBLIS PERTAMA YANG MENCINTAI MANUSIA SETELAH KAU MENGUTUK SEMUA IBLIS," teriak wanita itu.

Krekkk!

Dengan secepat kilat, Crishtoff berada di hadapan wanita itu, tangannya memegang erat pergelangan tangan wanita bernama Elgeza, matanya merah tersirat amarah.

"Aku akan membunuhnya terlebih dahulu, aku akan hidup abadi, AKU TAK TERKALAHKAN, AKU CRISHTOFF, RAJA IBLIS YANG TAK AKAN TERBUNUH OLEH SIAPA PUN." Crishtoff membalas ucapan Elgeza dengan emosi meluap-luap.

Sedangkan Elgeza tengah menahan sakit, tulang pergelangan tangannya terasa patah seketika. Wanita pemilik mata hijau itu menitikkan air mata karena sakit luar biasa yang diberikan raja iblis kejam.

"Hidup dan matiku berada di tanganku, bukan di tangan iblis itu atau siapa pun," ucap Crishtoff.

"Aku ...!"

"Ahhh."

"Aku akan meremukkan seluruh tulangmu jika kau terus berbicara seperti itu," lanjut Crishtoff sembari mengencangkan genggamannya.

Tubuh Elgeza lemas tak berdaya, gadis itu menangis kala Crishtoff mengisap lehernya dengan kedua tangannya digenggam erat.

"Arghhh!"

Elgeza mengerang sakit saat lehernya Crishtoff gigit hingga mengeluarkan darah segar.

"Crishtoff, sakittt!"

Elgeza menangis sejadi-jadinya saat Crishtoff mengisap darahnya, rasanya perih dan sakit. Wanita cantik itu tidak bisa berbuat apa-apa, dirinya dibuat tidak bisa bergerak oleh raja iblis kejam yang kini tengah mengisap darah segarnya.

Crishtoff menyudahi aktivisnya, pria bermata bening itu menatap lekat gadis di hadapannya, seringai jahat tak pernah pudar dari mulutnya. Crishtoff mendekatkan mulutnya pada telinga Elgeza, membuat gadis itu menegang seketika.

"Darahmu lezat, Elgeza," bisik Crishtoff. "Jika bukan karena aku membutuhkanmu, aku tidak akan melepaskan hisapan ini," lanjutnya.

Sebuah puzzle ingatan terlintas di pikiran raja iblis itu. Ingatan bahwa nyawanya berada di tangan iblis yang mencintai manusia. Jika memang benar, siapa iblis itu? Di manakah keberadaannya? Crishtoff akan membunuh iblis itu sebelum dirinya terbunuh.

Elgeza, gadis cantik itu adalah pendekar sekaligus peramal yang kini telah membusuk di tempat yang hanya Crishtoff tahu. Crishtoff menyandera dirinya karena banyak iblis yang mati di tangannya. Gadis pemilik mata hijau itu marah saat gurunya difitnah dan dipermalukan oleh Crishtoff juga penghuni istana iblis. Berbeda dengan gurunya, Elgeza tipe wanita emosional, ia tidak memiliki kesabaran seluas gurunya, gadis cantik itu tidak akan tinggal diam jika ada yang menggangu bahkan menyakiti guru juga keluarganya.

The King Of Devils(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang