04. Negeri Shorh

4.8K 324 3
                                    

Entah mengapa Zaheera begitu penasaran pada pria berbaju hitam itu? Dirinya terus memperhatikannya, mata tak lepas dari sosok pria menakutkan yang telah membuat hati dan pikiran penasaran.

Timbul banyak pertanyaan di pikiran. Kenapa pria itu menggunakan pakaian menyeramkan? Kenapa wajahnya begitu menakutkan? Kenapa hanya dirinya yang bisa melihat pria itu? Kenapa Annalisa dan Daniel tidak dapat melihat? Apa dirinya tidak memiliki seorang teman? Hingga hanya berdiri sendirian tanpa berbicara pada pangeran atau putri yang lain?

"Kau kenapa, Putri ? Tidak seperti biasanya kau terlihat gelisah?" tanya Alicia, sahabat sekolah kerajaan Zaheera.

"Ah, aku? Tak apa," jawab Zaheera sedikit linglung.

"Aku kira kau kenapa," ucap Alicia sembari terkekeh.

"Kau tahu aku tak pernah se-formal ini?" tanya Zaheera berbisik.

"Ayo! Kita ke dapur istana!" Ajak Alicia berbisik juga, dan mendapat anggukkan mantap dari Zaheera.

Zaheera dan Alicia memang sama-sama nakal dan sulit diatur. Bedanya Alicia tidak terang-terangan sehingga tak banyak orang tahu, sedangkan Zaheera terang-terangan sehingga kenakalannya terkenal keseluruh kerajaan.

Mereka cekikikan di kolong meja dapur istana sambil memakan daging rusa bakar, hasil pencurian dari pelayan yang tengah sibuk memasak untuk acara pesta kerajaan ini.

"Daging rusanya enak." Komentar Alicia sambil menyengir kuda

"Siapa lagi yang memasaknya, pelayan-pelayan kerajaan Earth," balas Zaheera merasa bangga, kemudian terkekeh.

****

Sementara di aula istana, Daniel sudah pusing mencari adiknya yang entah hilang kemana? Dasar wanita lintah mudah sekali menghilang. Daniel takut adiknya membuat kekacauan dan mempermalukan kerajaan Earth karena memiliki seorang putri yang nakal.

Jika mengadukan hal ini pada ayah dan ibunya, maka itu bukan hal yang bagus. Selain Zaheera yang kena hukum, dirinya juga pasti akan ditegur karena tidak bisa menjaga adiknya.

****

"Apa kau pernah mendengar negeri Shorh, Putri?" tanya Alicia.

Kini kedua putri ini sudah berpindah tempat ke taman istana.

"Aku tidak pernah mendengar negeri itu. Memang kenapa?"

"Jika aku ceritakan apa kau akan mempercayainya?" tanya Alicia membuat Zaheera penasaran.

"Ya ... tergantung masuk akal tidaknya. "

"Jadi tempat itu adalah tempat di mana para iblis dan setan berkumpul. Jika kau pernah bertemu dengan manusia bertingkah laku aneh bisa jadi dia tengah memperhatikanmu dan jika kau lengah kau akan dimangsa olehnya." Alicia mulai bercerita.

"Negeri Shorh sangat mengerikan, Putri.  Siapa saja yang masuk ke sana maka tidak akan bisa kembali apa pun caranya, bagaimana pun caranya. Negeri itu pula dikuasai oleh seorang raja yang sangat kejam bahkan melebihi kekejaman Ratu Elizabeth. Ketika kau melihatnya, tapi orang-orang di sekitarmu tidak bisa melihatnya, tak lama lagi kau akan dibawa ke lembah hitam mengerikan. Bisa disebut tempat itu adalah neraka dunia," lanjut Alicia.

"Apa kau percaya?" tanya Zaheera sembari menatap lurus wajah Alicia.

Alicia hanya mengangkat bahu.

"Aku tidak percaya, itu tidak masuk akal," ucap Zaheera pada akhirnya.

"Astaga, Zaheera! Kau kucari sedari tadi ternyata di sin!" Suara berat yang sangat dikenali oleh Zaheera dan Alicia.

"Ada apa kau mencariku, Daniel?" tanya Zaheera kesal, merasa risih dengan kakaknya ini.

"Pesta telah berakhir dan kau harus segera beristirahat!" perintah Daniel.

"Kau lebih cerewet daripada wanita, Daniel. Aku ingin hidup sesuai dengan keinginanku. Kau jangan membebaniku dengan perintahmu itu." Zaheera mulai jenuh dengan kelakuan kakaknya ini.

"Sekali saja kau turuti aku, Zaheera! Sekali saja," ucap Daniel memelas.

"A-ku ti-dak ma-u!" Zaheera mengeja kalimatnya.

"Hentikan, Zaheera! Berhentilah bersikap keras kepala dan bersikap semaunya." Daniel mencoba memendam emosinya.

"Aku tidak mau, Daniel," kukuh Zaheera.

Srenggg!

Daniel mendekatkan pedang tajamnya ke arah wajah Zaheera dengan wajah berubah menjadi sangar dan mata memerah menahan emosi. Zaheera menelan ludah dengan susah payah. Ia takut apabila melihat Daniel marah seperti ini. Ia tidak menyangka jika Daniel akan seperti itu.

Alicia pergi karena tidak ingin terlibat pertengkaran dua saudara ini.

"Istirahat!" perintah Daniel membuat tubuh Zaheera bergetar ketakutan.

****

Zaheera diberi hukuman oleh Daniel berupa tidak boleh keluar kamar sampai besok pagi. Mau tidak mau dirinya harus menuruti kakaknya yang menyebalkan.

"Kau kakak menyebalkan, Daniel," cibir Zaheera sambil melihat lukisan sang kakak di dinding kamarnya.

****

Bangunlah!

Bangunlah!

Bangunlah!

Zaheera membuka mata ketika mendengar bisikan itu. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, tetapi tak ada siapa pun. Tangan mungilnya menyingkapkan selimut dan mengambil korek api, lalu menghidupkan semua lilin untuk mencari orang tersebut.

Aneh, dirinya tidak menemukan siapa pun.

Kemarilah!

Zaheera mengikuti bisikan itu menuju balkon kamar. Tiba-tiba lilin di kamarnya mati sehingga keadaan kamar menjadi gelap gulita, hanya diterangi oleh bulan purnama total.

Ketika sampai di balkon kamar, putri berambut cokelat itu mendapati seorang pria berbadan tinggi tengah membelakanginya. Jubah pria ini persis seperti jubah pria misterius tadi. Apa ia orang yang sama? Apa pria ini berniat jahat padanya? Apa ia perampok?

"K. Kau siapa?" Zaheera memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran.

Pria ini membalikkan badan dan menatap tajam Zaheera dengan mata elangnya. Zaheera menelan salivanya berkali-kali takut dengan tatapan mematikan pria ini.

Zaheera melangkah mundur ketika pria ini melangkah mendekatinya. Ia masih ditatap tajam oleh pria ini.

Brakkk!

Tiba-tiba pintu balkon tertutup sendiri sehingga membuat putri berkulit putih itu tidak bisa melarikan diri. Ia bergetar ketakutan ketika pria ini berada di hadapannya. Napas memburu, keringat dingin dan panas membasahi pelipis dan lehernya.

"Arghhh!"

Zaheera menjerit ketakutan ketika tangan pria ini menyentuh pipi. Tangan yang kasar. Pria ini terus mengelus pipi Zaheera sambil sesekali tersenyum mengerikan. Elusan tangan pria ini beralih ke rambut indah Zaheera.

"Arghhh!"

Zaheera menjerit kesakitan ketika rambutnya dijambak oleh tangan pria biadab ini. Setetes air keluar dari sudut mata indahnya.

****

Zaheera terkejut dan membuka mata dengan paksa dari alam bawah sadarnya. Napas memburu dan tubuhnya bercucuran keringat. Ini mimpi terburuk yang pernah dialaminya. Mimpi seperti nyata.

"Oh Tuhan! Maafkan Zaheera. Zaheera tidak berdoa terlebih dahulu sebelum tidur. Hingga Zaheera mimpi buruk."

Ia mengingat kembali mimpinya. Apa ini hanya kebetulan saja? Pria di mimpinya sama persis dengan pria misterius itu. Jika memang mimpi kenapa dirinya bisa sangat merasakan tangan kasar dan jambakannya.

Zaheera menggeleng berusaha membuang semua tentang mimpi dan pria misterius itu. Ia kembali menarik selimut dan tidur setelah membaca doa kepada Tuhan.

****

Selamat membaca.
Jangan lupa tersenyum ☺️

The King Of Devils(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang