"Uhuk! Uhuk!"
Seorang ratu terus batuk-batuk sembari mengeluarkan darah hitam. Empat pelayan sibuk mengobati luka di sekujur tubuhnya. Tubuh berkulit kuning langsat itu dipenuh bekas tusukan dan sayatan dari tajamnya pedang.
Derit pintu mengalihkan perhatian mereka semua. Dengan serentak mereka menoleh ke arah pintu, ternyata berdiri seorang pria tengah menatap tajam orang yang sedang terbaring lemah.
Para pelayan langsung bersujud ketika pria itu berjalan mendekat.
"Kau seorang ratu yang tidak tahu malu," ungkap pria itu
"Rasa maluku hanya sebatas saat diabaikan olehmu, Raja Crishtoff," cetus Veela.
"Wanita sepertimu memang pantas diabaikan."
"Apa aku harus membunuh keluargamu agar diperhatikan olehmu?" sungut ratu iblis itu.
"Nyatanya aku sudah tidak memiliki keluarga," balas Crishtoff.
Veela tersenyum miring. "Bagaimana dengan Zaheera?"
Krekkk!
"Ahhh!"
Semua pelayan memejamkan mata saat terdengar rajanya melakukan sesuatu pada Veela. Mereka gemetar tak berdaya, keringat bercucuran dari pelipisnya. Rasa takut semakin menyerang hati saat Veela mengaduh kesakitan.
Air mata mengalir, rasa ngilu dan sakit menjalari tubuh, mulut terbuka lebar saat sebuah tangan mengaduk-aduk isi perut Veela. Ia meremas apa pun yang dapat dijangkau tangannya. Veela mendesah sakit saat isi perutnya diremas-remas. Darah hitam mulai keluar dari mulutnya, rasa sesak mulai dirasakan. Entah apa yang raja iblis ini lakukan dengan isi perutnya, Veela tidak tahu.
Crishtoff mengeluarkan tangannya dari perut sobek Veela. Ia meremas dengan erat salah satu tangan terluka Veela, membuat ratu berkulit kuning langsat itu mengerang sakit.
"Jangan biarkan aku mengeluarkan sifat iblisku," bisik Crishtoff seraya pergi.
****
Raja iblis bermata bening itu berdiri di ambang pintu. Ia tengah memperhatikan seorang wanita yang terbaring lemah di ranjang. Perlahan ia mendekat hingga kehadirannya diketahui oleh para pelayan yang tengah mengobati wanita itu.
"Pergilah!"
Para pelayan pergi setelah membungkuk.
Crishtoff mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Tangan kekarnya mengambil wadah berisi tumbukan rempah di nakas. Ia perhatikan wajah cantik Zaheera yang tengah meringis menahan sakit.
"Kenapa kau melakukan itu?" tanya Crishtoff sembari menempelkan obat di perut Zaheera.
"Karena aku ditantang. Shhh," jawab Zaheera diakhiri ringisan.
"Kau pandai bermain pedang juga ternyata," ucap Crishtoff setelah selesai mengobati semua luka pada Zaheera.
"Biasa saja," balas Zaheera merasa tak ada yang perlu dibanggakan.
Crishtoff menyimpan wadah itu kembali. Kemudian mengelus kening Zaheera yang tergores pedang tadi. Putri berkulit putih itu meringis sakit, ia sedikit menjauh saat Crishtoff mendekati keningnya.
"Awww!" pekik Zaheera ketika raja iblis itu mengisap kening terlukanya.
Tangan mungil Zaheera memukul-mukul dada bidang Crishtoff untuk meluapkan kesakitannya. Namun, bukannya berhenti, Crishtoff malah merubahnya menjadi jilatan.
"Kau tidak tahu betapa menggilanya para iblis di luar sana dengan darahmu," ucap Crishtoff setelah melancarkan aksinya.
"Kau tidak tahu betapa perih yang kurasakan," balas Zaheera seraya cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of Devils(End)
Fantasia19+ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Mengisahkan seorang putri yang terus dimangsa oleh raja iblis kejam karena terikat dendam di masa lalu. Putri tak berdosa ini terus disiksa dan disekap oleh iblis tekutuk ini. Bagaimanakah nasib putri malang ini...