35. Kebusukan Leviathan.

2K 116 5
                                    

Kedua tangan diikat pada tiang setinggi mungkin, di bawahnya terdapat wadah besar berisi air panas, uap dari air itu sesekali mengenai kaki indah seorang putri cantik bernama Zaheera. Saat tersadar, dirinya sudah dalam posisi seperti ini. Di sudut ruangan bercat hitam ini terdapat hewan sejenis ular melingkar sembari mendengkur.

Zaheera berusaha meraih ikatan di tangan kirinya, tetapi tidak bisa, jarak antar keduanya terlalu jauh. Bagaimana caranya melarikan diri? Walaupun bisa membuka ikatan, dirinya akan terjatuh dan masuk ke wadah air panas.

Putri berkulit putih itu berpura-pura pingsan kembali saat seseorang masuk. Rasa takut seketika menyergap hati. Ia membuka mata sedikit untuk mengintip. Tampak seorang lelaki bertubuh besar dan gagah tengah berbicara dengan hewan besar itu. Ucapan keduanya sulit dimengerti oleh Zaheera.

Tak lama hewan bertubuh besar itu pergi. Jantung Zaheera berpacu cepat saat lelaki itu mendekat. Dirinya benar-benar merasa takut. Embusan angin menerpa wajah Zaheera, membuat beberapa helai rambutnya tersibak. Tubuh putri berkulit putih itu menegang saat wajahnya dielus.

"Kau dan aku memiliki kekuatan menyamar, kenapa tidak menggunakannya untuk tujuan kita?" ucap ratu berkulit kuning langsat itu.

"Menjadi siapa?" tanya Leviathan seraya berpikir.

Veela tersenyum miring. "Aku menjadi Zaheera, kau menjadi Crishtoff."

Leviathan menyeringai jahat.

"Apa kau memiliki rencana?"

"Menyamarlah dan bawa manusia itu ke tempat yang jauh dari sini, ajak dia bermain, lalu tinggalkan. Setelah itu kau datang sebagai penyelamat," ucap Veela percaya diri.

"Kau licik sekali," balas Leviathan.

Pria asing bernama Leviathan ini tersenyum miring. Dirinya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengelus kulit indah milik Zaheera. Ia begitu menginginkan manusia cantik ini, ia harus mendapatkannya meski dengan cara kotor sekalipun.

Pangeran iblis itu membuka ikatan pada tangan Zaheera, kemudian membawanya ke kamar sembari melayang. Ia masih mengira jika manusia cantik ini pingsan, sehingga dirinya mengecup pelan bibir indah Zaheera.

"Maaf aku lancang, Ratu." Leviathan terkekeh dengan tingkahnya sendiri.

****

Putri berambut cokelat itu membuka mata kembali saat Leviathan keluar. Dalam hati, Zaheera melayangkan berbagai umpatan pada iblis lancang itu. Rencana busuknya sudah terbaca dengan mudah.

Tangan Leviathan sama dengan tangan Crishtoff tempo hari. Dari sini dapat disimpulkan bahwa mereka adalah satu orang yang sama. Pangeran iblis itu tidak tahu betapa pandainya Zaheera dalam membaca sebuah kejadian.

Akan tetapi, putri cantik itu merasa bodoh karena tidak mengenali tangan Crishtoff. Andai saja dirinya lebih peka maka semua ini tidak akan terjadi.

Tak lama terdengar derit pintu. Perhatian Zaheera teralihkan. Tampak Leviathan masuk sembari membawa makanan dan buah-buahan.

"Anda sudah siuman, Ratu?" tanya Leviathan setelah berada di dekat Zaheera.

Zaheera diam.

"Aku menemukanmu tergeletak begitu saja di dalam hutan," ujarnya berbohong.

Zaheera diam.

"Makanlah, Ratu!" Leviathan menyodorkan semangkuk sup.

Zaheera menggeleng.

"Atau Anda ingin buah?" Tangan pangeran iblis itu beralih menyodorkan buah apel.

"Apa kau calon raja?" tanya Zaheera tiba-tiba.

The King Of Devils(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang