Info: kata pertama yang bercetak hitam berarti sudah direvisi. Sebagian paragraf aku hapus dan beberapa ditambah untuk memperlengkap alur cerita.
_________________________________________
Setelah selesai membaca, luangkan setidaknya 1 menit untuk mengomentari cerita ini☺️! Oke?!
___________________________________________"Putri Zaheera jangan pegang itu!"
"Putri Zaheera jangan pegang ini!"
"Putri Zaheera jangan seperti itu!"
"Putri Zaheera jangan seperti ini!"
Larangan-larangan basi yang sering dilontarkan oleh Annalisa, seorang pendamping kepada putri Zaheera yang memiliki kepribadian nakal dan sulit diatur.
"Hamba mohon, Yang Mulia Putri, kau jangan mengenakan pakaian seperti itu nanti di pesta. Nanti hamba akan dihukum oleh Yang Mulia Raja. Tolong kasihanilah hamba!" ucap Annalisa frustasi dengan kelakuan putri Zaheera.
"Anna, aku sudah berumur tujuh belas tahun. Menurut buku panduan keputrian aku sudah diperbolehkan mengenakan pakaian berwarna seperti ini."
"Hamba mohon maaf, Putri, di buku panduan itu mengatakan seorang putri yang sudah berumur tujuh belas tahun dan sudah debut maka dia boleh mengenakan pakaian itu. Putri belum debut, jadi Putri belum diperbolehkan memakai pakaian itu," jelas Annalisa
"Pokoknya aku tetap ingin memakai pakaian ini. Aku bukan anak kecil lagi," ucap Zaheera bersikeras sambil melangkah pergi meninggalkan pendampingnya.
Annalisa menghela napas pasrah.
Purti Zaheera, purti dari kerajaan Earth. Anak kedua dari raja Alexander dan ratu Anastasya, putri yang nakal dan sulit diatur. Hingga kenakalannya dikenal sampai ke kerajaan lain. Namun, di balik kenakalannya, dirinya adalah seorang putri yang cerdas akan politik dan pandai dalam mengatur strategi perang. Dia juga adalah putri yang memiliki paras cantik sehingga membuat siapa saja yang melihat akan terpana.
***
"Apa kau tidak salah memakai baju?" tanya Daniel, kakak Zaheera.
"Apa maksudmu?" tanya balik Zaheera.
"Kau belum debut jadi kau tidak diperbolehkan memakai baju seperti itu," ucap Daniel menasihati.
"Aku bukan anak kecil."
"Aku tahu, tapi sebagai putri yang baik kau harus mentaati buku panduan keputrian. "
"Kalau begitu aku bukan putri yang baik. Aku ingin hidup sesuai dengan keinginanku. Aku tidak ingin terbebani oleh peraturan yang tidak masuk akal," sahut Zaheera keras kepala.
"Terserah kau saja," balas Daniel pasrah.
Memang adiknya ini sunguh keras kepala. Ia tidak bisa diberi tahu dan sulit diatur. Jika dirinya tidak ditakdirkan menjadi pangeran dan ditakdirkan menjadi Annalisa, Daniel tidak sanggup membayangkan betapa frustasinya jika harus berhadapan dengan Zaheera.
"Apa kau tidak takut dihukum oleh ayah, Zaheera?"
"Hanya dikurung di kamar? Aku tidak takut."
"Kau terlalu percaya diri," cibir Daniel.
"Kau kakak cerewet," ucap Zaheera sambil melangkah pergi.
Daniel hanya menggeleng menghadapi tingkah adiknya.
***
Kini, Zaheera sedang duduk sendirian di taman kerajaan sambil membuat rangkaian bunga. Panas matahari tak dihiraukan. Zaheera adalah tipe wanita apa adanya, ia tidak seperti putri yang lain. Pada umumnya seorang putri akan memperhatikan penampilan dan mereka tidak ingin panas-panasan, lain halnya dengan putri yang satu ini. Zaheera tidak begitu memperhatikan penampilan dan tidak keberatan jika harus berpanas-panasan.
Putri berambut cokelat itu adalah mood booster di kerajaan Earth, ia dengan mudah menyebarkan kebahagiaan di seluruh penjuru istana. Apa jadinya jika kerajaan ini tanpa Zaheera? Mungkin kerajaan tidak akan dengan mudah bahagia.
"Ternyata Yang Mulia Putri ada di sini!" Suara khas wanita yang sudah sangat dikenali oleh Zaheera.
"Mau apa lagi, sih, Anna?" tanya Zaheera kesal.
"Putri, kau harus segera persiapan untuk pesta nanti," ucap Annalisa mengingatkan.
"Masih ada waktu untukku bersantai, Anna," balas Zaheera santai.
"Waktunya tinggal sebentar lagi, Putri . Akan membutuhkan waktu banyak untuk persiapan."
"Baiklah kalau begitu," ucap Zaheera pada akhirnya membuat Annalisa bernapas lega.
****
"Ini baju yang harus Putri kenakan nanti. "
Zaheera berdecak kesal melihat baju yang diperlihatkan Annalisa. Baju yang paling dibencinya, baju putih polos tanpa desain apa-apa, ia ingin mengenakan baju seperti yang sedang dikenakannya sekarang. Tak bisakan pendampingnya ini mengerti keinginannya?
Tiba-tiba senyuman miring tercetak di bibir indah Zaheera.
"Anna, sebelum aku persiapan, aku ingin bermain terlebih dahulu," ucap Zaheera setelah berpikir sejenak.
"Bermain apa Putri?" tanya Annalisa sambil menggantung baju pesta Zaheera.
"Bermain hompimpa."
"Baiklah! Sebentar saja, ya, Putri!
"Iya, Anna," ucap Zaheera dengan senyuman jahil.
Lalu mereka melakukan adegan hompimpa hingga Annalisa kalah.
"Yang kalah harus menuruti yang menang. Jadi, kau harus diikat, Anna," ucap Zaheera demikian.
"Baiklah, Putri." Annalisa berujar pasrah.
Lalu Zaheera mengikat tangan dan kaki Annalisa sanggat kencang sehingga pendampinya sulit bergerak. Setelah selesai mengikat pendampinganya, Zaheera mengambil gunting di nakas.
"Putri, apa yang akan kau lakukan?" tanya Annalisa takut, takut Zaheera melakukan hal yang tidak-tidak.
Zaheera tidak menghiraukan pertanyaan dari Annalisa. Ia mengambil baju pestanya dan dengan perlahan menggunting baju itu sambil tersenyum jahil pada pendampingnya.
Mata Annalisa membesar dan menelan salivanya dengan kasar. Ya Tuhan! Kenapa putrinya ini sungguh nakal dan keras kepala, sulit sekali diberi tahu. Apalah daya, pendamping Zaheera itu tidak bisa menentang keinginan Zaheera. Ia memilih diam ketika Zaheera merobek-robek baju pestanya.
Selesai. Zaheera telah selesai menggunting baju pestanya. Kemudian menghampiri pendampingnya untuk membuka ikatan.
"Sekarang kau harus persiapkan baju berwarna untukku. Aku tidak suka baju putih polos tanpa desain itu. Jadi aku mengguntingnya. Maaf, ya," ucap Zaheera tanpa dosa.
Mau tidak mau Annlisa harus menuruti keinginan putri. Gegas ia mencari baju berwarna untuk dikenakan Zaheera di pesta nanti.
****
Selamat membaca.
Jangan lupa tersenyum ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of Devils(End)
Fantasía19+ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Mengisahkan seorang putri yang terus dimangsa oleh raja iblis kejam karena terikat dendam di masa lalu. Putri tak berdosa ini terus disiksa dan disekap oleh iblis tekutuk ini. Bagaimanakah nasib putri malang ini...