17. Menyusun Rencana

2.4K 159 0
                                    

Kedua pria tampan itu tengah bergelut dengan aktivitasnya masing-masing. Pria satu tengah memotong daging rusa menggunakan pedang tajam, sedangkan pria dua tengah membuat tempat untuk memanggang daging dari akar-akar pohon yang alot, ia juga bertugas menjaga api agar tidak padam.

Mereka melakukan aktivitasnya dalam diam, tak ada yang membuka suara untuk sekedar memecah keheningan. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Berapa banyak hewan buas dan iblis di negerimu?" tanya Daniel memecah keheningan.

Lygon menoleh sebentar kepada Daniel kemudian kembali pada pekerjaannya."Aku tidak tahu, jumlahnya tidak terhitung," jawab Lygon.

Daniel mengangguk paham.

"Seberapa kuat rajamu itu?" tanya Daniel lagi.

"Dia tak terkalahkan, dia maha perkasa dari yang perkasa." 

"Apa sebelumnya dia pernah terkalahkan?"

Lalu Lygon menceritakan sebuah masa lalu yang tak banyak orang mengetahuinya. Semua orang menutup mulut dengan rapat cerita ini, jika mereka membuka kembali masa lalu ini maka mereka akan dibinasakan.

Daniel menghela napas panjang, pangeran tampan itu dapat menyimpulkan bahwa tak mudah bisa menembus ke negeri Shorh. Jika pun bisa, dirinya tidak akan kembali dengan selamat. Daniel semakin menghawatirkan adiknya yang tengah disandera oleh raja iblis kejam.

Lygon tahu kalau Daniel tengah menghawatirkan Zaheera. Iblis itu pun merasakan hal yang sama, dirinya begitu merindukan gadis polos itu. Apa kabar Zaheera sekarang? Apakah tengah disiksa oleh rajanya? Membayangkan saja Lygon tak sanggup apalagi melihat langsung keadaannya.

"Kita harus membawa Zaheera kembali," ucap Daniel setelah memikirkan sebuah rencana.

"Bagaimana caranya?" tanya Lygon.

Lalu Daniel memberi tahu bagaimana caranya membawa Zaheera kembali. Ia yakin rencananya akan berhasil. Apalagi jika dibantu oleh iblis yang lumayan kuat.

"Jika gagal dengan cara satu maka kita akan menggunakan cara yang ke dua," ucap Daniel.

Lygon sangat kagum pada manusia yang satu ini. Ia bahkan tidak bisa berpikir secemerlang Daniel. Daniel memang pantas dijadikan seorang raja dengan pemikiran yang hebat dan mampu berpikir cepat. Apalagi  Daniel diberi kekuatan feeling yang mampu merasakan kebohongan dari orang lain.

Lygon merasa bersalah pada Daniel karena telah memberikan adiknya pada raja iblis kejam hanya demi segelas darah rusa putih suci. Sekarang dirinya akan menebus semua kesalahannya. Lygon akan membawa Zaheera dalam keadaan baik-baik saja, ia rela jika nyawanya menghilang demi Zaheera.

Zaheera adalah wanita pertama yang membuatnya merasakan cinta di hatinya, bahkan dalam waktu singkat.

"Kau diperintah untuk membunuh orang tuaku, kan?" tanya Daniel membuncah lamunan Lygon.

Lygon mengangguk mengiyakan.

"Bagaimana jika kau bunuh saja keluarga kerajaan yang selama ini selalu meresahkan kerajaanku?" Tawar Daniel.

"Kerajaan sainganmu?" tanya Lygon memastikan.

"Lebih tepatnya kerajaan sabotase, dulunya kerajaan itu adalah milik kerajaanku. Akan tetapi ketika perekonomian di kerajaanku melemah mereka malah mengambil keuntungan, mereka penghianat," tutur Daniel.

Lygon mengangguk paham.

"Bagaimana? Apa kau tertarik?" Tampak pangeran itu menatap lurus wajah pucat Lygon.

"Baiklah! Aku tertarik dengan tawaranmu, Pangeran." Lygon menerima tawaran Daniel dengan sukarela.

Daniel tersenyum puas karena kerajaan yang selama ini menjadi bumerang di kehidupannya akan segera berakhir. Kerajaan itu akan menjadi miliknya kembali. Jika rakyat di sana diperlakukan dengan baik maka Daniel tidak akan melakukan hal demikian. Rakyat di sana begitu menderita dan melarat sedangkan pemerintahnya hidup dengan nyaman. Mereka menjajah kerajaannya secara tidak langsung.

The King Of Devils(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang