Ken berdiri didepan air mancur menari spot favorite di mall ini, matanya celingukan mencari sosok yang akan di temuinya. Tepukan di bahu membuatnya menoleh.
"Ken?"
Sesaat ia tepana dengan sosok dihadapannya.
"Lo siapa?"
"Brengsek lo?"
"Sumpah Cher gue pangling, ini beneran lo? ko...ko jadi kayak bangsawan Inggris gini sih lo?" yang diledekin cuman nyengir cantik.
"Sebenarnya gue tuh emang anggun Ken, dulu kelamaan gaul sama lo aja"
"Betulan deh Cher lo glowing abis, klo gini jadi pengen jadiin lo pacar gue lagi"
"Kuy lah "
"Tapi boong" dan keduanya ngakak emang pada dasarnya mereka berdua itu satu ferkuensi jadi no hurt feeling.
"Kelakuan lo harus dicocokin sama penampilan lo sekarang dong, tenang kalem lembut gitu"
"Preeet"
"Cari makan lah yuk"
Ken mengangguk sambil berjalan sebelahan dengan Cher yang notabena mantan pacarnya waktu kelas tiga SMP cuman mereka putus begitu lulus karena papanya Cher yang seorang staff kedutaan ditugaskan ke Inggris dan sudah tiga tahun menetap disana.
"Gak ngerti deh kenapa dulu gue mau pacaran sama lo yang sengklek begini?"
"Ya jelas lah karena gue tampan?"
"Sumpah ya lo tuh gak berubah masih aja sok kepedean"
"Beli tali rambut dulu dah, ribet banget nih rambut" Cher melipir ke konter yang menjual pernak-pernik dan memilih-milih jepit rambut.
Ken mengganggunya dengan menempelkan beberapa jepit ke rambut gadis itu.
Cher yang dulu mana mau pake jepit rambut penampilannya dulu tomboy abis tapi cantik sih.
"Ken lo belum jadian juga sama tetangga lo itu?" Cher tau karena Ken sering curhat ke dia dan Cher juga yang belum punya banyak teman di London suka banget nelpon Ken malam-malam gak inget perbedaan waktu London dan Jakarta.
"Yah gak peka orangnya..."
"Keburu diambil orang tau rasa lo...."
"Bodo lah gua balikkan sama lo aja deh"
"Yee ogah banget gue jadi bahan pelarian...."