" Dimana kamu anak bodoh?!"teriak Melina
"Ada apa? "
PLAKK!! "apa ini?!" teriak Melina sambil melemparkan sehelai kertas ke wajah yesi
Yesi membungkukkan badannya untuk memungut kertas yang dibuang oleh mamanya. Yesi tersenyum kecut ,Surat panggilan Orang tua
'aish guru tua itu menyebalkan! " umpatnya
" kenapa diam ?! Apa yang kamu lakukan sampai surat panggilan itu ada disini?! Jawab!! " bentak Melina
" Tanpa saya memberitahupun anda sudah tahu bukan?! Yesi menjawab tanpa bersitatap.
" Tidak bisakah kamu menuruti apa yang saya katakan?! "
" Apa yang anda tahu tentang saya?!bukankah selama ini anda terlalu sibuk dengan pekerjaan anda?!"
" Saya berkerja untuk membiayai kehidupanmu! "
" Iya saya paham! tapi apakah anda tahu bahwa saya tidak terlalu membutuhkan uang anda, saya lebih membutuhkan kasih sayang anda!" Kata yesi dengan nafas memburu lalu pergi.
Melina diam tak berkutik. dia mengakui bahwa selama ini dia tidak meluangkan waktu untuk putri bungsunya. dia hanya menatap nanar langkah putrinya yang semakin jauh
" dia telah tumbuh dewasa , ada banyak hal yang dia lalui tanpa ada aku disampingnya. " tutur Melina sambil menyeka air matanya.
Dikamarnya yesi terdiam, dia tidak habis pikir kenapa wanita tua itu selalu menyalahkannya.
" Dasar wanita tua!bisa ngga introspeksi diri dulu baru menyalahkan orang lain. "Umpatnya.Andhika
Selamat malam bos.
Wanita yang anda
Minta untuk diselidiki,
Memiliki hubungan dengan
Seorang duda yang berusia
Sekitar 74 tahun.
Anda Selidiki lebih
lanjut .Andhika
Baik boss.
Segera dilaksanakan.Anda
/read" sh*t! bisa- bisanya wanita tua itu memiliki kekasih lagi. Apakah lelaki tua itu lupa akan usianya atau terlalu banyak uang?!" umpat yesi
Yesi melangkah menuju balkon kamarnya,memandang langit yang dihiasi bintang- bintang yang menghiasi gelap nya malam. seulas senyum terukir dibibirnya. Cahaya bintang itu seolah - olah mengisyaratkan bahwa ada kebahagiaan yang ada diujung sana.
" I am oke. " yesi tersenyum kemudian melangkah ke kamar dan tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
Non-FictionTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_