" Terkadang segala sesuatu harus hilang terlebih dahulu agar tahu betapa berharganya dia saat diacuhkan. "
Yesi CarlinaYesi melangkah menuju kamar nya. dia merasa dadanya sangat sakit
"Ya Tuhan ada apa lagi ini?
Yesi terbaring lemah di kasur nya. Tatapan matanya begitu kosong.
"Halo nak, kamu ada di dalam?
" iya saya ada disini. "Teriaknya sekeras mungkin.
" Loh kamu kenapa sayang?! Tanya bu Melina panik.
"Ngga apa - apa."
"Ngga apa- apa gimana kamu mimisan sayang."
"Saya hanya butuh istirahat. "
"Kita ke rumah sakit yok. "
" saya tidak menyukai bau rumah sakit."
"Tapi nak...
" Brukk!" Tubuh yesi jatuh di lantai
"Astaga Tuhan. Bu aniii.... Kang Arif.. Kesini cepat." Teriak bu Melina
" iya nyonya ada yang bisa dibantu?astaga nona kenapa?bu ani panik.
"Bawa dia ke rumah sakit sekarang.
" Bagaimana dengan Keadaan anak saya dok?" Tanya bu Melina khawatir
"Mari kita bahas di ruangan saya."ujar dokter.
"Beberapa bulan belakangan ini anak anda tidak pernah melakukan check up atau pun mengkonsumsi obat obat yang disiapkan oleh saya dan bu Dea Amanda selaku dokter kepercayaannya."ujar dokter Aris.
" Apa?!"
"Apa anak anda tidak memberi tahu anda?"
"Dia begitu rapi menyembunyikannya."
"Anak ibu mengidap penyakit jantung dan kanker lambung stadium akhir." Kata dokter Aris.
"Tapi dia masih bisa di selamat kan dok?"
"Tidak mencapai 10%."
"Ha?"
"Nyonya nyonya nyonya.........." Teriak bubAni
"Ada apa bi?"Tanya bu Melina
" Nona kejang - kejang dan sudah tidak sadar kan diri."
" dokter tolong putri saya."
Saat bu Melina, dokter Aris dan bu Ani berada disana. Ada seorang dokter yang tak lain adalah dokter Dea Amanda sedang mengecek denyut nadi yesi yh untuk sekian kalinya.
Dengan pasrah Dea Amanda memundurkan langkahnya kemudian berkata
"Yesi sudah sembuh.Tuhan telah membawanya pulang.""Tidak!jangan berbohong!"
"Nyonya ikhlasin Nona. Dia udah ngga sakit lagi.biarkan dia tertawa bahagia disana. Kita doakan yang terbaik."hibur bu ani
" Tuhan kenapa disaat aku ingin memperbaiki semuanya, Engkau malah mengambilnya dari padaku? "Rintih bu Melina.
_ENDING_
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
Non-FictionTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_