Dia yang terlihat sempurna belum tentu bahagia."
Yesi Carlina
Malam semakin larut, yesi masih mengarungi jalanan.dia mengendarai kendaraannya dengan santai. Tiba - tiba dari arah belakang ada sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan di atas rata- rata. Pengendara itu seolah - olah memberi isyarat agar yesi mengejarnya.yesi mencengkram gas dan melaju dengan cepat agar bisa mengimbangi kendaraan seseorang yang sudah ada di depannya.
"Wih makin keren ajah lu." Puji seseorang dibalik helmnya.
"Hmmm buka dulu helm sialan lo itu baru ajak gue ngobrol."sela yesi
Seorang itu membuka helmnya dan
" What?ini lo?"kata yesi.
"Gue berharap lu kaget ternyata masih datar ajah tu muka."gerutu Ghefira Tsuraya.
" Hem." Balas yesi.
"Eh anjir."
"Kenapa sih?"
"Hmm. Lo nggak penasaran gitu ama gue anak motor apa?"
"Apakah itu penting?"
" lo nggak asik ah."
" Apa sih Ga jelas banget."
" Eh busettt. "
"Kenapa lagi?"
" Lu nanya gue anak motor mana dulu baru gue ngga nggangguin lu."
"Ha?"
" Makin kesini lo makin lemot yah?" Gerutu Ghefira frustasi.
" Bugh!" Yesi menghadiahi sebuah pukulan di perut Ghefira
"Auuu."jerit Dian sambil memegang perutnya.
"Sakit aish." Gerutu Ghefira
"Sejak kapan?"
"Apanya?"
"Anak motor."
"Udah lama gue."
"Hm."
"Bisa panjang dikit ngga sih?"
"Ga."
"Eh club yuk. "
" okelah."
Kedua kendaraan ninja itupun membelah jalanan kota menuju tempat dimana penuh dengan hiruk pikuk manusia kurang kerjaan.
Yesi memilih Kursi yang berada di dekat meja bar.dia mentap orang - orang yang ada berlalu lalang didepannya.
"Bahkan mereka yang kelihatan sempurna pun menggunakan tempat ini untuk melepas beban."gumam yesi sambil meneguk segelas wine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
Non-FictionTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_