" Harusnya kamu jangan mengusik ketenanganku."
( Alfiana Yesihandi CarlinByurr! Guyuran air panas membangunkan Apri Dirgantara dari kegelapan.
"Apa - apa an ini?teriak Apri Dirgantara.
" Apanya?"
"Kenapa kau menyirami wajahku dengan cairan panas itu?!"
"Suka - suka saya."
"Brengsek lepaskan saya!"
"Saya akan melepaskanmu jika sudah waktunya."
"Apa yang kau inginkan?!"
"Saya hanya menginginkan mangsa tuan Saya masih hangat untuk dihidangkan."
"Siapa tuanmu itu?!"
" Anda tidak memiliki hak untuk mengetahui itu!"
"Cepat katakan padaku siapa bossmu?!"
"Saya yang menyuruh mereka menangkap manusia sampah seperti mu!" Gertak yesi sambil mendekat,
Melihat sang boss mendekat, mereka menunduk memberikan penghormatan."Kenapa kau Menculikku?"
"Karena saya ingin memangsamu."
"Siapa kau yang sebenarnya?!"
"Kau tidak memiliki hak untuk mengetahui siapa saya!"
"Lepaskan saya hei jalang!"
"Jangan bermimpi!"
"Antar dia ke ruangan anaknya! " perintah yesi
Apri Dirgantara tertegun saat melihat Keadaan salah Satu putri nya yang tertidur dilantai sambil menggigil kedinginan.
"Apa yang kalian lakukan pada putri ku?!"
"Kurasa matamu masih sehat. kau masih mampu melihat bagaimana kondisi anakmu itu!"sinis yesi
" siapa kau yang sebenarnya?!"gertak Apri Dirgantara sambil mencengkram kerak yesi
"Saya adalah musuh bebuyutanmu!"
"Aku tidak tahu siapa musuhku!"
"Karena kau tidak tahu, maka saya memberitahu bahwa mulai sekarang saya adalah musuh mu.mari bermain denganku." Kata yesi sambil mengulurkan tangan nya
"Kau gila?! bisa -bisanya kau mengibarkan bendera permusuhan padaku setelah kau berhasil mendekam aku dan keluargaku!"
"Sebenarnya saya tidak ingin mengibarkan bendera permusuhan itu. Tapi, putri mu sendiri yang memancing amarahku!" Gertak yesi sambil menatap tajam ke arah febi Dirgantara yang sedang terlelap.
"Lalu apa yang membuatmu menangkapku?!"
"Saya ingin memperlihatkan kepadamu sebuah tontonan yang menarik setelah putri sialan mu terbangun dari tidurnya.atau apa perlu saya bangunkan?! agar cepat kau melihat tontonan itu?!"
"Hm!"
"Bangunkan wanita itu!"perintah yesi pada bawahannya.
Mereka pun membangunkan febi dengan menyiramkan segayung air.
" byurrr! " febi pun terbangun dan menatap penjaga itu dengan tatapan sayu.terlihat sangat jelas dia sangat lelah.
"A-a-ayah."Panggil febi sambil meneteskan air mata.
"Iya Sayang ini ayah." Kata Apri Dirgantara sambil berjalan mendekat namun.
"Brakk!siapa yang mengizinkanmu melangkah mendekati putrimu?!" Tanya yesi sambil memainkan tongkat yang dia gunakan untuk memukul Apri Dirgantara."Ayah jangan mendekatiku. engkau akan terluka."pinta febi
" tidak apa - apa biarkan saja ayah yang terluka asal jangan dirimu."
Satu isakan lolos dari bibir yesi. Dadanya terasa sesak saat melihat adegan itu didepannya. terlihat sangat jelas, ayah dan anak itu sangat dekat. Lalu kemana ayahnya? Tidak ada. Dia ada tapi tidak pernah ada. Yesi melangkah keluar ruangan dengan pikiran dan hati yang kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
NonfiksiTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_