Yesi membenamkan kepala nya pada bantal di kamar yang ada di bascampnya. dia benar - benar pusing.
"Halo bisakah kau ke ruanganku di bascamp?"Kata yesi pada seseorang melalui telfon.
" apakah anda ada disana nona?"
" ya saya disini."
"Baik nona. Saya sekarang kesana."
Seseorang itu menutup telfon nya dan melangkah keluar ruangan kerja nya.
"Halo dok, ada yang ingin bertemu denganmu."
"Katakan padanya bahwa aku sedang ada kerjaan lain."
"Tapi dokter.. "
"Sudah katakan padanya dia bisa datang lagi nanti.kau mengerti?!"
"Ya saya mengerti."
"Bagus."
Arghhhhh sakit bangsat!" Teriak yesi
Ini bukan yang pertama dia ngerasain ini hanya saja kali ini lebih sakit dari sebelumnya. Dia mengangkat wajahnya dan ada bercak darah di sarung bantalnya."Ck! Darah apa lagi ini?!" Yesi memegang hidungnya dan yah dia mimisan.
"Klek! "Suara pintu terbuka
" Ada apa nona?"tanya seseorang mendekat.
Yesi tidak langsung menjawab. Dia membalikkan tubuhnya pada dokter ke percayaannya.
"Astaga Tuhan apa yang terjadi padamu?"
"Dok, saya kenapa?kenapa dada saya sering sakit?, kepala saya selalu pusing disertai dengan mimisan? Kenapa dok? Why? Yesi menangis dipelukan sang dokter.
Dokter Dea Amanda tertegun melihat sang boss yang biasanya menunjukan tampang kasar, cuek dan tak memiliki belas kasihan kini terlihat rapuh dalam pelukannya.
" Berbaringlah nona, saya akan memeriksa keadaan nona sebelum saya memastikan penyakit apa yang nona alami. "Kata dokter itu sambil mengelus- ngelus bahu yesi mencoba mengalirkan kekuatan pada gadis yang rapuh itu.Yesi membaringkan tubuhnya pada kasur lalu membiarkan sang dokter memeriksa keadaannya. Selang beberapa menit kemudian dokter Dea Amanda menulis di sebuah buku dan berkata
" Dari apa yang sudah saya periksa saya menduga nona menderita penyakit jantung dan kanker otak stadium 3. Untuk lebih jelas, silahkan menungggu hasil periksa laboratoriumnya." Kata dokter Dea Amanda memberi keterangan"Baik dokter terimakasih."
"Sama - sama nona. Kalo begitu saya pamit pulang dulu. Shalom."
"Shalom."
Selepas kepergian bu dokter, yesi menatap Kosong lantai kamar nya lalu melangkah menuju kamar mandi. Dia menatap pantulan dirinya di cermin yang ada disana.
"Hm sakit yh." Beo yesi sambil tersenyum getir
"Ternyata bukan hanya mentalku yang sakit, tapi ragaku juga sakit. Sudah sempurna kan penderitaanku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
Non-FictionTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_