Bab 29

7 7 0
                                    

Yesi terbangun saat suara adzan berkumandang. dia menggeliat kemudian melangkah menuju kamar mandi. Untuk ke sekian kalinya yesi merasa malas untuk ber sekolah hari ini. Terhitung sudah 10 hari dia bolos semenjak dia di panggil menghadap bu Krisna di ruangan BK.

"Ku rasa bu guru tua itu tidak akan mencariku. Jadi hari ini aku bolos saja." Yesi kembali ke kasurnya dan terlelap.

Sinar mentari menyelinap di tirai kamar dan membuat yesi terbangun.
dia melirik jam dinding.

"Hem udah jam 08.30.hari ini aku akan berkunjung ke restaurant favouriteku."

Setelah mandi dan bersiap- siap, dia bergegas kesana.

"Halo mbak ada yang bisa saya bantu? " tanya seorang pelayan

"Saya pesan mie ayam geprek, minumannya coffee Americano."

"Baik nona mohon di tunggu."

Yesi mengganggukan kepala sebagai respon kemudian menatap ke luar jendela.dia melihat seseorang yang sangat familiar turun dari seorang motor dengan masker dan topi hitam menutupi wajah dan kepalanya.

"Siapa itu? Kenapa terlihat sangat familiar?" Tanya yesi dalam hati.
Dia melihat orang itu melangkah masuk bersama beberapa orang lainnya yang terlihat sangat mencurigakan bagi seorang yesi.

"Sepertinya aku harus bersembunyi untuk mengetahui siapa dan apa yang mereka lakukan disini."

"Halo nona ini pesanannya."

"Terimakasih."

Setelah pelayan itu pergi, yesi menghampiri tempat duduk itu dan pelan - pelan menyimpan perekam suara dan video canggih miliknya kemudian kembali ke tempat duduknya yang semula.rombongan orang - orang itu kemudian pergi dan memencar mungkin strategi agar orang - orang disana tidak mencurigai mereka.

"Hmmm permainanmu sangat licik.pasti bagus jika kita bermain bersama." Kekeh yesi sinis.

Yesi melangkah ke meja tadi kemudian mengambil sesuatu yang dia simpan ta
kemudian melangkah pergi.

Yesi melangkah ke ruangan kerjaanya kemudian menyalakan alat perekam itu dan...

"Bagaimana apa ada hambatan dalam penjualan narkoba dan ganja ini?" Tanya salah seorang dari laki - laki yang ada disana.

" Tidak ada. Hanya saja, saya harus berhati-hati agar tetap aman." Jawab wanita itu sambil membuka maskernya. dan ternyata wanita itu adalah.....

Yesi's Story (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang