" jangan meminta untuk di hargai sebelum anda bisa menghargai orang lain!!"
(Alfiana Yesihandi Carlina)
Yesi terdiam, dia tidak sedang baik - baik saja. Hatinya Kembali rapuh setelah dia tahu mengapa vano sudah tidak mengabarinya lagi. Kini dia belajar untuk mengikhlaskan, belajar untuk menerima bahwa dia kembali sendiri bersama kenangan yang dia titipkan.
Langkahnya tertatih menyusuri gelapnya malam menuju sebuah tempat yang menjadi saksi pertemuan diri nya dan vano.
Dibangku taman itu, dia sendiri sudah tak ada lagi yang menyapanya. Hampa,kosong itu lah yang di rasakan nya."Vano aku masih disini ,berharap Agar kamu kembali. " harapnya
Dia menatap nanar ke sekelilingnya, masih segar ingatannya akan pertemuan mereka kala itu. terlalu indah sampai yesi tidak menyadari kebahagiaan itu akan berakhir dengan kehilangan.
" Darimana saja kamu?! Apa kamu tahu ini sudah jam berapa?! Teriak Melina putri.
" ya saya tau! " jawab yesi tanpa menoleh
" kalo kamu tahu kenapa masih keluyuran ha?! "
" cari angin doang!! "
" ohhh mau jadi ja*"ng?! "
" saya tidak semurah itu?! " ketus yesi
" makin ke sini makin jadi pembangkang yh kamu!! "
" lalu apa urusannya dengan anda?! "
" saya ini orang tuamu!jadi wajar jika saya menanyakanmu! "
" masih di anggap anak ternyata! " kekeh yesi kemudian pergi.
" heh gadis bodoh! Aku sedang berbicara denganmu! "
Yesi menghentikan langkahnya dan menatap wanita kasar itu."Ada apa lagi?! "tanya nya.
" kapan kamu bisa menghargai saya ha?! Saya sudah eneg dengan sikap pembangkangmu. " teriak Melina frustasi.
" jangan pernah meminta untuk di hargai sebelum anda bisa menghargai orang lain!! "Yesi tersenyum sinis lalu pergi
" arghh bitch! " umpat Melina putri
Di dalam kamar nya yesi tersenyum penuh kemenangan. dia tahu ibu tua itu sedang marah pada nya namun tak apalah. Dia sendiri kan yang mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
Non-FictionTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_