" Tidak ada. Hanya saja, saya harus berhati-hati agar tetap aman." Jawab wanita itu sambil membuka maskernya. dan ternyata wanita itu adalah..... Bu Krisna atau guru BK di sekolah yesi.
"wow impressive." Gelegar tawa dan suara tepuk tangan yesi memenuhi ruangan kerjanya.
sungguh tindakan yang menjijikan. Bisa - bisa nya seorang yang diakui keras oleh orang - orang di sekolah melakukan hal semenjijikan itu.
"Lihatlah Siswa- siswi Sma Taruna Wijaya betapa menjijikan perilaku guru BKmu?! Sinis yesi. Yesi mengalihkan rekaman video itu pada Komputer di ruangan kerjanya.
"Untuk hari ini dan seterusnya aku akan bermain sampai pada satu titik dimana kau bertekuk lutut padaku untuk tidak menjatuhkanmu lebih dalam."kekeh yesi.
Yesi melangkah keluar ruangan dan masuk ke kamarnya.dia ingin menghabiskan sisa hari ini dengan dunia orange diselipi dengan lagu boyband korea favoritenya.
Besoknya yesi melangkah menuju kelas nya dan langsung disambut oleh berbagai jenis tatapan baik dari yang paling menjijikan sampai dengan tatapan datar.
" Astagafirullah ternyata benar lo kuyang."kata Ghefira Tsuraya.
Yesi menghadap Ghefira Tsuraya dan ber kata " pertama gue manusia. Kedua sejak kapan lo balik lagi ke agama Islam sehingga ungkapan itu keluar dari mulut lo?"
Ghefira Tsuraya tergagap dia merasa tersindir oleh pertanyaan dari sahabat baiknya itu.
"Hm gue tahu lo ngerasa adem saat lo dengerin sholawat dan suara adzan yang berkumandan dan satu lagi lo pasti pernah berada di lingkungan yang mayoritas islam sehingga ungkapan itu sangat ringan untuk diungkapkan. Apa benar begitu?!"
Ada dua alasan mengapa Ghefira Tsuraya tersenyum saat ini.yang pertama yesi mampu memahami apa yang dia tahu dan rasakan dan kedua yesi berbicara sangat panjang biasa nya dia hanya hm, hm, dan hm. Pagi ini queen of ice menjelma menjadi seorang yang normal. Et.tunggu! Apakah maksud dari kata - kata diatas
Merujuk bahwa yesi adalah gadis yang tidak normal? Ku rasa tidak! Karena jika ya, maka dipastikan saat itu juga yesi mengibarkan bendera permusuhan."Ya jawabanmu benar." Jawab Ghefira Tsuraya tersenyum
"Saya juga merasakan hal itu. hanya saja saya lebih nyaman dengan mereka di virtual. Dunia WhatsApp." Yesi tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yesi's Story (?)
Non-FictionTopeng bahagiaku terlalu tebal sehingga lelahku tak pernah terlihat.izinkan aku beristirahat dalam waktu yang lama. _ Alfiana Yesihandi Carlina_