FOUR

15.5K 1K 18
                                    

Hay?

Aku up lagi cerita ini!

Semoga suka ya!

Terimakasih buat 1k lebih yang baca 🙏🥳🥳 makasih banget!!!!

Seperti biasa, kalo ada typo tolong tandai!

Happy Reading Bestie ❣️

04. Zeus Nakal.

Lucifer menatap kerumunan didepannya dengan heran. Kenapa pagi-pagi sudah berkerumun? Dengan penasaran, Lucifer berjalan menuju kerumunan itu. Berdiri di belakang orang yang menonton kejadian, Lucifer itu tinggi, jadi tidak perlu mblusak-mblusuk agar kelihatan.

"Pantes." ucapnya setelah melihat apa yang terjadi ditengah kerumunan itu. Bibirnya menghela nafas jengah.

"Kenapa?" tanya Demon yang baru berdiri di samping Lucifer.

Lucifer menoleh, "biasalah."

Disana, Zeus sedang dimarahi oleh salah satu Guru karena dengan tidak sengaja membuat Bu Ikeh masuk Rumah Sakit. Zeus berkata tidak sengaja, dia hanya menyenggol guru berbadan gempal itu sampai kepalanya bocor. Jangan salahkan Zeus, salahkan saja guru itu yang menghalangi jalannya, juga ditambah dia masih marah dengan kelakuan guru itu ke pacarnya.

Untung saja, Bu Ikeh langsung dibawa ke Rumah Sakit. Jadi darahnya tidak habis. Bukan luka besar memang, tapi tetap saja Guru satu itu ingin diobati di Rumah Sakit. Bukan berati UKS Drezxaland itu tidak ada Dokter, sudah pasti ada dan juga berpengalaman. Memang dasarnya Bu Ikeh tidak mau diobati di UKS jadi terpaksa harus dibawa ke Rumah Sakit.

"Mau jadi apa kamu besar nanti? Kalo kelakuan kamu kaya gini terus Zeus?" tanya Bu Hasna, Guru BK yang hampir setiap hari menerima pemberitahuan Zeus membuat ulah.

"Jadi orang lah, ya kali jadi dewa." jawabnya malas.

Bu Hasna melotot, "kalo orang tua ngomong itu dengerin, jangan ngejawab! Ibu itu cuma mau kamu tobat nak tobat astaga, capek lama-lama saya ngladenin sifat kamu itu." Bu Hasna memijat kepalanya yang terasa cenat-cenut.

Murid didepannya ini, Bu Hasna sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Sangat diluar nalar. Namanya saja Zeus, si penguasa tertinggi dalam Mitologi Yunani, memang sih di SMA ini Zeus termasuk salah satu pentolan, tapi mengingat sifatnya yang hampir membuat Bu Hasna pusing sendiri, rasanya Bu Hasna ingin resign saja.

"Capek saya Us, lama-lama. Kamu diam aja gitu satu hari, gak bisa apa?" tanyanya sabar.

Zeus diam.

"Kalo ditanya itu dijawab! Jangan diem aja!"

Zeus memutar bola matanya malas, "tadi disuruh diem, sekarang diem malah dimarahin. Maunya Ibu tuh apa sih?"

Bu Hasna mengembuskan napasnya lelah, "sudah lah, kamu ikut Ibu ke Ruang BK sekarang." Ia tidak ingin berdebat lagi dengan pemuda yang ia akui tampan ini.

Zeus mengikuti langkah Bu Hasna dengan ogah-ogahan. Dirinya sangat malas untuk berurusan dengan ruangan  yang bernama "BK" itu. Zeus bahkan sudah memberi nama ruangan itu menjadi ruangan haram. Haram untuknya masuk, apalagi duduk di kursi sana.

Dari belokan ke kanan, Zeus bisa melihat Selene berdiri disana, ia menatap Bu Hasna yang masih berjalan didepannya. Lalu menatap Selene yang juga menatapnya.

"Aku gak salah." adunya saat berada di depan Selene.

"Iya, kamu gak salah, tapi badan kamu yang salah." ucap Selene, ia sampai geleng-geleng dengan tingkah Pacarnya ini.

ALZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang