THIRTY NINE

3.6K 317 13
                                    

tandai kalo ada typo!!

terimakasih!

°°°

39. Akhirnya.

°°°

Selene sudah deg-degan sendiri menunggu antrean dokter kandungan disalah satu rumah sakit. Zeus yang ada disebelahnya menggenggam tangan sang Istri membawa tangan mungil itu keatas pahanya lalu ia usap pelan. Perlakuan itu menimbulkan lengkungan tipis dibibir Selene, dan hati Selene menjadi lebih tenang.

Omong-omong, hari ini sekolah Zeus libur. Alasannya, karena Ayah dari salah guru disana meninggal dunia. Semua guru takziah kesana, tetapi para murid dipulangkan, namun ada beberapa murid yang ikut juga. Zeus tidak bisa hadir, karna dirinya harus menemani Selene, makanya Gara yang hadir disana.

Zeus makin mengeratkan genggaman kala telinganya menangkap suara yang tidak mengenakkan.

Astaga Buk, masih kecil udah hamil aja

Kayaknya masih anak sekolah ya Buk

Biasa Buk, anak jaman sekarang kan gitu. Maunya enak, pas dikasih hasilnya malah aborsi lah, gugurin lah. Nggak mikir apaya, mereka dulu juga kesenangan pas bikinnya.

Apa jangan-jangan mereka juga kesini gara-gara itu?

Aduh jangan sampai anak saya kaya gitu. Amit-amit.

Waduh Bu, jangan suudzon jadi orang. Enggak baik. Kita enggak tau kalo seandainya mereka suami istri kan? Jangan nilai orang dari covernya aja Bu.

Hati Selene sedih mendengar itu semua. Matanya berembun, bibirnya melengkung kebawah. Kepalanya menunduk, tangan Selene yang tidak Zeus genggam meremas ujung baju yang ia kenakan.

Zeus mengangkat satu tangan, kepalanya menggeleng pelan saat beberapa bodyguard nya terlihat akan datang dan membungkam mulut beberapa wanita disini.

"Sayang, kemarin aku keinget hari nikah kita tau. Enggak kerasa ya udah dua tahun aja." ujar Zeus agak keras agar mereka yang ada disana mendengarnya. Inilah yang Zeus takutkan saat Istrinya itu pergi sendiri ke Rumah Sakit.

"Walaupun kita kaya masih muda, sampai-sampai dikatain hamil diluar nikah, artinya kita ganteng sama cantik sayang. Mereka iri sama wajah kita." ucap Zeus lagi, menekan bagian muda, dan hamil diluar nikah. Matanya sekilas melirik orang disamping Selene yang terlihat menegang.

"Awet muda juga ya sayang kita." kekeh Zeus. Ia harus mengatakan hal ini, agar semua orang disini beranggapan bahwa ia dan Selene sudah menginjak usia matang tetapi masih dianggap muda. Ia tidak suka saat beberapa orang mengatai dirinya dan Selene.

"Dan, hak anda apa berkata seperti itu?" Zeus bertanya lugas kepada orang disamping Selene dengan tatapan mata tajam dan nada datarnya. Berbeda saat bicara dengan Selene. "Tidakkah anda lihat, perut anda sudah besar tetapi masih suka menggosipi orang lain?"

Zeus rasanya ingin memaki para wanita disini. Tetapi itu tidak mungkin, ada beberapa Ibu hamil yang tidak ikut mendikte sepasang suami-istri itu, dan Zeus juga tidak ingin anak-anak yang ada didalam kandungan mereka, minus orang yang menjelekkan dirinya Selene itu mendengar segala umpatan dan kata kasar darinya.

"Tidak ada urusan dan peran kalian juga dalam hidup kami, sampai kalian harus mengeluarkan tenaga bicara,"

"Kesini sendiri, nggak punya suami? Ditinggal selingkuh suami, atau jangan-jangan salah satu diantara kalian ada yang hamil diluar nikah?" Zeus tau ini sudah kelewat batas, tetapi dirinya juga sakit hati dengan perkataan kejam dari mereka.

ALZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang