THIRTY EIGHT

3.5K 276 11
                                    

Tandai kalo ada typo!

°°°°

38. Rose dan Jantungnya!

°°°

Keheningan melanda saat pertanyaan Viola ucapkan. Astaga, mereka lupa kalau masih ada Viola disana. Viola sendiri, belum tau Zeus dan Selene itu suami istri, ia hanya tau jika mereka berdua adalah seorang kekasih. Pun, mereka tidak mau menjawab karna bukan hak mereka untuk memberitahu. Hanya Selene dan Zeus lah yang punya hak.

"Emm, gimana ya jelasinnya." Nebula mengaruk belakang kepalanya bingung. Ia melirik Selene yang turut meliriknya pula.

Selene menghela nafas panjang, ia harus jujur sekarang. Sudah kepalang tanggung juga, "Zeus." ujarnya menatap Viola, yang kembali dibalas tatapan bingung sang empu.

"Heh? Lo? Lo? Hamil diluar nikah?" Kata itu terlontar begitu saja dari bibir Viola tanpa bisa dikendalikan.

"Sakit bangke!" kesalnya saat kepalanya ditempleng kedepan oleh Levi.

"Aku sama Zeus udah nikah lama." jelas Selene sambil menggenggam tangan Zeus. Zeus balas genggam tangan istrinya lebih erat, bahkan tak malu-malu ia menyenderkan kepalanya ke pundak Selene.

"Lagian mata lo buta apa gimana? Ada foto nikah gede banget kaya gitu nggak keliatan." Zeus berucap malas. Ia heran juga, cewek itu sudah beberapa kali datang ke Mansion ini, tapi kenapa matanya tidak pernah melihat foto pernikahan Zeus dan Selene yang terpampang jelas dan besar disana?

Viola sontak mengikuti arah mata Zeus, disana ia terkejut sendiri, "Lah, sejak kapan ada fotonya?" herannya bingung. Perasaan Viola, ia tidak pernah melihat foto tersebut sama sekali.

"Udah ah, intinya si Selene sama Zeus udah nikah. Meraka udah sah, kalo mau nananinu juga nggak dosa." Nebula menengahi karna jengah dengan perdebatan. Mulutnya sudah gatal ingin mengintrogasi Rose yang daritadi diem mulu.

Nebula melotot saat Viola akan menyela omongan nya, "Nanti lo cek aja Sel ke Dokter. Biar tau." usulnya yang diangguki Selene.

"Ngapain? Orang disini aja ada Dokter kok. Repot amat." celetuk Bumi mengode Helios.

"Nggak ada alat." balasnya singkat.

Selene dan Zeus sibuk dengan pikiran masing-masing. Hati Selene bergetar saat Helios bertanya dirinya hamil. Perasaan aneh tiba-tiba menjalar dihatinya. Zeus pun sama halnya, ia sampai mematung dibuatnya kala Helios bertanya seperti itu. Mereka memang sering melakukan olahraga malam beberapa kali setelah Selene melepas mahkotanya. Perasaan Zeus, ia selalu mengeluarkan diluar, atau ia kecolongan? Oh astaga!

"Sayang." panggil Zeus.

Selene menoleh, "Aku, aku beneran hamil?"

"Nanti kita periksa yah?" ajak Zeus yang diangguki Selene pelan. "Maaf Ayang." sesalnya.

"Kenapa?" heran Selene.

"Kalo kamu beneran hamil aku minta maaf, kita udah mikir buat nunda punya anak, tapi aku malah kecolongan."

Merasa pembicaraan pasutri itu cukup privasi, Bumi mengode semua orang untuk pergi meninggalkan Zeus dan Selene berdua terlebih dahulu.

Selene lantas menggeleng tidak suka, "Kita emang udah punya rencana kaya gitu, tapi kan kita enggak tau juga rencananya bakal kewujud atau enggak. Kaya ini, rencana Allah lebih bagus dan indah daripada rencana kita." Selene menghapus air mata Zeus.

"Aku enggak papa kalo emang beneran hamil." Wajah Selene berubah ceria, "Kan, nanti aku bakalan ada temen dirumah ini." Selene tertawa kecil menerawang hidupnya saat ada bayi mungil diantara mereka. Rumah mereka akan terasa lebih hidup karna celoteh si bayi.

ALZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang