Hay!!!
Aku up lagi nih!!
Semoga suka yaa!!
Seperti biasa kawan, kalo ada typo tolong tandai yaa 🥺
Happy Reading and enjoy 💟
18. Sebuah Kenangan.
Dengan handuk yang menempel dipinggang sampai bawah. Zeus berjalan keluar dari walk in closet. Tubuh berotot dengan dada bidang, perut kotak-kotak jumlah delapan itu jalan dengan kepala yang masih basah karna air.
"Sayang." panggil Zeus kepada Selene.
Selene mendongak untuk menatap Zeus setelah berbalik badan dari aktivitasnya yang sedang berselancar didunia perdrakoran, detik itu juga ia langsung melotot marah, "Zeus." geramnya menatap Zeus tidak percaya.
Zeus menatap Selene bingung, ia garuk pantatnya yang entah kenapa jadi gatal sekarang ini, "kenapa?" tanyanya polos.
Selene jalan menyamperi Zeus setelah ia taruh semangkuk camilan pangsit isi ayam yang ia makan ke meja kecil yang ada dikamar. "Kamu kalo keramas, rambutnya dikeringin dulu." kesal Selene kepada Zeus.
"Aku udah pernah bilang ini beberapa kali kalo kamu lupa. Baru juga dua hari lalu dibilang, udah di langgar aja." Selene kesal dengan Zeus, baru lusa kemarin ia bilang kalo mau keramas rambutnya dikeringin dulu sebelum masuk kamar, dan cowok jakung itu menjawab dengan anggukan kepala, tapi sekarang? Lihat, Zeus malah mengulanginya kembali.
Ia lalu menunjuk lantai yang basah karna air dari rambut Zeus, "liat tuh, lantai nya jadi basah." Zeus mengikuti arah jari kelingking Selene yang menujuk lantai.
Cowok itu lantas menyengir, "kan nanti bisa di pel Yang." jawabnya ringan tanpa beban. "Lupa aku Yang, beneran asli. Suwer, tak kewer-kewer." Jari telunjuk dan tengah Zeus naik membentuk tanda peace kearah Selene.
"Iya, emang bisa di pel lagi. Tapi kan, kalo bisa dikeringin dulu Ze." Selene berucap sabar.
Zeus berdecak, "cuma tinggal di pel Yang."
Selene menatap Zeus datar, "Zeus."
Zeus menelan ludah payah. Ia lalu lari kearah kamar mandi. Mengambil handuk kecil lalu kembali keluar dengan tangan yang mengusap-usap rambutnya yang basah itu ke handuk.
Selene menghela nafas, "enggak baik kalo dibiasain kaya gini. Semisal ada orang, terus lewat jatuh gimana?" ucap Selene lembut memberi pengertian.
Zeus ini seperti anak kecil. Ketika dinasehati pun harus pelan-pelan. Selene paham betul Zeus itu bagaimana.
"Tapikan ini kamar kita."
Selene mendekat, ia ambil handuk dikepala Zeus, lalu dituntun badan bongsor itu ke pinggir ranjang, "iya, ini emang kamar kita. Tapi kalo Mbak Difa kesini ambil pakaian kotor, terus kepleset gimana?" Masih menggunakan ucapan lembut, Selene pun dengan perlahan mengusap rambut Zeus dengan handuk.
Zeus diam. Bola matanya berlari kekiri kanan. Zeus jadi merasa bersalah. Ia jadi memikirkan hal itu. Itu baru perumpamaan Difa, gimana kalo Selene yang kepleset?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZEUS
Teen Fiction(COBA BACA DULU DEH, SIAPA TAU SUKA, KAYA SUKANYA KAMU KE DIA 😪) °°° Namanya Alzeus Gervana Hadesnio, biasa dipanggil Zeus, bukan Dewa ataupun cowok yang punya kekuatan lebih, Zeus hanya manusia galak yang selalu bersikap manis dan manja kepada sa...