FORTY THREE

3K 241 19
                                    

happy reading and enjoy!

•••

43. Ngidam Aneh.

•••

Satu bulan kemudian.

Setelah sebuah kehebohan yang Zeus buat dengan menaktir semua orang di kantin bebas untuk beli apa aja, tanpa ada terkecuali sama sekali. Itu dilakukan Zeus karna senang bentar lagi akan menjadi Ayah. Selene sampai mengangga kaget melihat total biaya yang harus dikeluarkan Zeus, tapi ia memilih diam. Toh, uang Zeus juga banyak, sesekali menghabiskan uang juga tidak apa-apa kan? Daripada dibiarkan didalam ATM.

Usia kehamilan Selene sudah memasuki minggu ke empat lebih lima hari. Perutnya pun masih rata, oleh sebab itu Selene masih bisa sekolah sampai sekarang. Selene sudah siap dengan segalanya. Ia siap ketika nanti dirinya harus homeschooling, tidak apa. Selene akan menerimanya dengan lapang dada, toh, anaknya juga Zeus ini tidak salah. Selene percaya takdir Allah jauh lebih baik.

Selene heran dengan dirinya sendiri. Pernah kepo, karena penasaran dengan tanda-tanda orang hamil, yang salah satunya adalah muntah-muntah atau morning sickness. Tetapi, hal itu justru tidak terjadi kepadanya. Melainkan kepada Zeus yang sejak belum diketahui kehamilan Zeus sampai ketika sudah diketahui pun, Zeus masih merasakan muntah-muntah. Syukurnya, laki-laki itu sudah tidak lagi merasakan.

Tetapi hal itu berbanding terbalik dengan Selene yang sekarang menjadi lebih sensitif dengan bau dan makanan. Pun, pagi-pagi Selene pasti akan mengalami morning sickness yang wajar dialami Ibu-ibu Jamil. Seperti halnya sekarang ini.

Zeus menopang berat badan Selene didada nya saat sang Istri terlihat akan jatuh. Jantung Zeus seperti dibuat lompat dari Afrika ke Cina, "Enggak usah masuk dulu ya. Lemes gini." Tangan kekar itu terulur mengusap kening Selene yang berkeringat.

"Ada ulangan." balas Selene lemas.

"Susulan aja ya, nanti aku bilangin ke Gurunya. Ingat kan, apa kata Aunty Kin, enggak boleh capek-capek." bujuk Zeus lagi. Hatinya sedih melihat Selene lemas seperti ini.

Selene mengangguk saja. Ia pun menurut ketika badannya yang sangat-sangat lemas itu dituntun Zeus menuju kasur. Lelaki itu membantu Selene melepas sepatu dan membaringkan Selene diatas kasur dengan sangat hati-hati.

"Ganti baju dulu ya?" Selene menurut lagi.

Iya, dirinya dan Zeus sudah memakai seragam lengkap, mulai dari seragam sampai sepatu, tetapi harus ganti karna kondisi Selene yang tidak memungkinkan untuk bersekolah.

"Kamu sekolah aja." Manik mata Selene melihat Zeus melalui ekor matanya.

Zeus menggeleng ketika memilih pakaian yang akan Selene kenakan, "Enggak, aku enggak bisa ninggalin kamu sendiri disini. Walaupun banyak Maid, tapi aku enggak bakalan tenang Yang,"

"Gantiin ya?"

Dengan senang hati, Zeus menerimanya.

°°°

Keadaan Selene sudah lebih mendingan. Saat ini, wanita yang sedang hamil muda itu nampak sedang asik duduk disofa dengan handphone ditangannya. Sibuk menyelami nikmatnya dunia maya.

"Ihhhh ... Dino nya lucu." Selene berucap gemas saat satu vidio berisi Dinosaurus kecil yang begitu lucu dimatanya.

"Warna ijo lagi." Selene tertawa melihat vidio tersebut, sambil mengusap pelan perutnya.

Selene beralih aplikasi, ia buka aplikasi bergambar telepon dengan latar belakang warna hijau tersebut. Chat teratas langsung ia tekan panggilan telepon.

ALZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang