ALZEUS

TWENTY EIGHT

Karna aku lagi baik, jadi aku up!!

Seperti biasa ya kawan, kalo ada yang typo tolong tandai!!

Happy Reading and Enjoy 💗

28. Zeus Pengen 20 Anak.

"Akhirnya udah pulang." Badan kekar Zeus langsung telepar disofa. Ia dan Selene baru sampai di Mansion. Acara camping sudah selesai dengan ditutup bermain disalah satu Wisata apik di daerah Bandung selama sehari penuh. Tentu hal ini, disambut antusias oleh semua anak yang ikut camping. Itu adalah ide dari Rose, dan Zeus hanya mengangguk saja sekaligus memenuhinya juga agar Selene senang tentunya.

"Minumnya Non, Tuan." seorang Maid meletakkan dua gelas es sirup jeruk untuk Zeus dan Selene.

Selene tersenyum, "terimakasih." ujarnya tulus. Tangannya meraih satu gelas untuk ia minum, sungguh daritadi leher Selene ingin cepat-cepat minum.

Tak lupa, ia ambilkan juga untuk Zeus, Zeus menerima dengan mengucap terimakasih.

"Mandi dulu." ucap Selene seraya tangannya melepas ikat sepatunya. Setelah selesai, ia lepas sepatunya, disusul meletakkan kedua sepatu itu didekat kaki.

"Mandi bareng." Selene kontan melihat cepat kearah Zeus. Matanya melotot menatap mata Zeus.

"Ihh enggak mau." tolak Selene yang pipinya bersemu merah.

"Nolak suami dosa lo sayang." Zeus kembali mengompori Selene. Ia kini duduk dengan tangan kanan yang menjalar diatas sofa. Salah satu kakinya, ia topangkan dikaki yang lain. Posisi Zeus sekarang sungguh tidak baik untuk jantung Selene.

Selene tidak menjawab, ia lantas bangkit setelah mengambil sepatunya untuk ditaruh dirak sepatu. Selene melipir ke dapur guna menghindari Zeus. Bukannya Selene ingin mendapat dosa, hanya saja Zeus pasti tidak akan cukup mandi saja, pasti ada 'yang lain.'

Zeus terkekeh melihatnya. Ia ikut melepas sepatunya cepat-cepat sebelum ia menyusul Selene. Zeus berdiri didepan pintu perbatasan dapur, bibirnya tertarik keatas. Melangkah pelan, Zeus tanpa aba-aba langsung melingkarkan tangannya di seputaran pinggang Selene. Kepalanya menumpu dileher Selene.

"Ih! Ngangetin!" kesal Selene menepuk pelan tangan Zeus diperutnya.

Hari mulai menginjak malam. Suasana pun berubah menjadi dingin, Zeus mengeratkan pelukannya. Tubuhnya sangat mepet ketubuh Selene. "Anget kalo gini Yang." kekehnya.

Selene memberontak, "ihhhh ... lepas dulu."

"Nggak mau."

"Zeus, lepas dulu ih ..." Selene terus memberontak dipelukan Zeus.

Zeus akhirnya sedikit melonggarkan pelukannya, bibirnya mengerucut seperti memikirkan sesuatu, "aku pengen mie deh Yang." ucapnya seraya menatap Selene dari samping.

Selene menghembuskan nafas lega saat pelukan Zeus longgarkan sedikit, tidak apa yang penting dirinya tidak di 'gencet' Zeus saja dirinya sudah bersyukur. Kalo dipeluk Zeus dari belakang begini, Selene jadi berfikir dirinya sedang didekap Gorila.

"Mau rasa yang ini atau ini?" Selene menawarkan dengan menunjukkan dua bungkus mie goreng. Iya, Zeus lebih suka mie goreng daripada mie rebus, dan hal itu berkebalikan dengan Selene yang suka mie rebus daripada mie goreng.

Selene langsung membuat dua mie, satu mie goreng untuk Zeus, dan satu mie rebus untuk dirinya. Sembari menunggu dua panci berisi air itu mendidih, Selene menyenderkan tubuhnya nyaman ke tubuh Zeus. Zeus tersenyum senang, ia kecup rambut Selene sebagai lampiasan rasa senangnya.