ELEVEN

8.6K 578 55
                                    

Hay bestie!

Aku balik lagi nih!

Up lagi buat kalian! 😍

Moga aja kalian suka ya sama part ini!

Seperti biasa, kalo ada typo tolonh tandai!

Enjoy, and Happy Reading 😌

11. Baju Dora.

"Ayang, baju bobo aku gambar Dora dimana ya?"

Zeus bertanya seraya tangan kekar itu mencari baju tidur yang ia maksud. Sudah bermenit-menit lamanya ia mencari, tapi juga tidak ketemu. Zeus rasanya mau menyerah saja.

Lantas Zeus beralih ke lemari yang satunya. Tapi tetap saja tidak ketemu.

Mengacak rambut frustasi, Zeus berteriak sebal, "tau ah, giliran mau dipake aja ngilang. Pas nggak dipake aja ketemu. Tai banget emang." racau nya sendiri.

Berdecak sebal, Zeus akhirnya keluar dari kamar dengan kaos polos warna coklat dipadu dengan celana kolor yang sudah bisa ditaksir harganya pun tidak main-main. Mata itu melirik kearah sekitar, mencari sosok yang ia butuhkan.

"Ayang ..." panggil Zeus.

"Ayang dimana ya? Kok nggak keliatan." monolognya sendiri.

"Om Gara, Selene mana?" tanya Zeus ke Gara saat ia berpapasan dengan pria itu.

Gara menunduk kepala, lalu menjawab, "Nona ada di taman samping Tuan Muda." jawab Gara yang diangguki Zeus.

"Makasih Om Gara." ucap Zeus yang kembali berbalik setelah lima langkah ia dari Gara. Zeus ingat saat Selene bilang ia harus berterimakasih dengan orang yang membantunya.

"Sama-sama Tuan Muda. Saya pamit undur diri." pamit Gara.

Zeus mengangguk, lalu kembali jalan menuju taman samping. Mengaruk ketiaknya yang gatal, Zeus lalu mendorong kesamping pintu kaca yang menghubungkan rumah dengan taman.

Taman itu Zeus kasih karna Selene yang meminta. Lengkap dengan air mancur dan ayunan disana. Ingat, Zeus akan melakukan apa saja asal Selene nyaman.

Disana, mata tajam Zeus melihat Selene yang asik duduk diayunan dengan handphone ditangannya. Zeus datang menyamperi.

"Dicariin juga, taunya disini." ujarnya saat didekat Selene.

Selene tersentak kaget dengan wajah lucunya. Ia gembungkan pipinya, "ngagetin tau ish." ujarnya sedikit kesal.

"Untung enggak jantungan." ucapnya melirik Zeus sambil mengelus dadanya yang masih berdetak tak karuan.

"Maaf Ayang." sesal Zeus. 

Ia tarik Selene berdiri yang bikin cewek imut itu bingung sendiri, tapi tak lama ia senyum riang karna Zeus menarik dirinya ke pangkuan dengan Zeus yang duduk di ayunan kursi. Kaki panjang Zeus dengan pelan menganyun ayunan itu.

Tangan Zeus melingkar sempurna di perut Selene. Sesekali telapak tangan itu mengelus perut Selene dari luar baju. Entah kenapa, Zeus suka sekali mengelus perut Selene.

Mata Selene menatap kebawah, bibir kecil bentuk love itu mengangga kecil. Ia tatap lama kaki Zeus dan kakinya sendiri. Dari ukuran dan panjang, jelas kaki Zeus lebih panjang. Selene saja tidak napak ke tanah kalo duduk diayunan ini, tapi Zeus? Cowok itu bahkan sampai napak dengan sempurna. Selain tangan, ternyata kaki Zeus juga panjang.

ALZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang