SPAM COMENT NYA JANGAN LUPA YAUU🥰
**
Disisi lain Naja tengah berjalan menuju kelasnya dengan sesekali senyuman diwajahnya apabila ada yang menyapa nya.Ketika sudah berada di depan kelasnya langsung saja Naja membuka pintu kelasnya dengan kasar.
Bruk!
"HOLA PARA ANAK MANUSIA! SUDAH SIAP UNTUK HARI INI?!" Teriak Naja yang mampu membuat semua orang yang ada di dalam kelas itu langsung terdiam karena terkejut akan aksi Naja.
Naja yang menyadari keheningan itu pun hanya bisa menggaruk pipinya salah tingkah.
"SIAPPP DONG!!" Ucap mereka tiba-tiba. Lalu anak-anak kelas dua belas IPS 5 langsung berdiri dari duduk mereka masing-masing seraya membawa brosur yang memang selalu mereka siapkan.
"Ayo Na, Soalnya kata Kaili kita cuma ada waktu 10 menit buat promosi." Ucap Denis Albarik ketua kelas 12 IPS 5.
"Okelah, kalo gitu kita Cuss sekarang juga!"ucap Naja dengan semangat yang dibalas tak kalah semangat oleh teman-teman sekelasnya.
Kemudian Naja dengan anak-anak kelas 12 IPS 5 langsung berjalan menuju lapangan dengan Naja yang berada di barisan paling depan.
Ketika sudah berada di lapangan tempat MOS anak-anak kelas sepuluh berada, langsung saja Naja berteriak yang mampu membuat semua tatapan orang-orang menuju kearahnya.
" HALLO ADIK-ADIK SEKALIAN!" Teriak Naja yang berdiri di hadapan anak-anak kelas 10.
"HALLO!" Sapa anak-anak kelas 10.
"Gue yakin kalian udah tau siapa dan tujuan gue berdiri disini. Jadi tanpa banyak basa-basi lagi langsung aja, siapa yang mau daftar silakan maju kedepan dan langsung daftar ke kak Fani atau Denis" ucap Naja seraya menunjuk kedua teman sekelasnya itu yang di ketahui bernama Fani dan Denis.
Mendengar ucapan Naja langsung saja anak-anak cowok SMA Nusa Bangsa baik yang siswa baru maupun lama, langsung berjalan menuju Fani dan Denis untuk mendaftar.
"Bagi yang masih belum ngerti sama sekali bisa dilihat dari brosur yang tersedia, disana udah di jelaskan semua"lanjut Naja. Kemudian teman-teman sekelas Naja yang lain kecuali Denis dan Fani langsung menyebar untuk membagikan brosur yang ada di tangan mereka masing-masing.
Banyak siswa maupun siswi baru atau yang belum mengenal sosok Naja berdecak kagum maupun malas karena menganggap hal ini tidak penting.
"Deabak. Gue gak nyangka ada hal kayak gini di sekolah unggulan" bisik seorang gadis kelas 10 kepada temannya yang berada di barisan depannya seraya menatap tidak percaya brosur yang tengah ia pegang.
"Ck! Ini mah kayak ngejual diri sendiri gak sih?" Sahut teman gadis itu seraya berbisik, takut-takut jika ada yang mendengar ucapannya.
"Lo salah, ini bukan ngejual diri sendiri tapi menjadi buaya dengan gaya"sahut gadis itu lagi. Sedangkan teman gadis itu langsung memutar bola matanya malas mendengar ucapan tidak masuk akal dari temannya itu.
"Tapi kalo dipikir-pikir kenapa harus pake acara ginian segala ya? Padahal kalo gue lihat muka kak Naja itu cantik lho pake banget malah, tapi kok-"lanjut gadis itu lagi.
"Kalian salah,"ucap tiba-tiba dari seseorang mampu membuat kedua gadis itu terlonjak kaget. Sedangkan pelaku yang membuat mereka kaget itu hanya cengengesan.
"Hehe sorry ngagetin, tadi gue gak sengaja denger omongan kalian. Yah karena tertarik jadinya gue nguping deh, eh btw kenalin nama gue Oliv"sahut gadis dengan kuncir kuda itu yang diketahui bernama Oliv, seraya cengengesan menatap kedua gadis itu dengan tatapan merasa bersalah.
"E-eh gak papa kok, kenalin juga nama Gue Nisa dan ini temen gue Ema"ucap salah satu gadis yang tengah berbicara tadi yang diketahui bernama Nisa. Ia sempat kaget karena ia mengira bahwa itu adalah kakak kelas tetapi ternyata teman seangkatannya karena dilihat dari pakaian MOS nya yang sama dengan mereka.
"Kalo kita teliti lagi di brosur itu tertera beberapa tes sebelum bisa menjadi pacar kak Naja, yah bisa dikatakan bahwa kak Naja tidak sembarangan memilih pacar"ucap Oliv seraya menunjuk tulisan yang tertera di brosur itu.
"Memang kalo kita lihat cara seperti ini terdengar seperti menjual diri sendiri atau bisa disebut murahan, tapi disisi lain cara ini terlihat berkelas di waktu bersamaan"lanjut Oliv yang mampu membuat kedua gadis di hadapannya mengernyitkan dahi bingung dengan perkataannya. Seakan mengerti dengan kebingungan kedua gadis dihadapannya ini, gadis itu langsung kembali melanjutkan ucapannya.
"Coba kalian lihat mereka. Kira-kira ada berapa orang yang mengantri untuk mendaftar disana? 50? 65? Atau bahkan 100 orang?" Tanyanya seraya menunjuk barisan panjang dari cowok-cowok SMA Nusa Bangsa untuk mendaftar. Kedua gadis itu menatap barisan itu seraya menghitungnya satu persatu.
"Yang pasti hasilnya adalah banyak, tapi kita semua tahu bahwa dari sekian banyak orang-orang itu yang akan menang nantinya hanyalah satu orang. Itu mengartikan bahwa kak Naja itu barang berharga yang banyak di inginkan oleh orang-orang tetapi hanya bisa dimiliki oleh beberapa orang saja" mendengar itu membuat kedua gadis itu langsung menatap Oliv dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Berapa mantan kak Naja?" Tanya seorang gadis lagi dari arah belakang mereka. Memang sedari tadi pembicaraan ketiganya didengar oleh beberapa orang gadis yang berdiri di sekitar mereka.
"5 kalo gak salah"mendengar itu sontak saja membuat gadis-gadis disekitar mereka melotot kaget.
"Serius? Dari sekian banyak yang daftar kayak gitu yang berhasil cuma lima?!"ucap Nisa tidak percaya.
"Yah dan itupun beda tahun jadiannya. Salah satunya tuh Kak Kaili"ucap Oliv lagi seraya menunjuk Kaili Vincent Baker, ketua OSIS SMA Nusa Bangsa yang tengah berdiri di lantai tiga seraya menatap kearah gerombolan cowok SMA Nusa Bangsa yang tengah mendaftar dengan tatapan datar dan dingin.
"Oh, gue tau ceritanya kalo yang sama kak Kaili mah. Dulunya mereka itu couple Goals SMA Nusa Bangsa tapi sayang hubungan mereka cuma bertahan satu bulan, tapi kabarnya kak Kaili itu Gamon dari kak Naja lho"ucap gadis yang baru saja bergabung dengan Oliv, Nisa dan Ema.
"Gak cuma kak Kaili aja tapi hampir semua mantan kak Naja itu Gamon semua"seru Oliv.
"Wow, gue jadi penasaran gimana bucinnya mereka sama kak Naja"sahut Ema yang diangguki setuju oleh yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fictioncover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita namun tetap tegar. Yah, kehidupan Naja itu keras dan penuh dengan rintangan. Orang tuanya lebih memili...