Halo guys, maaf ya karena aku baru update soalnya aku bener-bener sibukkkkk sama urusan kuliah. Ini juga sebenernya mau update besok tapi takutnya besok aku lupa jadi update sekarang aja yau.
Untuk hari selanjutnya mungkin aku bakal gak bisa buat update setiap harinya lagi tapi tenang aja nanti aku usahain kok. Tetapi yang pasti setiap hari selasa aku bakal update sedangkan untuk hari-hari yang lain aku gak bisa janji, entah itu update lagi atau enggak.
Tapi tetap aja ya SPAM COMENT nya jangan putuh, soalnya insyallah bakal setiap hari aku cek dan saat coment nya udah tembus pasti bakal aku usahain untuk update besoknya.
okei, target SPAM COMENT nya 1K COMENT yauuu!
**
Tidak terasa waktu makan malam itu pun tiba. Dimeja makan sudah penuh dengan makan-makanan dan minuman. Ayara, gadis itu sudah lebih dulu datang untuk menuju ke ruang makan karena ia tidak ingin nantinya ia malah dicap tidak disiplin oleh keluarga papa nya itu, ia harus bisa berperilaku sebaik mungkin agar bisa mendapatkan hati anggota keluarga Armstrong.Ketika tiba di meja makan Ayara melihat sudah ada seorang pemuda yang duduk dengan mata yang sibuk membaca sesuatu di tablet bermerek iPhone itu.
Ayara tersenyum kecil, ia menarik kursi yang berada didepan lelaki itu lalu mendudukkan bokongnya. Ia tahu siapa lelaki di depannya ini, dia adalah Raymond Safwan Armstrong, cucu tertua di keluarga Armstrong dan ia harus bisa mendapatkan hati dari lelaki tampan itu.
"Hai kak, kenalin aku Ayara anak dari papa Axell." Ucap Ayara seraya menyodorkan tangannya dihadapan Raymond. Raymond yang tadinya fokus dengan tabletnya pun langsung menatap uluran tangan itu, tadinya ia mengira bahwa itu adalah Naja karena memang tempat yang tengah Ayara duduki adalah tempat Naja.
"Duduklah ditempat yang seharusnya kau duduk." Ucap Raymond dingin. Ayara terdiam, ia bingung bukan kah ini hanya sebuah tempat duduk? Lalu masalahnya dimana?, pikirnya.
"Ma-" ketika Ayara ingin kembali membuka suaranya tiba-tiba ucapannya langsung dipotong oleh seseorang.
"Kenapa kau duduk disana?" Tanya seorang wanita yang masih nampak sehat dan tegas walaupun umurnya sudah memasuki usia lanjut usia, Helvanda. Wanita itu tengah berdiri dengan anggun dibelakang Ayara, kemudian disamping Helvanda juga berdiri David dan keluarga Armstrong yang lain kecuali Naja.
Ayara dapat melihat mama nya yang tengah menatapnya tajam, sedangkan Axell nampak pucat.
"Em-mangnya kenapa kalo Ayara duduk disini Oma? Apakah ada larangannya? Maaf jika Ayara salah Oma." Ucap Ayara yang langsung berdiri dan menundukkan wajahnya menatap takut dan malu karena seluruh keluarga Armstrong saat ini tengah menatapnya dengan berbagai tatapan.
"Axell sebelum memasuki mansion utama sebaiknya kau ajarkan dulu anakmu ini peraturan dan tata Krama keluarga Armstrong agar suatu saat dia tidak mempermalukan nama keluarga!." Ucap Helvanda dengan tegas.
"M-maaf mom, ini salah Axell yang tidak sempat memberitahu tata Krama dan peraturan keluarga dengan Ayara. Soalnya tadi Axell terlalu senang karena Mommy sama Daddy akhirnya mengijinkan kami datang kesini." Ucap Axell dengan rasa bersalahnya.
"Ku harap ini yang terakhir kalinya hal ini terjadi, aku tidak ingin mendengar hal yang sama terulang." Ucap Helvanda dengan tegas yang langsung diberikan anggukan paham oleh semua anggota keluarga, karena selain David, Helvanda lah orang kedua yang berkuasa atas keluarga Armstrong.
Kemudian mereka semua duduk dengan Ayara yang langsung diseret oleh Lisa untuk duduk di sampingnya. Ayara terdiam ketika mama nya itu membisikkan bahwa tempat duduk keluarga ini diatur berdasarkan kekuasaannya di keluarga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Ficção Adolescentecover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita namun tetap tegar. Yah, kehidupan Naja itu keras dan penuh dengan rintangan. Orang tuanya lebih memili...