55. Nostalgia

8.2K 768 3
                                    

**

Disebuah sekolah menengah atas, terdapat seorang gadis cantik dengan wajah yang nampak lelah dan baju yang dikeluarkan serta tas ransel yang hanya disampirkan di puncak kecilnya. Tidak sedikit siswa-siswi yang menatapnya dengan pandangan aneh sekaligus bingung, pasalnya Gadis tersebut sudah terhitung satu minggu lebih tidak masuk sekolah tetapi saat masuk malah dengan penampilan yang kacau seperti ini.

Melody Atnaja Armstrong, Gadis yang biasanya selalu menampilkan wajah yang angkuh tapi selalu nampak fresh itu kini terlihat seperti sebuah bunga mawar yang layu. Saat melewati koridor tiba-tiba saja langkahnya dicegat oleh seseorang.

"Kamu dari mana aja?. Kok satu minggu ini gak masuk?. Kamu sakit atau lagi ada masalah?." Tanya beruntun dari seorang lelaki yang sudah beberapa minggu ini menjabat sebagai kekasihnya, Galaxy. Naja terkejut melihat kedatangan Galaxy yang sangat tiba-tiba, tetapi setelah itu dengan secepat kilat Naja merubah ekspresi terkejutnya ketika matanya tidak sengaja menatap seorang Gadis yang tengah berdiri ditempat yang tidak jauh dari keberadaan keduanya dengan tatapan benci yang sangat kentara di mata nya.

Naja yang melihat itu langsung dapat memahamai situasi, pasti lelaki yang berada didepannya ini awalnya tengah bersama gadis yang juga menjabat sebagai kekasih dari lelaki yang berada didepannya ini. Namun, karena keberadaan Naja membuat Galaxy langsung meninggalkan Arana dan langsung menemuinya.

"Untuk kali ini gue gak mau diganggu dulu. Jadi kalo mau nanya-nanya nanti aja, gue capek."Ucap Naja lalu langsung meninggalkan Galaxy yang menatap tubuh Naja yang sudah perlahan menjauh dari pandangannya. Arana yang melihat itu langsung dengan cepat menghampiri Galaxy yang masih terpaku melihat kepergian Naja.

"Nah kan apa aku bilang, dia itu gak bener-bener serius sama kamu. Dia itu cuma manfaatin kamu doang Galaxy!. Udah deh mending kita sarapan ke kantin sebelum bel bunyi." Ucap Arana yang kemudian langsung menarik tangan Galaxy agar lelaki itu mengikutinya. Saat ini Arana sudah tidak takut-takut lagi untuk memamerkan hubungannya dengan Galaxy. Berkat perkataan dan saran dari teman-teman barunya ia menjadi lebih percaya diri untuk melawan Naja, toh yang menjadi pacar pertama itu dirinya bukan Naja. Jadi disini bukan dia yang menjadi pelakor tapi Naja.

Sementara orang-orang yang menonton aksi itu hanya bisa diam dan menyimak karena selama Naja tidak sekolah pun kedua sejoli itu nampak makin dekat. Bahkan saat ini Arana merasa famous karena hampir semua penghuni sekolah mengetahui siapa dirinya dan followersnya pun menjadi meningkat sejak seminggu ini.

Sedangkan disisi lain, setelah sampai dikelas Naja langsung menelungkupkan wajahnya dilipatan lengannya dan mulai memejakan Mata. Kondisi kelas yang masih sepi membuat Naja bisa leluasa untuk tidur sesaat, karena yang dibutuhkannya saat ini hanyalah tidur sejenak setelah hampir satu minggu ia dibuat hampir tidak tidur karena mimikirkan konsep untuk pembuatan sebuah robot yang akan ia tampilkan dalam kompetisi nanti. Selain itu, faktor yang membuatnya susah untuk tidur juga dikarenakan dua orang patnernya yang merupahkan ilmuwan teknologi yang juga tidak tidur-tidur sehingga membuat Naja merasa sungkan jika mereka bekerja sedangkan ia tidur.

Saat akan memasuki alam mimpinya tiba-tiba saja ada seseorang yang berbicara dengan suara yang tegas. "Melody Atnaja Armstrong, Seragam yang tidak rapi dan memakai Sepatu putih. Sekarang lepas sepatu dan lari keliling lap-" Belum selesai lelaki itu berbicara, tetapi perkataannya langsung di potong dengan gebrakan meja yang cukup kencang.

"GUE MAU ISTIRAHAT SEBENTAR AJA BISA GAK SIH!. GANGGU BANGET LO BANGSAT!." Lelaki yang berbicara itu dan semua orang-orang yang mengintip kejadian itu didepan kelas langsung terkejut, dan kemudian terdiam melihat kemarahan Naja. Setelah beberapa saat Kaili, lelaki yang membangunkan Naja itu langsung merubah ekspresi terkejutnya menjadi menatap datar gadisyang berada didepannya itu.

"Kalo mau istirahat pulang aja kerumah jangan disini, ini tempat belajar bukan tempat tidur." Ucap Kaili dengan raut wajah yang datar. "Fine, gue pulang!." Ucap Naja lalu langsung mengambil tas nya.

"Bagus!. Sekolah gak butuh murid yang pemalas kayak lo, bukannya belajar malah tidur." Sinis Kaili. Sementara Naja tidak mengubis perkataan Kaili karena kini gadis itu tengah sibuk mengeluarkan sesuatu dari tasnya yang kemudian langsung disodorkannya ke hadapan Kaili.

"Lo bener, harusnya gue gak nekat pergi kesekolah demi ngasih ini buat lo. Tau gini mending gue tidur di rumah dan gak perlu mikirin janji yang kapan aja bisa di ingkari. Nih, janji gue yang terakhir. Happy Brithday." Ucap Naja menyodorkan sebuah bekal makanan kehadapan Kaili lalu kemudian langsung melenggang pergi meninggalkan kelasnya dan pulang kerumah. Sementara itu Kaili dan orang-orang yang menonton kejadian itu langsung terdiam, yang membuat salah satu orang yang berada dikerumunan itu menatap kepergian Naja dengan tatapan kebencian.

Sedangkan disisi lain, Kaili masih terdiam seraya menatap bekal yang berada di tangannya itu dengan pandangan yang menerawang ke kejadian masa lalu.

"Kaili, kau mau hadiah ulang tahun apa dari aku?." Tanya seorang gadis yang tengah bersandar dibahu lelaki yang sejak tadi hanya diam menatap kosong kearah depan.

"Gak, aku gak mau apa pun. Dan aku mohon jangan ingetin hari ulang tahun aku, aku benci hari itu." Ucap Kaili dengan nada lirih diakhir kalimatnya yang membuat Naja langsung menatap mata Kaili dengan pandangan berbeda sebelum kemudian kembali mengubar senyuman manisnya.

"Kok sama sih, aku juga benci hari ulang tahun aku. Kai, jangan-jangan kita jodoh lagi." Ucap Naja dengan wajah yang memerah. Kaili yang mendengar itu langsung terkekeh melihat ekspresi malu-malu kucing dari Naja padahal dia sendiri yang ngomong eh malah dia sendiri yang salting.

"Tapi Kaili, aku punya sesuatu loh buat kamu." Lanjut Naja sebelum mengambil sesuatu yang berada di tasnya.

"Ini dia, hadiah dari aku. Ayo dimakan, ini aku buat sendiri loh. Jadi harus dihabisin, awas aja kalo enggak." Ucap Naja lalu menyodorkan satu suap puding cokelat kehadapan wajah Kaili. "Kamu," ucap Kaili yang sudah tidak bisa lagi berkata-kata. Wajah lelaki itu juga perlahan-lahan menjadi mendung, melihat puding cokelat di hari ulang tahunnya itu membuat Kaili mengingat kejadian suram yang membuatnya menjadi membenci hari ulang tahunnya sendiri.

Saat itu umur Kaili akan memasuki 10 tahun. Di hari ulang tahunnya, ibunya selalu membuatkannya puding cokelat kesukaannya. Namun, hari itu saat ibunya tengah memasak di dapur tanpa disadari terjadi kebocoran Gas disaat kompor yang tengah memasak beberapa makanan untuk makan siang. Kompor yang menyala itu lah yang membuat Gas itu meledak dan menyebabkan rumah Kaili kebakaran dan Ibunya dinyatakan tewas, sehingga membuat lelaki yang hari itu tepat berumur 10 tahun menjadi trauma dan membenci puding cokelat di hari ulang tahunnya.

"Gimana?. Enak gak?. Ini aku belajarnya lewat YouTube loh, jadi kamu harus ngasih aku apresiasi atas kerja keras aku!." Ucap Naja yang membuat Kaili tidak tahan untuk tidak memeluk tubuh mungil gadis itu. Rasanya memang tidak seenak buatan ibunya, tapi effort yang dikeluarkan gadis itulah yang membuat puding itu menjadi istimewa.

"Makasih, sayang. Dan mulai sekarang kamu harus tanggung jawab, yaitu kau harus janji sama aku kalo setiap ulang tahun aku, kamu harus selalu membuatkan aku puding cokelat walaupun mungkin saja saat itu kita udah gak pacaran lagi." Ucap Kaili. "Janji!" ucap Naja dengan tegas.

Dan setelah sekian lama gadis itu masih saja mengingat janji konyol mereka dulu yang sialnya selalu membuat jantung Kaili menjadi tidak normal.

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang