47. Kompensiasi

12.4K 1.3K 146
                                    

**

Kini semua pandangan orang-orang yang ada disana tertuju kepada seorang gadis yang duduk di sebuah kursi dengan gaya bossy-nya. Mereka semua baru menyadari keberadaan gadis itu karena tadi tubuh gadis itu terhalangi oleh tubuh dua orang polisi perempuan yang berdiri disamping gadis itu persis seperti bodyguard pribadi gadis itu.

"Nona Melody?"ucap Robert dengan nada heran sekaligus terkejut karena melihat kehadiran gadis yang selalu ia kagumi itu. Bukan, ia bukannya tertarik dalam kata cinta dengan gadis itu tetapi lebih kearah kagum yang ingin menjadikan gadis itu menantunya karena kepintaran dan kecerdasan gadis itu dengan bonus wajah yang cantik dan tentunya keturunan dari keluarga yang jelas.

Orang-orang yang disana langsung menatap Naja kaget ketika mendengar namanya yang disebutkan oleh Robert tetapi disisi lain terdapat dua orang gadis yang menatap Naja dengan tatapan ketidak sukaan yang kentara, kedua gadis itu adalah mantan sahabat dari Naja Chalondra dan Chatrin. Tadinya kedua gadis itu tengah menghabiskan waktu makan siang mereka dengan ibu dari Ben dan Fin, Chatrin yang notebene nya adalah pacar dari Ben tentunya sudah kenal dekat dengan orang tua Ben terlebih dengan ibunya tetapi siapa sangka ternyata ibu Ben dan Fin itu bersahabat sehingga saat mengetahui bahwa ibu Fin akan ikut dalam acara makan siang itu Chatrin langsung mengajak Chalondra sekalian dan berharap dengan dekatnya Chalondra dengan ibu Fin dapat membuat hubungan sahabatnya itu dengan Fin ada kemajuan.

Tetapi siapa sangka saat tengah makan siang ibu Ben dan Fin sama-sama mendapatkan telpon dari kantor polisi yang mengatakan bahwa Ben dan Fin tengah berada dikantor polisi dan mengharuskan kedua wanita paruh baya itu untuk dapat datang sekarang juga. Mereka yang mendengar itu tentunya panik bukan main karena baru kali ini Ben dan Fin terlibat dengan polisi karena selama ini tanpa sepengetahuan mereka Ben dan Fin sudah sering keluar masuk kantor polisi tetapi semua itu tertutupi dengan uang yang mereka bayar kepada bodyguard mereka.

"Hah, tidak usah berbasa-basi lagi. Aku hanya menginginkan kompensasi karena anak-anak kalian itu sudah membuat kaki cantikku harus menderita seperti ini." ucap Naja lalu menunjukan kakinya yang tengah di gips. Robert dan wali remaja yang bersangkutan itu langsung menatap anak-anak mereka dengan tatapan tajam terlebih Robert yang saat ini sudah ingin kembali berjalan kehadapan Eliseo dan menghajarnya tetapi tubuhnya masih ditahan oleh dua orang polisi yang sejak tadi menahannya.

"Ibu, bapak dan anak-anak sekalian tolong harap tenang jangan membuat keributan disini!."ucap polisi itu dengan tegas.

**

Saat ini Naja sudah berada di parkiran, disana sudah ada asistennya Mr. Jhon yang menunggunya. Sementara itu untuk masalah kompensiasi tadi sudah diselesaikan dengan membayar uang yang cukup menguras dompet para pengusaha itu sedangkan untuk orang tua ian dan teman-teman se-geng Saga, Naja tidak terlalu memberatkan mereka dan mebebaskan mereka dari biaya kompensiasi karena bagaimana pun ia tahu bahwa teman-teman Saga itu tidaklah dari keluarga yang kaya seperti Eliseo dan teman-temannya. Sebenarnya orang tua dari Ben dan Fin langsung protes mendengar keputusan yang sangat tidak adil tersebut tetapi Naja dengan segala kata-kata pedasnya mampu membungkam mulut ibu-ibu sosialita tersebut.

Ketika ingin memasuki mobilnya tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kejauhan. Naja menoleh dan melihat Chatrin yang tengah berlari kearahnya lalu tanpa aba-aba gadis itu langsung menampar pipi Naja dengan kuat ketika sudah berada dihadapan gadis itu.

"MAKSUD LO APA HAH!?. Maksud lo apa, setelah membayar kompensiasi lo juga menuntut mereka untuk bermalam didalam sel penjara selama satu malam?!" ucap Chatrin dengan menggebu-gebu. "LO UDAH MERASA HEBAT DENGAN BEGITU HAH?!. UDAH MERASA HEBAT LO!?. SINI JAWAB GUE BANGSAT!".

Naja hanya diam menunggu gadis itu menyelesaikan ucapannya seraya menghusap pipinya yang panas karena tamparan gadis itu. "Cuma satu malam tapi lo udah selebay ini" ucap Naja kepada Chatrin.

"LEBAY LO BILANG?!. LEBAY?. Oh sekarang gue ngerti kenapa Eliseo dengan mudahnya lebih milih Ayara ketimbang Lo, itu karena Lo gak punya hati!. Lo menganggap semuanya mudah tanpa memikirkan dampak sesudahnya, Lo gak mikirin gimana nama baik mereka setelah ini ha?!" ucap Chatrin dengan nada menusuk. 

"Gue gak peduli, dan lagi gak usah ngingetin hal yang udah Lo tau apa penyebabnya. Sahabat Lo itu yang penggoda dan sahabat cowok lo itu yang brengsek, perpaduan yang bagus bukan?" ucap Naja dengan senyuman sinis diwajahnya. Chatrin yang mendengar itu merasa tidak terima karena sahabatnya dihina tetapi sebelum ia berkata ucapannya langsung di potong oleh seseorang.

"K-kakak" Naja yang sudah mengenali suara itu hanya memutar bola matanya dengan malas lalu mengalihkan tatapannya menjadi karah Ayara, Chalondra dan para wali remaja tadi termasuk Daddy dari Eliseo, Robert.



Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang