**
Jam pulang sekolah sudah berbunyi sedari 15 menit yang lalu tetapi seorang gadis dengan tas yang disampirkan di bahunya itu tampaknya tidak berniat untuk pulang lebih awal. Padahal keadaan sekolah sudah mulai sepi hanya tersisa anak futsal saja yang masih ada untuk latihan seperti biasa.
Gadis itu berdiri di belakang pembatasan rooftop sekolah dengan kedua tangan yang dilipatkan di depan dada seraya menatap datar kearah lapang tempat anak-anak futsal tengah berlatih.
Cukup lama gadis itu menatap kearah anak-anak futsal itu atau yang lebih tepatnya kearah cowok yang tengah mengelap peluh di dahinya, tidak lama setelah itu terlihat seorang gadis dengan tas ransel berwarna biru datang menghampiri cowok itu seraya menyerahkan sebotol air yang langsung diterima dengan senyuman manis oleh cowok itu.
Melihat hal itu tentu saja membuat teman-teman cowok itu menyoraki kedua insan itu dengan berbagai kata-kata godaan.
Sedangkan kedua insan yang mendengar kata godaan itu tentu saja membuat si cewek langsung menunduk malu dengan pipi yang merona, sementara si cowok langsung terkekeh seraya mengusap rambut gadis itu dengan sayang.
"Gue yakin Lo udah tau hubungan mereka" mendengar ucapan tiba-tiba dari seseorang langsung membuat Naja yang sedari tadi menatap kearah lapangan pun tersentak.
Seingatnya tadi ia hanya sendirian di rooftop tetapi mengapa tiba-tiba ada seseorang yang sayangnya adalah mantan nya itu.
"Gue baru tau kalo seorang Kaili Vincent Baker sangat suka ikut campur urusan orang" ucap Naja dengan sinis. Kaili, cowok itu hanya diam seraya menatap wajah cantik Maka dengan lekat.
"Gue harap Lo gak memperlakukan dia sama kayak gue dan mantan-mantan Lo sebelumnya" ucap Kaili dengan mata yang masih menatap wajah cantik Naja dengan lekat.
"Why? Bukankah tujuan kalian sama? Kalian sama-sama penasaran dengan sosok Melody Atnaja Armstrong, tapi kenapa saat kalian sudah masuk keduniaannya malah kalian ingin pergi? Apakah sekarang menurut kalian sosok Melody Atnaja Armstrong ini sudah tidak menarik lagi?" Ucap Naja dengan senyuman manisnya.
"Dia beda Na, dia punya pacar bukan cowok bebas seperti gue sama mantan-mantan Lo itu. Naja gue yakin Lo masih punya sedikit rasa simpati untuk gak nyakitin hati cewek lain" ucap Kaili dengan intonasi lembutnya.
"Gue gak peduli, toh dia sendiri yang masuk ke dunia gue. Jadi kalo nantinya bakalan banyak hati yang akan tersakiti, maka itu bukan salah gue lagi" ucap Naja.
"Lo emang gak punya hati Na" ucap Kaili dengan lirih. Jika bisa mengatur perasaan dan hati manusia, rasanya Kaili ingin sekali mengatur perasaannya untuk tidak jatuh sedalam-dalamnya kepada seorang Melody Atnaja Armstrong.
Kaili merasa jatuh cinta kepada Naja adalah sesuatu kesalahan yang sangat ia sesali tetapi sayangnya hatinya terlalu erat mengikat nama seorang Melody Atnaja Armstrong, sehingga ia tak pernah bisa untuk membenci Naja walaupun gadis itu sangat kejam dan licik.
Bahkan ketika gadis itu berkali-kali mematahkan hatinya maka berkali-kali juga hatinya akan kembali jatuh cinta kepada sosok Naja.
"Gue anggap ucapan Lo itu sebagai pujian" ucap Naja. Mendengar itu membuat Kaili hanya bisa terdiam dengan pikiran kemana-mana sampai tidak menyadari bahwa Naja sudah pergi dari Rooftop.
Kaili yang sudah tidak melihat keberadaan Naja pun hanya bisa menghela nafas berat, tetapi ketika ia ingin pergi meninggalkan area rooftop matanya tidak sengaja melihat satu botol jus pisang yang masih baru di atas pembatas rooftop.
"Seperti biasa setelah ngebuat gue kecewa dengan sifat Lo, Lo juga selalu bisa ngebuat gue berkali-kali jatuh cinta sama perlakuan Lo Na" ucap Kaili dengan senyuman lirihnya lalu mengambil jus pisang itu.
**
Sementara disisi lain, Galaxy tengah duduk di bawah pohon rindang yang berada tidak jauh dari lapangan sekolahnya.
Cowok itu sedari tadi tidak dapat mengalihkan tatapannya dari Rooftop sekolah karena ia sangat tau bahwa sedari tadi ada seseorang yang selalu memperhatikannya tetapi anehnya setelah Arana datang seraya memberikan minum untuknya, ia merasa tatapan itu pun menghilang.
"Sayang kamu ngeliatin apa sih?"tanya Arana bingung karena sedari tadi kekasihnya itu selalu menatap kearah Rooftop yang sama sekali tidak ada apa-apa.
"Gak papa kok, eh btw kok kamu belum pulang sih? Inikan udah mulai sore"tanya Galaxy heran, pasalnya kekasih nya itu sangat jarang bisa menemaninya latihan futsal karena biasanya saat jam pulang sekolah Arana akan pulang duluan untuk membantu ibunya jualan, jika saja Galaxy sedangkan tidak bisa mengantarkannya pulang.
"Oh iya aku lupa ngasih tau kamu. Aku sengaja nungguin kamu latihan dulu soalnya ibu sama bapak nyuruh kamu ke rumah buat bilang makasih, soalnya berkat kamu yang bayar biaya rumah sakit, adek aku jadi bisa dibawa pulang"ucap Arana dengan senyuman manis dibibir nya.
Ia sangat senang setelah mengetahui bahwa adik kecilnya sudah bisa dibawa pulang karena pihak rumah sakit mengabarkan bahwa biaya rumah sakit sudah dilunasi oleh seseorang.
Arana yang mendengar itu tentu saja merasa sangat senang karena ia yakin yang membayar biaya rumah sakit itu adalah kekasihnya, Galaxy. Bahkan ibu dan bapaknya pun tak henti-hentinya memuji Galaxy dan ingin bertemu dengannya karena selama ini bisa dibilang hubungan Galaxy dan Arana belum di ketahui oleh orang tua masing-masing.
Berbeda dengan Arana, Galaxy malah mengernyitkan dahi bingung karena uang hadiah dari lomba itu baru masuk kedalam rekeningnya tadi malam dan rencananya Galaxy baru ingin menebus adik Arana pulang sekolah nanti.
Tetapi karena tidak ingin membuat Arana ikut kepikiran jadinya Galaxy hanya diam seraya memikirkan siapa kira-kira yang membayar uang itu.
"Apa itu Naja?"batin Galaxy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fictioncover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita namun tetap tegar. Yah, kehidupan Naja itu keras dan penuh dengan rintangan. Orang tuanya lebih memili...