24. Bertemu

17.8K 1.6K 17
                                    

Lanjut SPAM COMENT nya bestiee🥺

**
Eliseo, lelaki itu menatap Naja dengan tatapan yang tidak dapat di artikan. Begitupun dengan kedua lelaki yang berdiri di samping lelaki itu, ketiganya sama-sama terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.

"Nah nona Melody perkenalkan ini adalah Eliseo, anak tunggal saya. Eliseo ayo kenalan dulu dengan nona Melody" ucap Lelaki yang kini Naja ketahui adalah Ayah dari Eliseo atau tepat nya adalah Ayah dari Mantan kekasih Naja.

Naja yang mendengar itupun langsung merubah raut wajahnya menjadi senyuman bisnisnya. Eliseo masih tetap diam tidak membalas jabatan tangan dari Naja, sampai suara dari Ayahnya berhasil menyadarkan ia dari lamunannya.

"O-oh Halo Nona Melody senang bertemu denganmu" ucap Eliseo dengan senyuman bisnisnya seraya membalas jabatan tangan dari Naja.

"Haha tidak perlu terlalu formal Eliseo, bukankah kita cukup dekat atau memang dekat?" Ucap Naja dengan Nada bingungnya tetapi Eliseo sangat sadar bahwa dalam suara lembut itu terdapat nada sindiran.

"Oh benarkah? Wah lihatlah itu Mr Givan, sepertinya keputusan saya untuk menjodohkan mereka itu adalah keputusan yang benar bukan?" Ucap ayah dari Eliseo dengan ringan, bahkan Naja dapat melihat mata pria itu berbinar-binar.

"Ah saya rasa Mr Oliver terlalu menganggap serius, padahalkan Eliseo sendiri sudah mempunyai kekasih. Jadi bagaimana bisa saya menjadi perusak hubungan orang lain" ucap Naja yang mampu membuat ayah Eliseo menghilangkan binar bahagia di wajahnya. Lelaki dengan tubuh tegap itu langsung menatap Eliseo dengan tatapan tajam seakan-akan meminta penjelasan dari ucapan Naja.

Naja yang melihat tatapan itu pun diam-diam tersenyum sinis. Ah, Naja rasa ayah Eliseo ini belum mengetahui mengenai hubungan anaknya.

Salah satu lelaki yang berdiri di samping Eliseo langsung membuka suaranya ketika menyadari tatapan tajam dari Eliseo kepada Naja.

"Ah, senang bertemu kembali dengan mu Naja" ucap salah satu lelaki yang berdiri di samping Eliseo tanpa menggunakan bahasa formal.

"Oh, Hai Fin! Apa kabar? Udah lama ya gak ketemu" ucap Naja seraya menggunakan bahasa yang tidak formal.

"Kabar ku masih sama seperti dulu" ucap Fin dengan cuek. Sedangkan Naja hanya tersenyum membalas ucapan dari Fin, lalu matanya menatap seorang cowok lagi yang sedari tadi hanya bisa terdiam seraya menatap Naja, Naja yang melihat itu lagi dan lagi hanya membalasnya dengan senyuman tipis sebagai sapaan.

"Pi, Naja pamit mau ke Oma dulu ya" ucap Naja berpamitan kepada Givan. Setelah mendapatkan izin dari Givan langsung saja Naja berjalan menuju Helvanda.

Sedangkan disisi lain, Mr Oliver atau yang lebih tepatnya adalah ayah dari Eliseo itu pun ikut berpamitan seraya menyeret Eliseo dengan sedikit kasar.

Kedua sahabat Eliseo yang melihat itu pun hanya bisa menghela nafas karena keduanya sangat tahu apa yang akan terjadi kepada Eliseo setelah ini.

Mr Oliver atau dengar nama lengkap Robert Oliver itu adalah sosok ayah yang sangat tegas dan selalu menuntut kesempurnaan untuk anaknya.

Sementara itu disisi lain, Naja langsung berjalan menuju Helvanda yang tengah duduk di sebuah meja yang sudah disiapkan. Tidak hanya Helvanda saja, di meja itu juga terdapat Naraya mentari Armstrong, istri dari Givan dan juga Lovika Armstrong, istri pertama dari Xander.

"Oma"ucap Naja lirih, lalu langsung meletakkan kepalanya di bahu wanita paru baya itu. Sedangkan Helvanda yang paham pun langsung mengelus rambut Naja dengan lembut sampai tak memerlukan waktu lama gadis itu pun tertidur.

"Tidur?" Tanya Lovika kepada Helvanda yang langsung di angguki oleh wanita paru baya itu.

"Dia kayaknya kecapekan banget" ucap Naraya seraya ikut mengelus kepala Naja yang tengah bersandar di bahu Helvanda.

"Sekuat apapun dia berusaha untuk terlihat hebat diluar sana, tidak dapat dihindari bahwa ia tetaplah seorang anak gadis remaja yang masih dalam masa pertumbuhan" Lanjutnya.

"Kita tidak dapat memaksanya untuk bertingkah seperti gadis diluar sana dan merasakan kesenangan masa muda jika ia sendiri menolak untuk itu. Kita hanya bisa mendukung dan mengingatkannya jika ia sudah berjalan terlalu jauh." Ucap Helvanda

Cukup lama ketiga orang itu terdiam, sampai terdengar suara seorang lelaki yang mampu membuat ketiganya kaget.

"Oma biar aku ajayang gendong kakak ke kamarnya, lagipula kalo terlalu lama begitu baik kakakmaupun Oma pasti akan mengalami sakit-sakit di beberapa bagian nantinya"ucapnya yang mampu membuat ketiga wanita itu langsung tersenyum menatap lelakitampan itu lalu mengangguk.

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang