19. Kantin

17.3K 1.6K 141
                                    

**

Setelah dari rumah Naja, Saga langsung pergi menuju basecamp tempat biasa ia dan teman-temannya nongkrong yaitu warung kopi milik seorang kakek yang sering mereka panggil dengan sebutan Abah.

Tidak memerlukan waktu lama akhirnya Saga tiba di warung kopi itu. Setelah itu langsung saja Saga memerkirakan motornya di samping motor teman-temannya.

"Wehh bos akhirnya sampe juga nih" ucap seseorang laki-laki dengan kulit erotis dan rambut kribo seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman ala mereka.

"Wihhh Yan gimana kabarnya? tambah ganteng aja nih"balas Saga kepada cowok itu yang diketahui bernama Ian.

"Aelah bos bisa aja, jadi malukan gue"ucap Ian seraya mengusap rambutnya kebelakang.
Sedangkan Saga hanya tertawa melihat tingkah temannya itu.

"Ga gimana kabarnya? Udah lumayan lama Lo gak kumpul sama anak-anak"ucap lelaki dengan wajah kebulean dan wajah yang cukup tampan, sebut saja dia Ezan.

"Biasalah bro, sibuk baru masuk SMA" ucap Saga seraya bersalaman ala mereka kepada Ezan.

"Ehh ada si ganteng toh, gimana kabarnya? Baik?"ucap Abah Yono, pemilik warung kopi ini. Saga yang melihat kehadiran Abah Yono pun dengan spontan langsung mengambil tangan Abah Yono untuk Salim.

"Alhamdulillah baik, Bah"ucap Saga yang dibalas senyuman oleh Abah Yono.

"Eh berhubungan semuanya udah hadir kita langsung aja ya. Jadi Minggu depan rencananya kita akan melakukan sunmori buat mempererat solidaritas kita aja soalnya akhir-akhir ini kita udah jarang kumpul karena kesibukan masing-masing, gimana pendapat kalian? Setuju gak?" Ucap Ezan mewakili yang lain.

"Wihhh gue setuju banget tuh, lagian kapan lagi kita bisa jalan bareng-bareng kan?" Sahut Ian dengan semangat yang langsung di angguki oleh yang lainnya.

"Oke jadi fix ya, kita sunmori nya Minggu depan tepatnya hari Minggu dan nanti kumpulnya di warung Abah aja" ucap Ezan yang mencapai kesepakatan.

**

Saat ini Naja tengah duduk di kantin ditemani oleh beberapa teman sekelasnya. Dapat terlihat bahwa gadis itu tengah bercanda dengan ketiga teman sekelasnya itu sampai mata Naja tidak sengaja melihat kearah pintu masuk kantin yang terdapat Galaxy sendirian yang baru saja memasuki kantin.

"Ganteng sini"ucap Naja dengan Nada yang sedikit tinggi agar terdengar oleh Galaxy. Galaxy yang mendengar itupun langsung saja menghampiri meja Naja dan teman-temannya.

"Apa?"tanya Galaxy dengan wajah datarnya. Naja yang mendengar nada Datar itu pun hanya tersenyum ceria seakan-akan tidak mempermasalahkan nada bicara cowok itu.

"Mau pesen makanan kan? Nih udah aku pesenin mie ayam kesukaan kamu"ucap Naja seraya menyodorkan semangkuk mie ayam yang memang sudah ia pesan dari tadi. Sedangkan Galaxy langsung menatap Naja dengan kerutan di dahinya.

"Lo tau makanan kesukaan gue?"tanya Galaxy tidak percaya karena seingatnya ia baru saja jadian dengan gadis di depannya ini baru beberapa hari jadi tidak mungkin gadis itu sudah mengetahui makanan kesukaannya.

"Aku tau semua tentang kamu, aku tau apa makanan kesukaan kamu dan makanan yang gak kamu suka. Aku juga tau nama, tempat dan pekerjaan orang tuamu. Aku juga tau siapa yang ada di hati mu"ucap Naja dengan lembut seraya tersenyum manis kepada Galaxy.

"Nih makan"ucap Naja, setelah menarik tubuh Galaxy agar duduk di sampingnya. Kemudian ia menyodorkan suapan di hadapan Galaxy tetapi hanya dibalas tatapan yang tidak dapat di artikan oleh Galaxy.

Galaxy hanya diam menatap wajah cantik dihadapannya ini tetapi pikirannya bercabang kemana-mana. Cowok itu awalnya berpikir bahwa seorang Melody Atnaja Armstrong hanyalah seorang gadis cantik yang dimanjakan keluarganya.

Bahkan ia sempat heran dengan cowok-cowok sebelumnya yang menjadi pacar Naja, ia heran kenapa cowok-cowok itu bisa sama-sama tidak bisa Move on dari Naja tetapi sekarang sepertinya perlahan-lahan ia mulai memahami satu hal bahwa seorang Melody Atnaja Armstrong itu tidaklah sesederhana pikirannya.

Berbeda dengan Naja dan Galaxy yang tengah larut dalam dunia mereka berdua, di pintu kantin terdapat seorang gadis yang tengah menatap kedua orang itu dengan perasaan sakit dihatinya.

"Ehh itu kan Arana, dia itu sebelumnya dikabarkan pacaran sama Galaxy tapi sekarang kok-"ucap seorang gadis dengan rambut dikuncir seraya berbisik dengan temannya.

"Mungkin mereka udah putus kali, gak mungkinlah dia ngizinin Galaxy ngikutin lomba itu kalo mereka masih pacaran"sahut teman gadis berkuncir itu.

"Tapi ada kemungkinan kalo mereka masih pacaran, lagian siapa sih yang gak mau kalo di kasih hadiah uang yang gede ditambah yang menang jadi pacar Naja juga bakalan ikut famous kan"sahut gadis berkuncir itu lagi.

"Suttt diam, gak liat tuh si Arana ngeliat kearah kita Mulu"ucap temannya memperingati.

Sedangkan Arana, gadis itu memang mendengar semua obrolan dari kedua gadis itu, tangannya mengepal pertanda ia tidak menyukai obrolan dari kedua gadis itu ditambah dengan Galaxy yang belum juga menyadari kehadirannya.

Kemudian karena terlalu kesal Arana langsung pergi meninggalkan area kantin, bahkan ia juga sudah tidak nafsu untuk makan lagi padahal tadi perutnya sudah keroncongan ingin diisi.

Disisi lain Naja diam-diam tersenyum sinis ketika melihat kepergian Arana dari area kantin.

"Maaf Arana, seandainya kau bisa lebih tegas untuk melarang kekasihmu ini untuk mengikuti tes itu pasti ini semua tidak akan terjadi karena dengan kau mengizinkannya mengikuti tes, itu berarti kau sudah siap untuk kehilangannya"

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang