23. Bertemu Eliseo

18.5K 1.6K 168
                                    

Annyeong!

Maaf ya kemarin aku lupa Update hehe🤭.
Jangan lupa SPAM COMENT biar aku gak lupa update nya😌
**
Mendengar suara itu membuat David dengan yang lainnya menoleh menatap seorang remaja lelaki tampan yang tengah tersenyum kikuk kearah mereka.

"E-emm maaf jika aku mengganggu pembicaraan kalian, tetapi kakek alangkah baiknya jika kau segera membuka acara karena ini sudah memasuki jam acara dimulai" ucap remaja lelaki itu dengan sopan. Raymond Safwan Armstrong, cucu pertama keluarga Armstrong dan merupakan anak pertama dari Givan dan Nayara yang artinya adalah sepupu Naja.

"Ah terimakasih Ray sudah mengingatkanku. Naja ayo, kau harus membantuku untuk memulai acara ini" ucap David. Sedangkan Naja yang mendengar ucapan David pun hanya bisa mengangguk lalu mengikuti pria tua itu menaiki panggung.

Setelah itu David pun langsung membuka acara dengan menyampaikan beberapa kata sambutan begitu pun dengan Naja dan di akhiri dengan David yang mengizinkan untuk para tamu agar menikmati acara ini.

"Selamat malam semuanya karena sudah hadir di acara spesial malam ini, tanpa berbasa-basi lagi langsung saja kita mulai acara ini"

Saat David dan Naja turun dari panggung keduanya langsung diserbu oleh beberapa kolega bisnis yang tentu saja akan membicarakan bisnis.

Sedangkan disisi lain, seorang gadis menatap benci kearah Naja sampai remasan ditangannya mampu menyadarkannya. Ayara, gadis itu mengalihkan tatapannya dari Naja menjadi menatap kearah ibunya yang baru saja meremas tangannya.

"Jaga ekspresi wajah mu, jangan sampai orang lain melihatnya atau kita akan kembali tidak bisa menghadiri acara seperti ini" bisik Lisa kepada Ayara. Saat ini ibu dan anak itu tengah berdiri di tempat yang sedikit jauh dari kerumunan orang-orang sehingga tidak banyak yang menyadari kehadiran mereka.

Sedangkan Axell tengah berbincang dengan para kolega bisnis nya untuk kembali mendapatkan kepercayaan dari mereka setelah kejadian yang ia buat beberapa tahun lalu yang membuat namanya sangat tercoreng terlebih di dunia bisnis, banyak para koleganya yang memutuskan kontrak dengannya sehingga membuat perusahaannya hampir bangkrut tetapi untungnya David bisa mengatasinya.

Yaa, Axell memang tidak tau bahwa yang membuat perusahaan yang ia pimpin itu bisa bangkit dari kebangkrutan adalah karena campur tangan dari Naja. Pria itu hanya mengetahui bahwa Naja mulai ikut memasuki dunia bisnis melalui bantuan dari David.

"Aku sangat tidak menyukai sikap arogan dari wanita itu mah. Kenapa dia sekarang bisa sangat terkenal seperti itu? Dimana sosok pecundang dalam dirinya dulu?" Ucap Ayara bertanya-tanya. Sungguh Ayara sangat kesal melihat kesuksesan yang dicapai oleh Naja saat ini. Awalnya ia mengira bahwa Naja masih sama dengan dua tahun yang lalu tetapi ternyata ia salah, terlebih melihat banyaknya kolega bisnis yang memuji Naja semakin membuatnya kesal.

"Oleh sebab itu kamu harus bisa mengambil hati kakek mu itu agar kelak kamu bisa mewarisi perusahaan milik papa mu, jauh melebihi Naja, bila perlu kamu harus bisa membuat nama Naja jelek dihadapan keluarganya" ucap Lisa kepada anaknya itu. Ia tentu saja sama dengan Ayara yang sangat membenci kesuksesan Naja Sekarang karena baginya apa yang dimiliki Naja seharusnya juga dimiliki oleh anaknya.

"Pasti, mama tunggu aja tanggal mainnya" ucap Ayara dengan senyuman misteriusnya yang dibalas oleh Lisa dengan senyuman sinis.

Berbeda dengan ibu dan anak itu yang tengah menyiapkan rencana buruk untuk Naja. Sedangkan sang pemilik nama saat ini tengah sibuk menanggapi ucapan dari para kolega bisnis kakeknya.

"Wah tuan David anda sangat beruntung karena memiliki cucu yang sangat pandai seperti nona Naja"

"Benar, andai saja anakku juga pandai dan cantik seperti nona Naja pasti hidupku akan sangat beruntung"

"Iya aku juga berharap seperti itu tetapi sayangnya anakku hanya bisa berbelanja dan menghabiskan uangku saja"

Naja hanya bisa membalas ucapan-ucapan itu dengan senyuman tipis saja karena ia juga bingung harus merespon seperti apa. Sementara David tentu saja ia akan dengan bangganya membalas ucapan-ucapan para koleganya dengan nada sombong.

"Tuan-tuan sekalian maaf mengganggu pembicaraan kalian, tetapi boleh saya meminta izin untuk membawa anak saya ini karena ada hal penting yang harus dibicarakan" ucap Givan yang tiba-tiba saja sudah ada dihadapan mereka dengan senyuman tipis nya.

"Ah baiklah tuan Givan silakan" setelah mendapatkan izin Givan langsung menyeret Naja kehadapan kolega bisnisnya. Naja yang melihat itu hanya bisa menatap Givan dengan pandang menyelidiki yang dibalas cengiran oleh Givan. Sedangkan David langsung menatap tajam putranya itu yang asal membawa Naja saja, padahalkan ia belum selesai membanggakan cucunya itu.

"Tuan-tuan sekalian ini dia putri saya Melody Atnaja Armstrong" ucap Givan kepada tiga orang lelaki yang Naja ketahui adalah kolega bisnis Givan.

"Selamat malam nona Melody, senang bertemu dengan anda" ucap seorang lelaki yang diperkirakan seumuran dengan Givan seraya mengadakan tangannya untuk berjabat tangan yang tentu saja langsung dibalas oleh Naja.Naja membalas jabatan tangan lelaki itu di ikuti oleh kedua lelaki lainnya.

"Nona Melody ini kalo gak salah masih kelas 12 SMA ya?"tanya salah satu lelaki dengan wajah yang entah kenapa rasanya cukup familiar bagi Naja.

"Benar" ucap Naja singkat seraya tersenyum.

"Wah berarti seumuran sama anak saya dong" ucapnya lagi .

"Anak saya juga, jadi Mr Givan bisalah kalo kita jadi besan" ucap yang lain seraya tersenyum menggoda kearah Givan yang dibalas tawa oleh Givan Karena mengganggap ucapan dari kolega bisnisnya itu sebagai candaan saja.

"Ya sayang sekali, kalo anak saya sudah punya pacar" ucap lelaki yang sedari tadi diam.

"Bagaimana nona, apakah tertarik buat jadi menantu saya?"tanya nya lagi. Mendengar itu membuat Naja tersenyum lalu ingin membuka suaranya, tetapi tiba-tiba terdengar suara seseorang di belakangnya.

"Dad-"

"Eliseo?"

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang