**
Disebuah tempat terdapat sepasang lelaki dan perempuan yang baru saja tiba di sebuah perusahaan yang bertuliskan Zley IT. Gadis yang baru saja turun dari motor sport milik Arsenio itu langsung merapikan rambutnya melalui kaca spion motor milik Arsenio, sementara sang pemilik motor hanya menatap bingung gedung yang berada didepannya itu."Dah, Makasih ya Nio karena udah nganterin gue. Maaf, tapi gue gak bisa lama-lama nih." Ucap Naja yang tampak terburu-buru. Arsenio yang melihat itu pun hanya bisa melihat kepergian Naja yang terlihat sangat terburu-buru dengan helaan nafas karena awalnya ia ingin bertanya kepada gadis itu tetapi gadis itu sudah lebih dulu pergi berlari memasuki gedung yang ia yakini adalah sebuah perusahaan.
Sementara disisi lain, Naja yang baru saja memasuki ruangan yang dalam beberapa Minggu kedepan akan sering ia kunjungi langsung dihadapkan dengan banyaknya lelaki yang semuanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing, ada yang sibuk di depan komputer, ada yang sibuk meneliti robot, dan ada juga yang sibuk berdiskusi dengan layar proyektor yang menampilkan sebuah rancangan robot.
Dengan sedikit canggung, Naja berjalan menuju tempat Kingsley dan teman-temannya yang sibuk membahas sebuah rancangan robot dengan proyektor yang menyala. "Maaf ya, saya telat.'' bisik Naja dengan nada tidak enak kepada Gibran yang kebetulan duduk disebelahnya.
"Gapapa, kita juga baru mulai kok." Ucap Gibran yang diangguki oleh Naja. Kemudian keduanya fokus memperhatikan penjelasan Kingsley dengan cermat.
Setelah beberapa jam kemudian Naja dan orang-orang disana langsung bisa mendapat bayangan mengenai penjelasan dari Kingsley.
"Karena waktu kita tidak banyak akan ada kemungkinan kita akan sibuk dalam beberapa Minggu ini, jadi tetap jaga kesehatan kalian agar proyek ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu dan sempurna." Ucap Kingsley yang diangguki oleh semua orang.
"Untuk semua fasilitas maupun makan akan ditanggung semua oleh pihak kami, jadi sangat besar harapan kami agar rekan-rekan sekalian bisa bekerjasama." Sahut Naja yang ditanggapi dengan antusias oleh semua orang yang semuanya adalah lelaki dengan usia kisaran 20 sampai 25 tahun itu. Dari itu juga Naja dapat menyimpulkan bahwa IT Zley ini adalah perusahaan IT yang semua stafnya adalah lelaki dengan usia yang muda atau bisa dikatakan usaha yang dilakukan oleh para pemuda yang menyukai IT dan Robotika.
"Maka dari itu maka mari kita mulai bekerja sekarang!" Ucap Kingsley lagi seraya menekan tombol yang langsung menampilkan waktu yang terus berjalan mundur.
Semua orang yang berada diruang itu langsung melaksanakan tugas mereka masing-masing sesuai dengan arahan Kingsley tadi, termasuk Naja yang sudah kembali sibuk mendiskusikan sistem tambahan kepada Kingsley.
**
Tidak terasa sudah berminggu-minggu Naja berkerjasama dengan tim IT Zley. Dari kerjasama itu Naja bisa merasakan bagaimana perasaan akrab dan kekeluargaan terjalin tanpa adanya ikatan darah, mulai dari bercanda bersama, makan bersama, saling menjaga satu sama lain, serta jika ada permasalahan dibicarakan dengan kepala dingin dan mencari jalan keluarnya bersama-sama.
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu itu tiba. Hari dimana pertandingan Tender oleh Layti Company terlaksana. Naja yang baru saja tiba di sebuah ruangan yang cukup luas tempat dimana akan terlaksananya pertempuran yang sebenarnya.
Semua pengusaha yang mengikuti tender diharuskan meninggalkan barang yang akan mereka tampilkan disebuah ruangan kecil tepat berada di samping panggung dalam ruangan tempat semua orang berkumpul yang dimana nantinya saat namanya dipanggil ke panggung maka barang milik mereka tersebut akan dibawakan oleh pihak Layti Company ke panggung untuk dipamerkan.
Naja yang diikuti oleh Mr. Jhon dan kelima pemuda yang terdiri dari Kingsley dan teman-temannya. Naja sengaja mengajak Kingsley dan teman-temannya untuk ikut bersamanya dengan tujuan agar dapat membantu kelima pemuda itu agar dapat lebih mendapatkan relasi bisnis dengan pengusaha-pengusaha lainnya melalui dirinya, ya bisa dikatakan sebagai ucapan terimakasih karena atas bantuan mereka ia bisa sampai ketahap ini. Saat ini mereka tengah berjalan menuju meja untuk menempatkan robot hasil ciptaan mereka. Kebetulan disamping mereka terdapat Ayara, Axell, dan juga Lisa, karena mereka berasal dari perusahaan yang sama yakni mewakili perusahaan Armstrong sehingga meja mereka pun sama.
Naja menatap dengan remeh robot yang berada ditaruh didalam kaca tepat didepan Ayara karena robot itu sangat sama persis dengan robot pembersih bayangannya dulu sebelum pada akhirnya ide itu dicuri oleh mereka.
"Wah, mengapa robot ciptaan mu harus tertutup kain kak?. Aku ingin melihatnya," ucap Ayara yang mendekati robot milik Naja dan ingin membuka kain yang menutupi robot milik Naja. Namun, hal itu langsung dihentikan dengan Zean yang langsung menjauhkan robot milik Naja dari jangkauan Ayara.
"Cih, sangat tidak tahu diri. Apakah kau juga ingin merusak robot milikku setelah kau mencuri ide ku?." Ucap Naja dengan pedas.
"A-aku tidak bermaksud-" ucap Ayara yang terputus-putus seakan-akan Naja sudah memperlakukannya dengan sangat kejam.
"Naja jaga sikapmu terhadap Ayara, ingat dia adikmu. Jangan sampai kamu mempermalukan nama keluarga disini karena ucapanmu itu." Ucap Axell dengan penuh penekanan.
"Lalu dengan kalian mencuri ide ku apakah itu tidak termasuk mempermalukan nama keluarga?. Apakah anda tidak berpikir tuan Axell yang terhormat apa yang akan dipikirkan oleh orang lain ketika mengetahui hal itu?. Mereka pasti akan berpikir bahwa generasi penerus keluarga Armstrong itu memiliki otak tumpul karena tidak mampu untuk berpikir sendiri malah mencuri pikiran orang lain." Ucap Naja dengan sinis.
"A-ah, maaf aku lupa dia kan bukan bagian dari keluarga Armstrong jadi wajar saja pikiran tidak secerdas kami yang memiliki darah murni. Ya, aku yakin orang-orang akan memahami itu nantinya." Lanjut Naja lagi dengan menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Ayara yang mendengar itu menjadi tidak terima, tetapi ketika ia akan berbicara lagi tubuhnya langsung diseret oleh ibunya untuk pergi dari ruangan itu karena perbincangan mereka tadi sudah menarik perhatian beberapa orang di ruangan itu, Lisa tidak ingin nama anaknya menjadi rusak karena ucapan kejam dari Naja, begitupun dengan Axell yang langsung mengikuti kepergian Lisa dan Ayara dari belakang.
Naja yang melihat kepergian orang-orang itu hanya bisa berdecih dengan sinis. "Sebaiknya kita langsung menuju ke kursi tempat kita nona, karena acara sebentar lagi akan dimulai" ucap Mr. Jhon mengingatkan yang langsung diangguki oleh Naja. Setelah menempatkan robotnya dengan aman, Naja dan yang lainnya langsung pergi meninggalkan ruang itu dan pergi menuju tempat duduk mereka.
**
INFO NOVEL DANDELION LAGI PROMO GAISS!!Yakin nih ga tertarik 🤭
Jangan sampai kehabisan lohhh!Yaudah nih aku kasih spill lagi novel dandelion versi buku yang ga ada di wattpad!
Ayoo segera hubungi CP yang tertera yaa gaiss nanti harga nya balik normal lagi lohhh🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fictioncover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita namun tetap tegar. Yah, kehidupan Naja itu keras dan penuh dengan rintangan. Orang tuanya lebih memili...