Maaf ya ayuk telat Update tadi ayuk ada kuliah pagi dan baru selesai sekarang🥺
Yok SPAM COMENT LAGI YAUUU, 200 COMENT tembus gak nich?🥺
*Disisi lain tepatnya disebuah rumah minimalis terdapat seorang gadis yang tengah sibuk dengan Laptopnya tidak lupa dengan kaca mata minusnya dengan rambu yang di cepol nya dengan asal-asalan. Gadis itu sepertinya tengah melakukan sebuah pekerjaan yang sepertinya sangat penting, hal itu tentu saja dapat terlihat dengan raut wajahnya yang sangat serius padahal saat ini jam sudah menunjukan pukul 10 malam.
Sampai tiba-tiba saja terdengar bunyi bel pertanda ada tamu, gadis itu langsung menghentikan kegiatannya lalu menatap jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 10 malam. Sejenak gadis itu berpikir siapa yang bertamu kerumahnya di jam segini, lalu kemudian ia akhirnya berdiri menuju depan pintu dan sedikit mengintip di jendela untuk melihat keluar.
"Loh?" ucap Naja dengan kaget ketika membuka pintu dan nampaklah segerombolan remaja dengan motor yang sudah berbaris memanjang di sepanjang jalan depan rumahnya.
Melihat kehadiran Naja sempat membuat gerombolan anak remaja itu saling berbisik menatap penampilan Naja kecuali seorang lelaki yang sangat Naja kenal walaupun sudah beberapa tahun ini lost contac dan dua orang gadis yang sedang menunduk.
"Gila cuk ternyata kakaknya si Saga cantik bener" bisik Ezan kepada Leo yang berada di sampingnya. Sedangkan Leo langsung menyikut perut Ezan ketika menyadari tingkah laku Saga yang seperti serba salah.
Disisi lain Saga menjadi sangat bingung harus ngomong apa dengan Kakaknya itu karena walaupun mereka itu saudara kandung tetapi setelah kejadian beberapa tahun yang lalu membuat keduanya menjadi canggung. Sebenarnya Saga juga ragu untuk membawa teman-temannya kesini terutama ada dua orang gadis yang diantara mereka, bagaimana jika kakaknya itu malah berpikir macam-macam tentang ia dan teman-temannya?.
"Yaudah ayo masuk dulu" ucap Naja mempersilakan mereka masuk kedalam rumahnya, karena ia menyadari gelagat dari adiknya itu yang sepertinya ingin ngomon sesuatu tetapi tidak berani. Selain itu salah satu alasan Naja langsung mengizinkan mereka semua memasuki rumahnya karena melihat keadaan adiknya itu yang sepertinya baru saja mengalami hal buruk seperti kecelakaan, hal itu tentu saja dapat dilihat dari celana lelaki itu yang sobek dan menampakkan beberapa luka diarea dengkul ditambah dengan celana lelaki itu yang dilipat sehingga menampakkan memar yang sudah berwarna kebiruan dan bengkak.
Yah, sebenci-bencinya Naja kepada seseorang tetap saja hatinya tetap merasakan sakit melihat keadaan adik satu rahimnya itu. Sedangkan Saga dan teman-temannya yang mendengar itu pun dengan patuh mengikuti Naja yang masuk kedalam rumah.
Ketika memasuki rumah Naja mereka dapat melihat desain interiornya yang membuat siapa pun merasa nyaman, rumah Naja memang tidak mewah atau bisa dibilang malah terkesan sederhana tetapi bisa membuat mereka nyaman.
"Silakan duduk, tapi kalo gak muat separoh duduk di atas karpet ya tenang aja karpetnya bersih kok" ucap Naja yang berusaha seramah mungkin kepada para tamu-tamunya itu.
"Eh iya kak gapapa kok, kita juga biasanya duduk di lantai tanpa alas" ucap seorang lelaki yang berambut Gondrong, Oji.
"Tunggu bentar ya, aku ambil minum dulu buat kalian" ucap Naja yang baru saja ingin melangkah pergi tetapi dihentikan oleh suara seorang remaja lelaki yang berada di samping Oji.
"Eh, gak usah kak. Kita gak mau nambah ngerepoitin kakak"ucap Leo dengan nada yang tidak enak kepada Naja yang di angguki oleh yang lainnya kecuali Saga tentunya. Lelaki itu sedari tadi hanya diam seraya menatap Naja.
"Gak kok, aku gak repot sama sekali. Tunggu dulu ya" ucap Naja lalu langsung pergi menuju dapur. Melihat kepergian Naja membuat Saga dengan cepat mengikuti Naja yang saat ini tengah pergi kedapur.
Sedangkan Naja yang baru saja tiba di dapur langsung saja menyuruh salah satu bodyguard yang memang stay menjaga Naja dari kejauhan untuk memesan berbagai macam makan untuk diantarkan kerumahnya dengan porsi yang cukup banyak.
"Kakak" Mendengar itu membuat Naja menoleh lalu menatap Saga yang saat ini tengah berdiri dibelakangnya dengan wajah yang tertunduk.
"Kenapa?" tanya Naja dengan suara yang setikit ketus, bahkan saat ini gadis itu tengah sibuk membuka kulkasnya dan mengeluarkan berbagai macam makanan ringan dan minuman dingin seakan tidak terlalu memperdulikan keberadaan Saga.
"Kak maaf" ucap Saga dengan nada seraknya seakan menahan tangis.
"Kenapa lo minta maaf sama gue? Emangnya lo punya salah apa sama gue?" ucap Naja lagi dengan wajah yang sama sekali tidak menatap Saga dan tangan yang berpura-pura sibuk untuk mengambil makanan ringan.
"Aku salah karena ninggalin kakak sendirian, aku salah karena ngebiarin kakak berjuang sendirian dan aku juga salah karena egois mikirin diri aku sendiri padahal sedari kecil kakak yang selalu ngerawat dan ngejaga aku. Maaf kak" ucap Saga lagi denganair mata yang tanpa ia sadari mulai berjatuhan. Naja diam tetapi ia mendengarkan semua ucapan Saga.
"Sekarang aku baru nyesel kak. Mama ternyata juga selingkuh sama seperti Papa sekarang dia malah udah nikah sama selingkuhannya itu. Selingkuhannya itu seorang duda anak satu dan anaknya itu cowok seumuran aku. Kak Mama jahat, dia selalu banding-bandingin aku yang berandalan sama Yeesha yang katanya pinter dan mudah diatur gak seperti aku tapi Mama salah kak. Yeesha gak sebaik itu dia lebih brengsek dari aku, dia pecandu kak. Bahkan dia ngejebak aku buat ikut terjerumus ke hal-hal itu dan dia berhasil kak, sekarang aku juga sama kayak dia kak, aku gak ada bedanya sama dia kak, pecandu narkoba" Lanjut Saga dengan putus asa, bahkan saat ini lelaki itu sudah berlutut dengan air mata yang berderai.
Sedangkan Naja yang mendengar ucapan terakhir dari Saga langsung menatap kaget Saga dengan air mata yang pertama kali kembali ia keluarkan setelah kejadian beberapa tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fictioncover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita namun tetap tegar. Yah, kehidupan Naja itu keras dan penuh dengan rintangan. Orang tuanya lebih memili...