56. Ayo Putus!

10.1K 822 7
                                    

**

Sedangkan disisi lain Naja yang sudah sangat dilanda rasa kesal langsung bergegas menuju parkiran dengan mulut yang terus-menerus menggerutu mengeluarkan segala jenis umpatan. Namun, belum sempat menaiki motor bebeknya tiba-tiba saja lengannya ditarik oleh seseorang sehingga membuat gadis itu terkejut menatap sang pelaku.

"Pindah ke belakang, biar gue yang bawa." Ucap Galaxy. Naja yang mendengar itu tentu saja terkejut tapi ia hanya diam dan menuruti ucapan dari lelaki dengan hoodie hitam itu untuk duduk di bagian jok belakang dengan Galaxy yang mengambil alih kemudi motor bebek tersebut.

Kemudian langsung saja Galaxy menyalakan motor bebek tersebut dan membawanya keluar dari area sekolah yang beruntungnya gerbang sekolah masih terbuka dengan lebar karena waktu yang masih terbilang sangat pagi. Sedangkan disisi lain terdapat seseorang gadis yang menatap kepergian kedua orang itu dengan tatapan benci.

"Gimana?. Apa sekarang lo udah berubah pikiran buat join sama kita?." Tanya seorang gadis yang entah sejak kapan sudah ada disamping gadis yang menatap benci kepergian sepasang anak adam itu. "Iya, Gue mau join sama kalian." Ucapnya yang dibalas senyuman licik oleh gadis yang berada disapingnya tersebut.

Sementara itu disisi lain, Naja dan Galaxy masih dalam perjalanan yang tidak Naja ketahui akan pergi kemana. "Lo mau ngajak gue kemana sih Gal?." Ucap Naja dengan memajukan sedikit wajahnya kedepan, agar Galaxy dapat mendengar perkataannya dengan jelas.

"Dasar gak konsisten, kadang pake aku-kamu, kadang pake Lo-Gue." Ucap Galaxy yang tidak nyambung dengan pertanyaan dari Naja. "Terserah Lo dah Gal, Gue males debat. Gue capek, pengen tidur." Ucap Naja.

"Ya kalo mau tidur tinggal tidur apa susahnya, sini pegangan biar gak jatuh." Ucap Galaxy seraya menarik tanggan Naja agar memeluk tubuhnya. Melihat perbuatan Galaxy itu tentu saja membuat Naja kaget, tapi secepat kilat ia menghilangkan raut wajah terkejutnya itu lalu semakin mengeratkan pelukannya pada lelaki berhoodie hitam tersebut dengan kepala yang ia taruh dipundak Galaxy sehingga membuat wajah keduanya menjadi sangat dekat.

Tingkah Naja tersebut tentu ikut membuat Galaxy terkejut, tapi beberapa saat kemudian lelaki itu hanya diam dan tersenyum tipis melihat wajah mengantuk Naja melalui kaca sepion. "Lo ngapain sih selama satu minggu ini?, sampe keliatan capek banget kayak gini." Gumam Galaxy dengan sesekali mengelus tangan Naja yang melingkar diperutnya.

Keduanya menempur jalur yang sedikit berputar karena takut jika ada polisi sedangkan keduannya hanya memiliki satu helm saja. "Gal, gue pengen narik kata-kata gue yang nyumpahin lo jadi bucin sama gue. Sekarang gue malah berharap lo jangan pernah suka sama gue." Ucap Naja dengan mata yang masih setia terpejam dibahu Galaxy.

"Kenapa?." Ucap Galaxy. "Gue gak mau lo jadi korban selanjutnya yang terjerat dilingkaran hitam hidup gue. Gue gak mau lo jadi kayak Barga yang harus selalu disalahkan oleh kedua orang tuanya karena gue, gak mau lo jadi kayak Arsenio yang harus backstret sama pacarnya karena gue, gak mau lo jadi kayak Ezio yang jadi brengsek yang gak ngehargai istrinya karena gue, dan juga gue gak mau lo jadi kaya Kaili yang plin-plan yang gak bisa memahami perasaannya karena gue. Gue gak mau hal itu juga terjadi sama lo Gal, cukup mereka aja yang jadi korban karena keegoisan gue dan jangan ada lagi. Jadi ayo putus Gal!." Ucap Naja lalu membuka matanya dan menatap wajah Galaxy yang juga sudah menatap wajah Naja lewat kaca sepion motor.

Ucapan Naja itu berbarengan dengan motor mereka yang dihentikan oleh Galaxy karena sudah sampai ditempat tujuannya. "Galaxy Haidar Tyaga, kita putus ya. Ayo selesaikan hubungan tidak jelas ini!." Ucap Naja lagi.

**

Disebuah ruangan yang tidak terlalu luas dan tidak sempit terdapat lima orang pemuda yang duduk disebuah sofa dengan berbagai macam cemilan maupun minuman yang berada di atas meja itu.

"Jadi dia ngajak lo buat putus?." Tanya seorang lelaki dengan baju kemeja yang digulung sebatas siku dan rokok yang melekat di selah-selah jarinya yang diangguki oleh lelaki yang berhoodie hitam yang tak lain adalah Galaxy.

"Trus dia bilang kalo dia gak mau lo jadi korban selanjutnya kayak kita-kita?." Tanya lelaki dengan style badboy nya, Barga. Pertanyaan dari Barga lagi dan lagi mendapatkan anggukan oleh Galaxy.

"Tapi aneh gak sih, seorang Naja tiba-tiba ngomong kek gitu padahal sebelumnya lo belum pernah buat kesalahan kan?. Misalnya kayak bohong? Ingkar janji? Selingkuh?." Ucap lelaki dengan seragam sekolah yang sangat berantakan, Arsenio.

Galaxy menggeleng karena semua pertanyaan dari Arsenio itu tidak pernah ia lakukan. Kalau untuk selingkuh, apakah hubungannya dengan Arana itu termasuk kedalam kategori perselingkuhan?. Tapi Galaxy menolak hal itu, karena Galaxy yakin kalau hubungannya dengan Arana itu bukanlah sebuah perselingkuhan karena pada nyatanya Naja memang sedari awal sudah mengetahui bagaimana hubungannya dengan Arana.

"Jawabannya cuman ada dua," ucap seorang lelaki dengan seragam rapi nya, Kaili. Ucapan Kaili itu tentu saja menarik perhatian keempat lelaki yang berada diruangan itu.

"Pertama, dia udah bosan sama lo," Galaxy membantah opini dari Kaili karena ia sangat yakin bahwa Naja tidak mungkin bisa bosan dengan pesonanya yang tidak pernah hilang ini.

"Atau, dia udah mulai capek dengan semua sandiwara ini." Lanjutnya. Kali ini ucapan Kaili mampu membuat mereka semua terdiam.

Ya, sedari awal hal ini memang hanyalah sebuah sandiwara yang pada akhirnya membuat hati mereka semua menjadi taruhan dan membuat banyak hati yang tersakiti. 

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang