28. AZZAM

6.7K 584 10
                                    

Pagi hari Qia terbangun karena suara alis yang sepertinya sedang marah marah.

"Sayang dasi aku mana"

"Diatas kasur."

"Ga ada."

"Adaa! Cari yang bener!."

"Huaaa ommy cucu."

"Sabar ya sayang, mommy lagi masak dulu."

Dan keributan lain nya.

Qia keluar dari kamarnya.

"Eh sayang udah bangun, sini duduk dulu sarapan."

Lalu Qia berjalan menuju meja makan.

"ommy tu cipa?" Ziel menunjuk Qia.
(Mommy itu siapa?).

"Itu kakak kamu sayang, namanya kak Qia. Sana kenalan dulu." Alis sedikit berteriak dari arah kompor.

"Alo ta" Ziel merentang tangan nya maksud agar Qia mengendong nya.
(Halo kak)

"Haloo, baby ziel. Ganteng banget siii" Gemas Qia seraya menoel noel pipi ziel.

"Hihihi eli ta"
(Hihihi geli kak)

"Ini pipinya tumpah tumpah." Rasanya Qia ingin sekali mengigit pipi balita ini sangking gemas nya.

"ta antik, ata jil ya?." Tanya ziel
(Kak cantik, kaka ziel ya?)

"I-iya" Jawab Qia gugup, ia malu jika mengatakan iya , padahal ia bukan kakak kandung.

"Iya itu kakak ziel, cantik kan, baik lagi." Ucap Zaki turun tangga.

"Antik dad"
(Cantik dad)

"Sini sama daddy kak Qia nya mau mandi dulu, soalnya mau sekolah."

"Nda! Mu ama ta ya"
(Gak, mau sama ka Qia)

"Sayang anak mu nih, Qia kan pengen mandi dulu." Adu Zaki pada alis.

"Baby ziel sama daddy dulu ya, kasian kak Qia nya pengen sekolah."

"Ya my" Pasrah ziel, ia tak pernah membantah perkataan mommy nya.

.. 🍄🍄..

Nevan menepati janji nya menjemput Qia dirumah Zaki. Ya agak lama si nyampe sekolah karena Nevan bermain dulu sama ziel.

Dikelas.

"Gimana? Udah enakan qi?" Tanya Nevan pada Qia.

"Allhamdulilah udah."

Tak lama Friska datang masuk kelas. Tapi tumben kok sendiri. Sedangkan dua teman nya sudah datang dari tadi.

Friska melihat Qia tersenyum miring "Qia." Panggil nya

Nevan memutar bola mata malas,

"I-iya ka?" Takut Qia, ia takut hal itu terjadi lagi.

"Gue minta maaf ya, gue khilaf. " Ucap Friska.

"Telat" Cibir Nevan.

"Van" Tegur Qia.

"Udah aku maafin kok." Qia tersenyum hangat.

Friska tersenyum paksa "oh iya, nyokap bokap nyariin lo dari kemarin."

Senyum yang sangat lebar terbit di wajah Qia.

"Boong! " Ketus Nevan.

"Yaudah nanti aku pulang ke rumah." Jujur saja ia rindu pada mamah nya juga.

AZZAM (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang