32. AZZAM

8.3K 767 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Kini seorang gadis tengah tertidur di ruangan serba putih. Tak lama matanya terbuka.. Dan melihat sosok pria tua yang tengah tersenyum manis ke arahnya.

"Papah?" Ucap gadis itu.

"Mau ikut papah.. Qia gak sanggup lagi pah." Air mengenang di kelopak mata gadis itu.

"Belum waktu nya cantik, sekarang Qia bangun dulu ya.. Rubah diri Qia jadi lebih baik.."

"Maaf papah dulu gak ngajarin Qia jadi perempuan sholehah, yang bisa menjaga aurat nya,maafin papah yah... sekarang perbaiki diri Qia ya.. Biar ketemu papah di surga."

"Mau ikut sekarang aja pah... " Qia menangis.

"Gak boleh sayang, kamu ingat pangeran yang papah bilang waktu itu?" Qia mengangguk.

"Dia sudah didepan mata kamu. Bukalah mata mu nak" Lalu Deon menghilang dari pandangan Qia.

Suara monitor kembali jalan seperti semula.

"Dok, dokter! Pasien sadar" Teriak suster yang berada di dalam sana.

"Masya Allah, sungguh di luar kehendak kita." Ucap dokter muda tersebut.

Flasback on

"Eh liat itu, ada mayat!" Ucap salah seorang yang tengah memancing bersama teman nya.

"Kita liat ayo!"

Lalu mereka memeriksa nadi yang mereka sebut mayat itu.

"Masih hidup! "

"Bawa ke rumah sakit sekarang."

Akhirnya mereka membawa korban itu ke rumah sakit terdekat.

Flashback off

"Assalamu'alaikum." Ucap sang dokter ketika elihat Qia membuka matanya.

"Kayak pernah liat" Batin dokter tersebut.

"A-aku dimana?" Tanya Qia.

"Dirumah sakit, anda ditemukan tak sadarkan diri oleh warga setempat." Ucap suster.

Lalu kejadian yang mobil menghantam Qia berputar di otaknya.

"Hiks... Mereka jahat... Hiks.. Gak ada yang sayang Qia hiks... "

"Eh dek kok nangis" Suster itu mengusap punggung Qia.

"Nama lengkap kamu siapa?" Tanya dokter yang dari tadi memperhatikan Qia.

"Azqia Arabela Bhalendra."

'Bhalendra'

"Jadi dia putri semata wayang nya alm.pak Deon." Batin Doker tersebut.

"Baiklah, besok kamu boleh pulang. Saya yang antar." Ucap dokter tersebut.

"Hiks... Gak mau.. Hiks.. " Qia kembali menangis.

AZZAM (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang