38. AZZAM

7.9K 773 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dhea menghela napas berat "serem juga ya ustadz Alzam kalo lagi ngajar gitu."

"Iya, beda banget kalo lagi dirumah" Lanjut Qia dalam hati.

"Eh Qi liat ada coklat di depan pintu kamar kita."

Dhea dan Qia yang baru sampai depan kamar nya dibuat heran ada coklat di depan pintu kamar mereka. Dan di atas nya ada selembar surat.

Lalu Dhea mengambil surat dan membacanya.

Selamat malam Qia, semoga suka

-alvan

"Woooo buat kamu Qi! Dari alvan!."

"Ssst nanti suara kamu kedengeran sama yang lain." Qia mengajak Dhea masuk.

"Wiiiih Qia ciee... Makan Qi coklat nya."

"Aku gak mau, kamu mau?." Dhea mengangguk cepat.

"Buat kamu aja."

"Makasihhh Qiaaa! "

Tok tok tok

"Eh siapa tuh, tolong bukain Qi, aku lagi makan coklat ehehe."

Qia berjalan membukakan pintu.

Ceklek

"Assalamu'alaikum" Salam laki laki yang ada di depan.

"Waalaikumsalam, kak Alzam? Ada apa?." Tanya Qia.

Lalu Alzam menyerahkan kotak makan yang berisi nasi goreng telur mata sapi ke hadapan Qia.

"Dari umi, katanya disuruh makan."

"Eh ya Allah, Qia jadi ngerepotin umi ya."

"Gak, itu umi yang mau."

"Dimakan" Lanjut Alzam.

"Bilangin umi makasih banyak!"

Alzam mengangguk saja dan pergi dari sana.

. . 🍄🍄. .

Pukul tujuh setelah dua perempuan ini sarapan mereka kembali ke kamar nya.

"Eh Qi, jalan jalan ke mall yuk hari minggu besok." Ajak Dhea tiba tiba.

Qia ingin menyegarkan otak nya tapi dia tau diri ia ke Surabaya tanpa membawa apa apa, uang pun ia tak megang sepeser pun.

AZZAM (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang