Hari ini Qia akan berangkat ke pesantren Alzam untuk pertama kali. Ada rasa gugup dan takut di dirinya, ia takut di asingkan lagi seperti disekolah sebelum nya. Biasanya selalu ada Nevan disamping nya tapi sekarang beda, ia berusaha meribah diri dari yang dulu.
Aah omong omong tentang Nevan, jadi kangen Nevan thor -Azqia.
Sabar dulu, sono lo benerin diri lo dulu, nanti gue temuin lo pada di waktu yang tepat -author.
Bener ya thor, Qia udah kangen Nevan -Azqia.
Iye, pokus dulu sama alur yang gue kasih -author.
Jangan berat berat, Qia capek thor -azqia
Dih kok ngatur, prik banget -author
Skip
Kini Qia menggunakan gamis abu abu dan pasmina hitam, terlihat sangat cantik dibanding ia memamerkan aurat nya dulu.
"Kak Qia! Ayok berangkat." Teriak bilqis yang sudah menunggu di depan teras rumah.
"Iyaa" Qia menyalimi tangan umi dan abi "Qia berangkat dulu ya umi, abi."
"Fii amanillah sayang." Ucap umi dira pada Qia.
Qia pun keluar dari rumah itu dan bergegas menghampiri Bilqis.
"Ayok, aku udah siap nih." Ucap Qia ceria.
"Yok!." Bilqis menggandeng tangan Qia, dan melirik ke abang nya yang berada di depan pagar."ayok bang!"
"Loh kak Alzam ikut juga?." Tanya Qia bingung bukan nya Alzam akan berangkat kerumah sakit.
"Iya, saya mau mantau kamu, kan kamu pertama kali datang."
Qia hanya ber oh ria..
"Bang aku ke kelas aku dulu ya!." Izin Bilqis.
"Aku?" Tanya Qia polos.
"Kamu nanti di anterin sama bang Alzam, soalnya kita pasti beda kelas. Kan beda umur kak ehehe." Jelas Bilqis.
"Ouh yaudah."
"Bye bye abang dan kakak ku."
Di pesantren sana menampung 40 anak perempuan dan 60 laki laki. Di sana menerima orang yang berusia 17-22 tahun. Tapi tak dengan Bilqis dirinya masih berusia 16 tahun.Ada yang menginap ada juga yang pulang pergi. Yang pulang pergi biasanya mulai setelah zhuhur dan selesai pukul 9 malam.
"Ayo ikut saya."
"Iya kak."
Ditengah perjalanan Alzam berpikir sesuatu, ia ingin bertanya pada Qia.
"Azqia!, boleh saya bertanya?."
"Boleh kak."
"Kamu ingin tinggal di rumah saya atau di asrama sini?." Tanya Alzam.
"Eumm.. " Qia berpikir sejenak, ia memutuskan untuk tinggal di asrama sini saja agar tak merepotkan keluarga pak dokternya ini.
"Asrama sini, boleh?."
"Boleh, ayo"
Alzam memimpin jalan menuju kamar asrama putri. Banyak pasang mata yang melirik ke arah Alzam.
"Eh gus Alzam woi!"
"Ganteng banget!"
"Jarang jarang dia kesini"
"Eh itu kayaknya anak baru deh"
Tok tok tok
Alzam mengetok salah satu pintu kamar disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAM (Selesai)
Teen FictionPart udh ga lengkap! Udah terbit!! Di guepedia. Jangan lupa follow duluu sebelum baca. oh iya vote jugaaa ye. Azqia arabela bhalendra gadis yang hidup bersama ayah & saudara tiri nya karena ibu kandung qia menikah lagi Semenjak ibu qia menikah...