33. AZZAM

8.4K 802 57
                                    

Pagi ini Qia masih berada di ruang rumah sakit. Seminggu ini ia tidur disana. Dan sekarang ia bersiap siap untuk ikut Alzam ke Surabaya, ia ingin memperbaiki diri menjadi muslimah yang dicintai Allah.

Ia sadar salama ini ia kurang dekat dengan sang Pencipta, ia tak menggunakan hijab, walau Qia selalu mengunakan rok panjang tapi baju atasnya selalu pendek.

Kini Qia memakai gamis dan pasmina abu abu yang Alzam belikan kemarin.

Ceklek

Pintu ruang inap Qia terbuka, menampilkan sosok laki laki menggunakan kemeja hitam dan jeans hitam.

"Masya Allah, cantik banget kalo gini." Batin laki laki itu.

Qia merasa di tatap, ia menunduk malu.

"Ada apa kak?" Tanya nya seraya menunduk.

"Cantik" Ceplos Alzam.

Qia mengangkat kepalanya "apa?"

"Eh astagfirullah" Batin Alzam.

"A-anu itu, kamu yakin gak mau hubungi keluarga kamu dulu sebelum kita ke Surabaya?."

"Mereka gak ada yang peduli."

"Tante atau om kamu, atau sahabat kamu?."

Qia melotot mengingat bahwa ia melupakan om Zaki , tante alis dan Nevan berserta ketiga curudnya.

Tiba tiba air mata Qia mengenang di pelupuk matanya.

"Ya Allah, Qia harus gimana," Tanya nya dalam hati.

Ia tak ingin membuat mereka khawatir, tapi ia juga ingin merubah diri menjadi gadis muslim yang baik.

Akhirnya Qia mengambil keputusan untuk merubah diri nya dulu, lalu ia akan pulang ke rumah mamah nya jika ia diterima lagi.

Melihat Qia sedikit meneteskan air mata, membuat Alzam iba. Ia tak mau bertanya tentang keluarga gadis itu lagi.

"Yaudah siap siap, 10 menit lagi kita berangkat." Alzam memecahkan lamunan Qia.

"Iya kak"

.. 🍄🍄..

Kini sudah 2 jam mereka berada dalam mobil. Alzam yang menyetir dan Qia duduk di bangku penumpang.

Dalam perjalanan Alzam sedikit memberi ilmu pada Qia tentang islamislam, aurat wanita dan kisah para sabahat nabi.

"Jadi rambut wanita itu mahkota yang harus dijaga, yang boleh melihat rambut kita hanya orang orang tertentu aja."

"Tapi dulu Qia gak menjaga mahkota Qia, apa dosa Qia banyak ya."

"Itu dulu, sekarang kalau kamu mau bertobat maka Allah akan menerima tobat mu." Tutur Alzam.

Qia tersenyum lebar "ya Allah, tuntun Qia ke jalan mu, permudahkan Qia biar jadi wanita yang baik." Qia mengadah tangan nya.

Kegiatan itu tak luput dari mata Alzam yang melihat nya dari kaca spion dalam mobil.

Alzam tersenyum kecil. "gemes banget."

"Dok- eh kak , kaka hebat deh tau banyak banget tentang agama, ajarin Qia ya kak." Puji Qia.

"Saya juga masih belajar."

Kruyuk kruyuk

"Aduh perut tahan ya.. Qia malu nih jangan berisik dong." Ucap Qia dalam hati.

Alzam terkekeh "laper? Hm?"

"Iya eheheh" Jawab Qia cengengesan.

Lalu Alzam berenti di rumah makan padang.

AZZAM (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang