Tamat

34K 1.9K 104
                                    

Author POV

Berjuang selama setahun untuk menantikan anak kedua memang bukan suatu perjalanan yang mudah. Setiap hari Aurora merasa terintimidasi, ketakutan, dan berpikir kalau dia sudah tidak bisa memiliki anak. Praduga seperti itu ternyata membuat dia dan Rafael sedikit menjauh. Mereka kerap bertengkar, menyalahkan satu sama lain bahkan sampai membawa-bawa orang luar dalam perseteruan mereka. Ya, Aurora dan Rafael mengalami fase itu tapi kini mereka tengah berbahagia.

Empat bulan lalu Aurora mengabarkan soal kehamilannya kepada Rafael dan seluruh keluarga besar. Aurora masih ingat dengan jelas bagaimana keluarga mereka begitu antusias dan sama-sama berbahagia sampai orangtuanya memberikan hadiah bermacam-macam padahal mereka belum tahu jenis kelamin si bayi.

Hari ini adalah tepat lima bulan usia kandungan Aurora. Dia dan Rafael baru saja pulang dari rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan rutin sekaligus melihat jenis kelaminnya.

"Kira-kira mau kasih tau ke keluarga sekarang, Raf? Mereka kan gak tau kabar baiknya, mungkin bisa kita kabarin sekarang yah?"

Rafael mengusap pelan perut besar istrinya, dia mengangguk setuju karena menurutnya kabar bahagia tidak boleh ditunda-tunda.

"Aku udah telepon mama sama papa tadi di rumah sakit buat kumpul ke rumah kita nanti malem. Tinggal tunggu aja nanti sekalian minta bikinin makan malem sama Bik Inah."

"Oke deh, aku jadi gak sabar nunggu reaksi mereka pas tau kalo aku hamil anak kembar! Udah gatel mulut aku pengen cerita dari bulan-bulan lalu. Sekarang mereka bakal tau," balasnya.

Mereka berdua tertawa kecil, Rafael mencium bibir Aurora mesra, dia memejamkan mata menikmati ciuman mereka.

"Hmm, udah nanti dilanjut. Kalo Reivan liat, dia ngamuk lagi."

"Hehe, ya udah... Aku mandi dulu ya, Ra? Oh iya, Rei ke mana tadi?"

"Kayaknya main di halaman belakang. Sekalian ajakin dia mandi, Raf. Dari rumah sakit soalnya," pinta Aurora. Rafael mengangguk patuh, dia lekas memanggil putranya untuk mengajaknya mandi bersama-sama.

Aurora yang duduk di sofa, asyik mengusap perutnya yang berisikan dua bayi. Dia tidak percaya saat dokter mengatakan padanya bahwa ada dua janin di dalam perut. Di hari itu, Aurora dan Rafael sepakat untuk tidak memberitahu siapapun karena ini adalah kabar yang sangat spesial. Sekarang, semuanya akan tahu apalagi jenis kedua bayi di dalam sini sudah terlihat.

"Sayang-sayangnya mama, nanti kalo udah lahir kalian bobok bareng mama papa dan kak Rei ya? Kita boboknya berlima sambil dengerin suara ngorok papa, hihi..."

Mendapati bahwa dia sedang hamil anak kembar, Aurora benar-benar bahagia sampai tidak dapat membendungnya lagi. Dia menantikan anak sejak setahun lamanya menjalani program bahkan sampai beberapa kali bertengkar dengan suaminya. Setelah satu tahun, akhirnya dia memiliki bayi lagi.

...

Keluarga Aurora dan Rafael datang bersama-sama. Kalau sudah kumpul, pasti akan menjadi sangat ramai apalagi sekarang Arvenio dan Alisha sudah punya keluarga masing-masing, jadi rumah mereka semakin ramai. Tahun ini pun rencananya Elang ingin bertunangan dengan seorang dokter gigi, jadi keluarga mereka sibuk sekali.

"Apa kabar, sayang? Gimana sama kandungan kamu?" tanya Della setelah memeluk putri sulungnya. Aurora mengusap perut besarnya dan mengatakan kalau bayi di dalam sini baik-baik saja.

Dia mendapatkan sapaan hangat dari setiap anggota keluarganya bahkan sesekali mereka merencanakan soal liburan keluarga bersama-sama. Rumah menjadi ramai sekali dari biasanya.

Menikah Tanpa Cinta [TAMAT] REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang